Semilir angin kencang disertai gemuruh hujan mulai terdengar Sha mempercepat langkahnya menuju ruang kelas.
Sha menyusuri setiap jengkal tempat di kampus, seperti kebiasaanya setiap harinya Sha harus menghitung setiap pilar yang Sha lewati hingga benar benar yakin.
Setelah Sha selesai dengan kegiatanya yang melelahkan itu Sha langsung menuju kelas.
" Amaira sha?. " sapa sara dari kejauhan membuat ku berhenti
" Hai!." sapaku menjawabnya
" Kemana saja kau?, kau tak merindukan aku?. "
" oh, maafkan aku lupa memberitahukan bahwa sudah seminggu aku tidak meninggali Apartemen itu lagi. " jawabku menjelaskan
" Oow, apa kau tinggal bersama tuan felix sekarang?."
" Tidak akan, dan tidak mungkin!."
aku berlalu meninggalkan sara yang masih menatapku bingung." Hei!!! Kau tak menunggu ku." sara menyusul dari belakang setengah berlari
" Kau berbisik sekali Sara, tutup mulutmu atau kau akan ku jadikan targett ke 5 ku!!!." Sha menatap Sara dengan tatapan membunuh
" Wah wah, tunggu dulu apa kau ingin kehilangan sahabat tercintamu ini, ayolah Sha kau harus menghilangkan obsesimu itu."
" Jika aku bisa, aku sudah melakukannya dari dulu." jawab Sha malas dan langsung duduk di kelas .
🔜🔜🔜🔜🔜🔜
Sudah hampir 3 jam Sha mendengarkan materi yang di sampaikan oleh dosennya Akhirnya Sha bisa keluar dari kelas dan menghirup udara segar.
Sudah lama sekali Sha tidak masuk kelas hampir seminggu setelah target ke 4 ku.
Sha tak pernah bosan dengan kegiatannya Sha menikmatinya, Sha sangat suka kuliahnya dan semua kegiatan di luar kuliahnya. Dan pilar pilar kampusku.
Sha pergi meninggalkan Sara yang masih menyatat semua materi yang di berikan.
Sha menyusuri kampus dan akhirnya sampai di sebuah perpustakaan, Sha duduk di dekat jendela agar dapat melihat keluar dengan jelas.
" Bing go!! Aku menemukan mu." Sha berseru dengan nada rendah, sambil menatap tajam sosok pria berambut coklat di sebrangnya
" Kau akan sangat menyenangkan, tunggu lah aku. " Sha lagi lagi terhanyut dengan obsesi nya.
Sha mengemasi buku nya yang sempat sedikit dibacanya, dia berlalu dari perpustakaan dan menuju tempat laki laki berambut coklat tersebut.
Lagi lagi ia harus menghitung pilar pilar yang di lewatinya, dan sialnya kali ini ia tidak bisa fokus dan harus berulang kali menghitungnya sampai benar benar yakin.
Sudah 15 menit Sha bergelut dengan pilar pilar kampusnya. Akhirnya ia bisa pergi dan menemui targetnya.
"Untung saja targetnya masih disana." ucapku menenangkan hatiku
Aku mengejarnya sedikit berlari, karena ku lihat ia hendak pergi dari tempat tersebut.
" Tidak , bukan pergi dari tempat itu, tetapi menghampiri ku!. " rutuknya dalam hati
Tanpa di sadari ia sudah berada di hadapan ku, ia sangat tampan dan tinggi. Ya, dia tinggi dan tampan. Pujiku dalam hati
"Sangat cocok menjadi targetku!." ucap dalam pikiranku
" Siapa kau kenapa kau memperhatikan ku terus menerus." tanya nya dingin dan masih menatapku tajam
" Aku Sha? Aku ingin mengajak mu berkenalan." sha mengulurkan tangan nya pada pria dingin itu
"Aku Brian, Brian felix! Dan berhentilah menatapku, pergilah jauh dariku perempuan aneh!!!. "
ia tidak menanggapi uluran tanganku dan satu lagi ia sangat tidak sopan dan sangat amat kasar terhadap seorang wanita.
"Aku menyukainya, sangat menantang." pujiku dalam hati
" oke aku akan pergi, dan salam kenal Brian felix!. "
Aku berlalu meninggalkan nya, namun tiba tiba ia manarik tanganku dan membalikan tubuhku menghadap kepadanya.
" Apa kau ingin bermain main juga dengan ku?. " tanya Sha dalam hati
Ia masih menatapku tajam, mata hijau nya menusukku sampai dalam diriku , aku mengenali tatapan itu tatapan membunuh aku sering melakukannya.
"Kau dalam masalah nona muda!. " bisiknya tajam di samping telingaku.
❤❤❤❤❤❤
Tbc
Aku sangat menghargai semua komentar kalian dan vote kalian terimakasih
Saya adalah penulis amatir jangan salahkan tulisannya salah kan saya jika banyak kesalahan :v
KAMU SEDANG MEMBACA
FEELINGS with STARS (slow update)
Action"Akanku lakukan semuanya untukmu, kau ingin ragaku? Ambillah sudah ku bilang, apapun untukmu." -Amaira sha "I want everything is mine including your heart, but you have no right to love me" -Brian felix sampul : Shxlov_