8. Tired

1.4K 164 78
                                    

"Kau akan segera tahu, tapi tidak untuk saat ini. " lirih Ju Eun.
***

Seokjin memalingkan wajah, kemudian dia menghembuskan napasnya sedikit kasar.

Sulit dimengerti bagi Seokjin. Dalam benaknya dia bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirinya. Kenapa mereka semua bungkam saat dia bertanya? Lelah. iya, Seokjin lelah dengan semuanya. Tapi dia harus apa?

Apa Seokjin akan tahu dengan sendirinya? Atau mereka siap untuk memberitahu? Mana yang membuat Seokjin menerima kenyataan? Sudahlah. Ini membuat Seokjin letih.

"Apa teman-temanku tahu apa yang terjadi padaku?" tanya Seokjin pada Hye Sun yang baru saja tiba.

Tidak ada jawaban.

"Baiklah kalau begitu, aku akan mencari mereka!" tegas Seokjin yang langsung melesat pergi ke luar rumah.

Ju Eun nampak mendekati Hye Sun yang sedang terpaku. Kemudian ia memeluknya, "aku tidak akan tinggal diam," begitu tutur Ju Eun, guna menenangkan Hye Sun.

***

Kini Seokjin tengah berdiri memandang pantulan wajahnya di air sungai yang jernih. Kalut. Benar-benar kalut perasaannya, setiap ia mengingat apa yang orang-orang sembunyikan darinya. Ia sakit? Jika dirinya sakit, Seokjin tidak merasakan apa-apa pada tubuhnya. Jika dia merasa sering demam akhir-akhir ini, itu biasa menurutnya.

"Hyung, ada apa?"

Tiba-tiba terdengar suara Jungkook.

Seokjin dengan cepat menghampiri mereka yang baru saja tiba. Semua menatap sendu ke arah Seokjin yang terlihat menyedihkan.

"Kalian tahu sesuatu?" tanya Seokjin yang membuat mereka bingung.

"Tahu apa, hyung? Kami tidak mengerti," ujar Taehyung.

Seokjin nampak menghela napas dan menghembuskannya dengan kasar.

"Soal apa yang terjadi padaku! Apa kalian mencoba menutup-nutupi dariku juga seperti ibuku, hm?" suara Seokjin mulai meninggi, sehingga yang lain tersentak mendengarnya.

"Tentang apa, hyung? Kami tidak tahu. "

Namjoon tidak berdusta. Mereka benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada Seokjin saat ini. Mereka tidak tahu apa yang Hye Sun sembunyikan dari Hyung-nya itu.

Tatapan bingung mereka berubah menjadi cemas kala Seokjin menjatuhkan tubuhnya. Ia mulai terisak dan tidak mau bangkit saat mereka menyuruhnya untuk menegakkan tubuhnya kembali.

"Hyung.." lirih Jungkook yang ikut meneteskan airmatanya.

Mereka semua merengkuh tubuh Seokjin.

"Bangkitlah dari keterpurukanmu, hyung! Dengan begitu kau akan bisa mendapati kenyataan. Kau tak perlu bersusah payah memaksakan keadaan agar kau tahu apa yang terjadi padamu," terang Hoseok panjang lebar. Mendegar itu tiba-tiba kepala Seokjin pening. Ia meringis kesakitan, bahkan ia sesekali menjerit sambil meremat-remat rambutnya sangat kuat. Semua cemas di buat Seokjin.

Tangisan Jimin pecah, "hyung, hiks.. Heu.. tenanglah, hyung!" ujarnya dengan sesenggukan. Sementara Jungkook semakin mempererat pelukannya.

"Hyung, sudah hentikan semua ini! Kami menyayangimu. Semuanya!" tegas Yoongi sembari menegakkan tubuh Seokjin.

***

CHINGU •bts√ [END] RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang