part 4

12 4 0
                                    

Amaira Sha pov :

Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi di Indonesia.

Perlahan aku membuka mataku, kilau matahari mulai menyambutku dengan cerahnya.

Setelah kejadian kemarin aku tak bisa melupakannya. Pikiranku di penuhi oleh teka teki lagi lagi. 

Aku tak bisa tidur dengan teratur setelah bertemu dengan nya, aku selalu merasa tidak nyaman.

"Oh tidak! Aku merasa ketakutan!" rutukku dalam hati , aku baru merasakan nya. Rasanya sudah lama aku tidak merasakannya. 

" Siapakah Brian Felix itu?. " rutukku pada diriku karena terlalu bodoh tidak mencari tahu tentangnya terlebih dahulu

" Bodoh!  Bodoh!  Bodoh! Kau bodoh Sha! Tamatlah riwayatmu" rutuknya terus menerus

Trrrrttttt trrrrttt trrrrttt

Handphone ku bergetar menunjukan panggilan masuk, entah siapa yang menelepon ku sepagi ini. 

" Halo?. "

" Segera temui aku di las vegas sekarang!" Aku yang masih mengantuk langsung membulatkan mataku. Aku masih diam di tempat tidur.

"Tapi, aku.." belum sempat aku menyelesaikan ucapanku dia langsung memotongnya.

"Dalam 30 menit,  helikopter untumu ada siap." sambungnya dan tak ada lagi jawaban. Dan sambungan telepon di tutup sepihak.

"Semua adalah perintah." ucapku pasrah

Dengan cepat aku bangun dari tempat tidur dan segera mandi dan menyiaplan semuanya.

Kali ini aku akan mendapatkan hari yang menyenangkan. Haha atau mungkin hari terakhirku melihat dunia.

Aku tak terlalu memikirkannya yang penting aku menikmatinya selayaknya kau yang menikmati harapan cinta seseorang.

Tak sampai 30 menit aku sudah berada di helikopter yang sudah tersedia di atap apartemenku. 

Aku langsung mengudara tanpa ada basa basi lagi, aku menyiapkan semuanya selagi masih banyak waktu, kali ini aku tak ingin lagi membuat seseorang menggores kulitku.

Aku tak akan mengampuninya.

Aku menyiapkan beberapa pedang dan pistolku di dalam tas. Semua senjataku legal aku memiliki ijin untuk semuanya walaupun dengan ijin yang ilegal.

Setelah beberapa jam mengudara, akhirnya aku sampai di sebuah landasan pribadi di sebuah mansions megah.

🔜🔜🔜🔜🔜

Las vegas

Las Vegas; adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibukota Clark County, dan kota resor besar terkenal secara internasional untuk industri perjudian, perbelanjaan, dan hiburan.

Kau bisa bayangkan aku pergi kesana untuk apa? Semoga kau bisa menebaknya.

"selamat datang kembali. " sesampainya di sana aku langsung di sambut oleh sapanya,Ya dia yang meneleponku pagi buta tadi.

" Kapan kita lakukan, tak usah basa basi." jawabku datar. Dia tersenyum miring menatap ke arahku.

" Kau masih tidak berubah Sha, aku nenyukainya."

"Maksudmu kau ingin aku berubah jadi apa??. " jawabku ketus.

Tak usah di tanya dia siapa, dia pria muda yang kaya raya namun sangat licik, kau tahu para pembisnis besar dunia kebanyakan hanya kedoknya.

Mereka berkedok seolah bisnis mereka legal dengan membangun sarana publik yang berkerja sama dengan pemerintah.

Jangan keliru mereka semua bunglon,  jadi kau harus jeli. Dan ku ingatkan kau harus pintar dan setidaknya bisa membedakan mereka.

"Ayo cepatlah masuk." jawabnya datar
Aku mengikuti langkahnya yang besar memasuki mansions nya.

Aku sudah terbiasa melihat semua kemewahan ini hanya saja semua terlihat monoton, rumah besar barang mewah dan perempuan.

Laki laki yang berengsek,

Ia menghentikan langkah nya di sebuah ruangan , ruangan kerja tepatnya.Ruangan bernuansa biru dan putih aku menyukainya.

" Duduklah dulu,  kau mau minum apa?. "
Tanya nya kepadaku

Aku duduk di sebuah sofa bludru biru yang berada di tengah ruangan.

"Cepat ke intinya saja Ricard!!!." pria ini terlalu banyak basa basi aku tidak menyukainya.

"baiklah, begini aku ingin kau menghabisi dia dengan perlahan lahan." dia menatapku tajam mengisyaratkan sebuah penyiksaan yang mendalam.

"Kau bisa melakukan nya?. " Aku menatapnya bingung apa maksud dari Ricard ini. 

Oh aku tahu maksudnya itu, ia ingin aku menyiksa batinnya. Menyiksakan luka yang sulit terobati oleh obat apapun.

"Baiklah jika aku bisa melakukannya kau harus melakukan apapun untukku sebagai gantinya, bagaimana?. " jawab ku yang menerima menawarannya.

Deal~

"Termasuk nyawamu? Bagaimana?. " lanjutku

Dia terdiam dan menatapku semakin tajam matanya menggelap, aku tahu dia merasa harga dirinya di permainkan olehku.

"Bagaimana Ricard?." tanyaku yang masih membuatnya semakin tak karuan.
Aku tahu dia sangat membutuhkan bantuan ku.

"Tidak! Tidak mau." jawabnya ketus

"kalau kau ingin nyawaku sama saja kau ada di pihaknya! Aku tidak setuju!. " lanjutnya

"Baiklah, bagaimana jika Nyawamu di gantikan oleh kau menjadi suamiku ?."

Ricard membulatkan kedua bola matanya tak percaya dengan apa yang Sha katakan.

"Kau sudah gila!. "

"Bagaimana aku tak punya banyak waktu?. " jawab sha malas

"Oke deal. " jawab Ricard menatapku.

❤❤❤❤❤

Tbc

Bakalan update sedikit lama oke
Semangat puasanya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FEELINGS with STARS (slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang