-Menceritakan tentang Kim Aera , putri bungsu dari keluarga Kim , yang hari-harinya suram tanpa ada cahaya , semua orang menghindar dari-nya karena orang-orang menganggap dia adalah sang pembawa sial . Ia membenci hujan , karena semua kenangan kelam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author's POV .
"Aaaakkh!!!!" Teriakkan seorang siswi dari ujung koridor membuat semua mata menatapnya . Ia menatap loker di depannya dengan tatapan takut , berjalan mundur untuk menjauh .
Seorang siswa berlari kecil menghampiri siswi tadi dan bertanya , "Kau tak apa? Ada masalah apa dengan loker mu?" . Siswi itu hanya menunjuk kearah loker-nya , memberi perintah untuk mencek sendiri apa yang tengah terjadi .
Siswa tadi melirik sebentar loker itu lalu menatap siswi yang mulai terduduk takut . "Jihoon...ku mohon buang itu dari loker ku!" Ucap siswi tadi , siswa yang diketahui bernama jihoon itu berdiri dan menghampiri loker .
Ia berjalan hati-hati dan sedikit terkejut ketika mendapatkan gunting, beberapa helai rambut , dan secarik kertas putih didalam loker . Jihoon heran , siapa yang melakukan ini? Hantu kah? Ah bodoh! Mana mungkin!
Jihoon perlahan mengambil gunting , potongan rambut tadi dan membuangnya kedalam tempat sampah disebelah lemari loker , sementara itu secarik kertas putih tadi dibuka perlahan oleh jihoon . Jihoon terbelalak kaget , bagaimana tidak , kertas putih tadi berisikan kata-kata mengancam yang ditulis dengan tinta merah , gaya tulisannya pun tidak beraturan . Ia lalu menghampiri siswi yang tengah terduduk tadi , "Sudahlah , tak apa. Ngomong-ngomong siapa yang tega melakukan ini?" Tanya jihoon sembari membantu siswi tadi berdiri .
"Kim Aera" Gumam siswi tadi .
"Kau yakin dia yang melakukannya , minkyung?"
Siswi tadi -Minkyung , mengangguk memastikan . "Aku yakin jihoon! Dia satu-satunya orang yang lewat sini tadi dan berdiri lama didepan loker ku" Ucap minkyung bersikeras . Jihoon menarik nafas dan membuangnya perlahan , "kita tak bisa menuduh orang sembarangan , minkyung . Tak ada bukti yang kuat kalau dia yang melakukannya" Bujuk Jihoon .
"Ayolah Jihoon , aku yakin dia yang melakukannya! Aku melihat seseorang dengan tas yang sama dengan Aera , siapa lagi yang menggunakan tas itu selain Aera , Jihoon?!? , Kita harus liat rekaman CCTV kalau begitu!" Ucap minkyung bersikeras . Jihoon menggelengkan kepala "tidak! Aku tidak yakin dia yang melakukannya" ucap jihoon . "Sudahlah Park Jihoon jangan membela-nya!" Pekik Minkyung , ia meraih tangan jihoon dan berjalan menjauh menuju ruang keamanan.
***
Aera's POV. Seseorang datang tiba-tiba dan menendang meja ku dengan kasar , ia minkyung berserta jihoon di belakangnya , oh ya! Tak lupa ada mata-mata yang lain menatap ku dengan tatapan tak suka .
Aku tersentak kaget saat minkyung menjatuhkan tangannya diatas mejaku sehingga menimbulkan suara . Aku terdiam menunduk .
"Apa maksud mu melakukan itu ha?" Ucap minkyung dengan suara tingginya . Aku mendongakkan kepala menatapnya rehan . Melakukan itu? Itu , apa?
"Melakukan apa maksud mu?" Tanya ku dengan suara kecil . "Masih tidak mengaku? Kau kan yang meletakkan gunting dan potongan rambut itu didalam loker ku?" Ucap minkyung .
