1(NABILLA ASYIFA LAURA)

169 34 17
                                    

Gadis remaja itu sedang asik dengan laptopnya di atas ranjangnya yang rambut diikat seperti ekor kuda.
jari-jarinya menari di atas keyboard. sambil mendengar lagu kesukaannya dengan earphone berwarna hitam.
tanpa sadar remaja itu mendengar ketukan pintu kamarnya, remaja itu melepas earphonenya yang ia pakai dan langsung berjalan menuju pintu dan membukanya, dan yang mengetuk adalah ayahnya.

" Hmm..ada apa yah"remaja itu sangat terkejut, benci, dan takut kepada orang yang ada di depannya sambil kepala menunduk.

" Silakan masuk yah"remaja itu pun jalan ke kamarnya dan duduk di pinggir kasur sedangkan ayahnya mengambil kursi belajarnya dan duduk di hapadan dengannya.

ada terasa canggung duduk di hadapan ayahnya.

" Ayah ke sini mau minta izin"jelas ayahnya Laura,yang namanya Rio

" Hah?"Laura sangat tidak mengerti dengan ucapan ayahnya itu.nama remaja itu adalah Nabilla Asyifa Laura biasanya dipanggil Laura oleh temanya di sekolah.

" Maksud ayah ke sini mau minta izin sama kamu untuk pergi ke Lombok selama 1 bulan"jelas Rio.

" Lama banget yah"tanya Laura bingung karena setiap ayahnya pergi hanya 1-2 minggu saja tapi sekarang 1 bulan di lombok.

" Pekerjaan ayah di sana sangat banyak di tambah lagi masalah di sana,jika ayah tidak kesana pekerjaan ayah akan bangkrut."jelas Rio panjang lebar yang di balas anggukan oleh Laura.

" Dari kemarin pekerjaan mulu yang di urusin anaknya di lantarin di rumah sendirian atau di titipin sama tante kesya"omel Laura di dalam hati.

"sekitar jam 1 ayah akan berangkat ke bandara"

" Oh, Laura ikut ya, yah ke bandara"kali ini Laura melihat mata ayahnya, itu jarang sekali Laura melihat mata ayahnya itu selalu menunduk jika berhadapan sama ayahnya.

" Ya, anak ku"ucap Rio sambil mengusap puncak kepala anaknya.

"aneh"batin Laura.

" Iya, ayah"jawabnya sambil terseyum kikuk.

Rio pun berdiri dan ingin keluar dari kamar Laura, saat Laura ingin tutup pintu kamarnya Rio memangil namanya sambil menghadap Laura.

" Ada apa yah?"tanya Laura.

" Ayah lupa, di bawah ada Julia sana kamu temenin dia ke bawah"

" Iya yah, nanti Laura kebawah mau ngambil laptop dulu"

" Yaudah ayah ke kamar dulu ya, mau siap-siap"ucap Rio dan mengecup puncak kepala anaknya.sungguh Laura sangat kaget dan tegang.Laura hanya membalas seyuman kikuk.

Laura melihat ayahnya menurunin anak tanga tak sengaja air matanya jatuh dipipi mulusnya, Laura jadi ingat masa lalunya dan dia rindu ibunya.Laura buru-buru menghapus air matanya dan segera mengambil laptopnya di atas kasur.

Laura menurunin anak tangga dengan lari kecil, ia melihat sekeliling ruang tamunya yang tidak ada orang.dan ahkirnya yang ia cari ketemu yaitu Julia.
julia sedang makan apel di meja makan sambil memainkan hp.

"DOOR"teriak Laura sambil menepuk pundak Julia.

" Bego lu ya,bikin orang kaget aja"omel Julia.

1....2....3....

'hahahahahahahahahaha'

ketawa Laura menggelgar ke seluruh ruang makan.

" Apasih lu La! berisik tau"omel Julia sambil menutup kedua telingannya dengan tangan.

" Muka lu cengo banget tau, hahaha......"

" Apa lu bego"marah Julia

"weh ngak usah ngegas bang"canda Laura sambil menaruh laptonya di atas meja sambil duduk di samping Julia.

" jul, nanti lu Temenin gua ke bandara"jelas Laura pada Julia pandangannya masih ke laptop.

" Ngapain?"tanya Julia, melirik ke Laura

" Nganterin ayah gua ke bandara"jelas Laura pandangnya masih dengan laptopnya.

" Oke deh"jawab Julia sambil mengeluarkan hpnya di dalam saku celana.

~《》~

Laura, Julia,dan Rio. sekarang berada di bandara Soekarno Hatta, Laura melihat jam di pergelangan tanganya menunjukan waktu 14.55 sepuluh menit lagi ayahnya berangkat ke Lombok.

" Ayah berakat ya, nak.besok ada yang jemput kamu, kamu disini jangan nakal-nakal ya,"perintah Rio yang dianggukan kepala oleh Laura serta seyuman manis.

" Dadah ayah"ucap Laura sambil melambaikan tangannya.

" Dadah om, hati-hati disana"ucap Julia sambil melambaikan tanganya keatas.

Rio pun membalas dengan anggukan kepala serta seyuman.

" Jul,yuk kita pulang?"ajak Laura saat ayahnya yang sudah pergi dari pandanganya.

" Ngak ahh, mendingan kita ke mall gimana?"ujar Julia sambil cengirannya.

" Yaudah deh"putus Laura sambil menggandeng tangan Julia.baru beberapa langkah tapi Laura sudah melepaskan gandengan tersebut.

" Tungguin gua disini,gua mau ke toilet sebentar mau pipis.inget jangan kemana-mana!"perintah Laura sama Julia, dengan gaya loncat kecil ditempat karena sudah tidak tahan ingin keluar.

" Iyaa,yaudah sana nanti kencing di sini lagi kan malu"habis perkataan Julia, Laura pun lari dengan memegang perutnya karena sudah diujung tanduk.

•••

di lain tempat Laura masih mencari toilet, rasanya ingin pipis sekarang juga tapi itu tidak mungkin terjadi.
ahkirnya yang dicari pun ketemu Laura dengan tergesa masuk kebilik toilet tersebut dan betapa leganya sekarang dia.setelah selesai Laura keluar dari bilik toilet tersebut dan ingin mencuci tangannya di wastafel dan merapihkan rambut yang lumayan berantakan. semuanya udah rapih Laura keluar dari toilet baru saja keluar dari toilet Laura bertabrakan dengan sesuatu yang keras yang membuat ia mundur beberapa langkah Laura sedikit mendongak karena seseorang yang ia tabrak bertubuh tinggi, Laura langsung menunduk kepalanya karena malu.

"maaf..."ucap Laura sambil menunduk malu, habis mengucapkan maaf Laura lari terburu buru meninggalkan pria itu.

•••
" Ayo kita ke mall"ajak Laura terburu-buru sambil megandeng tangan Julia.dengan nafas tersengal sengal.

" Ada apa sih buru buru amat?"tanya Julia dengan kebingungan, sedang asik-asik minum sambil melihat cogan disebuah cafe yang tersedia di bandara tiba-tiba tangan kananya ditarik paksa oleh seseorang.rasanya ingin menapar orang itu yang sudah mengganggu aktivitasnya,saat memutar kepalanya ia tidak menjadi nampar orang yang sudah mengganggunya karena Laura lah yang sudah mengganggunya.

" Ngak ada apa-apa cuma mau cepet cepet ke mall, yuk!"dengan cepat Laura megandeng tangan Julia.

" Lu ganggu gua aja, tadi tuh gua lagi liat cogan tau.tuhkan dia ilang"sambil menunjuk meja yang lumayan dekat dari meja Julia.

" Ngak penting"acuh Laura sambil menarik paksa tangan sahabatnya.

"udahlah,kita pergi aja"putus Julia dan menuju parkiran untuk mengambil mobil.

~《》~

budayakan vote sebelum baca, dan komentar setelah selesai baca

Nabilla Asyifa LauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang