4. Mawar Putih

22 1 0
                                    

Sebuah taman yang sudah lama tak terpakai namun masih terlihat indah karena alam menjaganya. Ditempat ini lah Rani dan Evan untuk pertama kalinya bertemu dan membuat ikrar janji sebagai sahabat, mereka menamai tempat ini sebagai taman surga karna suasana yang tenang dan asri juga alami.

”Hahaha haha haha.....”suara tawa Rani bermain dengan kupu-kupu menarik perhatian Evan kecil yang bersembunyi dari bi surti karna disuruh minum obat dan tidur siang. Saat itu dimata Evan, Rani kecil yang tertawa lebih terlihat sedang menahan air matanya agar tak membasahi pipi mungilnya itu.

Tanpa sadar Evan mendekati Rani yang bermain bebas, menyadari ada orang lain Rani berhenti berlari.

"Kenapa kamu bersedih?”tanya Evan tanpa dikomando.

Rani kecil menatap Evan heran.
"Bagaimana kamu tau aku bersedih padahal yang kau lihat adalah tawaku?” Rani kecil balik bertanya. Evan kecil mendekati Rani kecil lebih dekat lagi.

"Mungkin kamu bisa berbohong dengan ini”. Evan menyentuh bibir mungil Rani. "Tapi ini tidak bisa berbohong”kali ini Evan menunjuk mata Rani.

Rani kecil tersenyum ia senang ada seseorang yang bisa memahaminya.

"Aku telah kehilangan dua orang yang berharga bagiku”ucap Rani kecil sendu.

“Siapa mereka?” tanya Evan tanpa ragu. Rani berbaring direrumputan dan menatap langit.

"Seorang ibu yang sangat cantik dan baik hati dan seorang kakak yang tampan juga perhatian ”jawab Rani getir. Saat itu Kian sedang menimba ilmu di tokyo dan tidak bisa kembali sampai 10 tahun ke depan ia terikat kontrak dengan sebuah perusahaan disana.

"Kemana mereka berdua?”tanya Evan semakin penasaran.

"Kata ayah ibu sudah kembali kesurga. Dan kata bunda sebelum pergi, kakak akan kembali suatu saat nanti. Aku terus menunggu disini menunggu kak Kian kembali agar bisa menjaga ku, aku takut ada banyak orang jahat diluar sana, banyak monster yang mau makan aku ” ungkap Rani kecil menahan tangis. Evan kecil menatap Rani kecil.

"Bagaimana kalo aku yang menjaga mu sampai kakakmu kembali. Aku... aku nggak biarin orang lain nyakitin kamu dan aku janji bakal buat kamu bahagia aku janji”ucap Evan kecil berikrar. Saat itu dimata Rani Evan sangat berani dan hebat. Rani merasa terlindungi ia mengangguk dan tersenyum bahagia.

"Evan”. Evan mengulurkan tangannya.

"Rani”. Rani menyambut tangan Evan.

"Ayo aku antar kamu pulang”ucap Evan. Rani menganggukan kepala.

Evan menggandeng tangan mungil Rani mengantarnya kembali ke villa nya. Sejak saat itu Rani dan Evan bersahabat kemanapun Rani pergi selalu ada Evan begitu juga sebaliknya.

“Sudah lama sekali ya Ran aku rindu masa-masa itu” ucap Evan masih bertengger di depan rumah sejak satu jam yang lalu.

.

Suasana SMK Harapan terasa cerah begitu juga murid-murid yang mulai memasuki gedung yang bercat putih abu-abu itu seakan mendung tak akan datang dilingkungan ini. Dengan canda tawa mereka memasuki kelas masing-masing berbeda dengan kelas lain kelas3 seni terlihat masih sepi. Dengan langkah santai Rama memasuki kelas yang masih kosong itu, baru beberapa langkah masuk keruangan Rama melihat sesuatu yang janggal ia mempercepat langkahnya Rama berhenti dibangku Rani. Rama menelusuri isi kelas yang masih kosong.

'Aneh'. Pikir Rama, dengan rasa penasaran ia mengambil setangkai mawar puih yang tergeletak dimeja Rani secarcik kertas tertempel di dahan mawar.

Usil rama membaca tulisannya.

Mawar PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang