Menceritakan tentang seorang gadis yang dirisak. Dia memiliki teman, hanyasaja tak ada satu pun yang membelanya. Dikarenakan dengan sebuah alasan "takut akan menjadi korban selanjutnya, cukup tahu, bukan urusanku, hingga akhirnya bermetamorfosa menjadi seorang perisak". Dia ingin melawan, tapi percuma keadaan tak akan pernah berada dipihaknya. Sebenarnya yang lebih kejam dari seorang perisak adalah mereka yang hanya diam menonton tanpa melakukan sebuah tindakan apapun. Mereka tahu bahwa perbuatan itu salah tapi mereka terlanjur menikmatinya.
***
Masih tentang seorang gadis. Dia masih anak kecil, bisa dibilang ingusan. Hingga suatu saat perasaan sedih yang terlalu berkecamuk dalam hatinya berkata "Aku tak pernah atau berniat untuk menuai kebencian. Bahkan jika benar kau anggap dirimu orangtua, kau bisa membentuk aku menjadi apa yang kau mau. Aku ini penurut. Karena aku seorang anak. Bahkan ketika kau bertemu denganku aku masih seorang ingusan. Tapi kau malah membuat keadaan menjadi tak nyaman. Seperti orang asing berada disatu atap yang sama. Seperti era dizaman sekarang, perang dingin mereka bilang. Tidakkah kau tahu betapa inginnya aku untuk kau dekap? Betapa inginnya hatiku untuk selalu memanggilmu "ibu"? Betapa inginnya aku untuk berkomunikasi layaknya seperti yang mereka lakukan. Tapi semuanya, dan sekarang sudah terlambat. Aku sudah dewasa, sudah tak bisa lagi kau bentuk. Aku terlalu keras untuk kau luluhkan. Ibarat seperti benih pohon kau bisa mengatur dan memebentuknya menjadi sedemikianrupa. Tapi jika pohon itu sudah tumbuh besar tak bisa lagi kau "permainkan" meskipun kau berusaha. Percuma saja berbicara, kau selalu menganggap aku membencimu". Seperti itulah gadis itu, dia tak pernah berani untuk mengungkapkan karena dia sadar jika itu terjadi hanya akan menimbulkan kekacauan.
***
Gadis itu berubah, menjadi lebih periang dari sebelumnya. Dia mencoba menerima keadaan yang memang harus dia jalani, daripada terpuruk dalam masalalu dan terluka dimasadepan. Mencoba menghindari apa yang berkaitan pada masalalu. Tapi, sekeras apapun dia berusaha tetap saja hal itu terjadi kembali meskipun dengan kondisi dan keadaan yang berbeda.
***
Tak ada lelaki yang membuatnya menaruh hati. Karena dia cukup tahu diri dengan apa yang ada pada dirinya. Terlalu berharap tinggi hanya akan membuatnya jatuh. Tapi kali ini berbeda, lelaki itu membuatnya tersadar akan adanya sebuah hal yang lebih mematikan dari sekedar racun, yaitu jatuh cinta dan terbuai karenanya.
***
Kiranya itu yang menggambarkan dan teruraikan dalam cerita ini.
Jika tertarik silahkan baca.
Jika suka silahkan vote.
Jika ada hal yang menggeramkan silahkan tinggalkan komentar.
Jika ingin tahu kisah dari seorang gadis dengan segudang konflik yang mencengangkan, silahkan masukkan kedalam daftar perpustakaan kalian.
Dan jika suka aku, silahkan datangi orangtuaku, wkwk. Nggak deng.
Semoga kalian terhibur, dan selamat berimajinasi dengan sebuah kata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDU
Teen FictionBeberapa konflik yang dibungkus dalam sebuah cerita. *** Bukankah diriku ini ciptaan Tuhan? Jika kalian mengejekku sama saja dengan mengejek-Nya! Jika kau membuat sebuah gambar apapun itu lalu aku mencercanya, siapa yang akan merasa sakit hati dan...