Mulai Berubah

103 12 9
                                    

Pagi ini matahari masih malu untuk memancarkan sinarnya. Reina yang sudah siap untuk berangkat sekolah dengan pakaian yang berubah total pastinya.

Reina segera berlari menuju depan pintu, kemudian memakai sepatu warna hitamnya. "Bunda, Reina berangkat dulu ya"

Bunda yang lagi sibuk berkutat di dapur kini menghampiri gadis semata wayangnya di teras.

"Assalamualaikum" ucap Reina sambil mencium punggung tangan bundanya.

"Waalaikum salam, hati-hati"

Hanya butuh waktu 20 menit dari rumah Reina ke sekolah.

Dan seperti dugaan Reina. Setah sampai disekolah, Dia menjadi buah bibir murid-murid yang berlalu lalang di lapangan.

"REINA!" Sontak Reina terhenti, lalu mencari sumber suara tersebut. Dari kejauhan Aisyah melambai-lambaikan tangan kanannya "Ini beneran Reina yang gue kenal kan?" Aisyah menatap Reina dari ujung kepala sampai ujung kaki

Reina menghela nafas pelan "Iya, ini gue, Syah. Emang ada yang salah ya?"

Gak heran lagi, sih kalau Reina yang dulu bisa dikenal dengan berpakaian acak-acakan, rambut yang dikuncir asal, dan suka bertingkah laku se-enak jidatnya kini sudah berubah.

Reina tampak cantik dengan hijab putih—kayaknya sih baru beli—yang menutupi dadanya, rok panjang sampai atas mata kaki dan baju yang gak terlalu ketat dan gak lecek.

"Gile lu bro, cantik parah. Gue pangling sumpah, Na" mata Aisyah terbelalak sambil menatap Reina dari atas sampai bawah. Reina terkekeh.

"Lebay kamu, Syah" ledek Reina, kemudian mereka berjalan menuju kelas sambil berbincang santai.

Tanpa mereka sadari, Reihan melihat Reina dari jauh.

Boleh jujur sih Reina itu .. ehm .. cantik? Gue pun sampai pangling dibuatnya. Gak tau kenapa, gue seneng lihat Reina yang dulu telah kembali.

"Bro, bengong aja. Cepet itu Pak Sudirman minta berkas OSIS kemarin!" Salah satu teman Reihan yang bernama Jidan—bukan Jidat—menepuk pundak Reihan yang membuat lamunannya itu buyar.

Astagfirullah, gue kenapa sih? Umpat Reihan dalam hati lalu menoleh kebelakang dan mengangguk.

💟💟💟

"Assalamualaikum" ucap Reina sambil melangkah menuju tempat duduknya. Reina pura pura tidak dengar dan cuek atas tanggapan jelek dari teman teman sekelasnya.

Emamg gue salah ya kalau berpakaian kaya gini? Gumam Reina dalam hati

"Gilak, sekarang lo udah tobat, Na?" Tiyo melihat Reina persis kaya Aisyah memandangi Reina di lapangan tadi. Reina yang ingin duduk jadi tertunda.

"Emang apa yang salah sih? Kok gue risih ya jadi pusat perhatian begini? Gue cuma lagi berusaha untuk berhijrah, guys" ucap Reina sedikit kesal, tapi dia mencoba untuk bersabar.

"Bantu gue buat berhijrah kek, atau apa kek! Support lah, gue cuma ingin jadi yang terbaik di mata Allah! Apakah itu salah?!" Lanjutnya lagi, yang lain hanya mengangkat bahu.

"Iya gue ngerti kok, tapi gue kaget aja tiba-tiba lo berubah" ucap salah satu perempuan bernama Indah.

"Kenapa lo tiba-tiba ingin berhijrah?" Tanya seorang laki di depan pintu. Sambil bersender dan membawa 2 buku biologi.

"HIJRAH" (SELESAI)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang