#14

42 3 1
                                    

14:kesakitan yang tak berujung

.
.
.

Ini sudah terlewat beberap minggu. Dan sehun belum juga berbaikan dengan audrey. Hingga melihat audrey saja rasanya enggan.

Sehun terlihat sudah tidak perduli lagi dengan keadaan audrey dan anaknya.

Sehun menjadi seorang workaholic. Tak tau waktu dan tempat dia selalu memikirkan pekerjaannya. Dan lebih memilih mengacuhkan audrey yang sedang butuh perhatian lebih sekarang.

Janin audrey sudah memasuki bulan ke 6 dan audrey sudah cukup senang karna anaknya sudah mulai berinteraksi didalam sana.

Niatnya sih mau memberitahu sehun.

.
.
.

Audrey sudah berulang kali mencoba memulai pembicaraan ketika sehun pulang ke rumah. Tapi dia tidak pernah mendapat jawaban.

"Sehun"

Audrey memanggil sehun yang sedang mengerjakan dokumen dokumennya.

"Hunnnn" panggil audrey manja.

Sehun tetap kekeh pada dokumennya.

"Hun,aku pengen es krim."

"Beli aja sana sama temen lo"ketus sehun.

Audrey tampak lelah dengan semua ini.

"udah aku bilangin berapa kali? Dia itu cm temen lama sehunnnn"

Lagi lagi sehun tidak bergeming.

"Hunnn" rengek audrey sambil menggoyang goyangkan tangan sehun.

Dan tidak sengaja menyenggol gelas sehun.

Dan akhirnya membasahi seluruh dokumen sehun.

Sehun geram. Benar benar geram.

Audrey pun kaget.

Sehun berdiri dengan kasar. Dan menggebrak meja.

"Lo tau ngga? Ini proyek besar. Seharga triliunan. Dan lo dengan enaknya tumpahin kopi. Lo pikir kerja kayak gini tu enak?!"bentak sehun.

" ma--maaf hun.."lirih audrey.

"Maaf? Emg lo bisa ganti semua ini dalam 1 malam?!"
"Lo tu ngga guna tau ngga?! Udh ngancurin hidup gw. Numpang hidup. Dan sekarang lo mau ngancurin karir gw gitu?!"

Audrey sakit hati.

Sehun berjalan keluar kamar.

Audrey menyusul sehun dan berusaha mencegahnya pergi.

"Hunn,pliss jangan pergi lagii" mohon audrey.

Sehun benar benar tak bergeming.

"Hun,gw tau lo benci gw. Tapi masa cm gara gara baejin lo giniin gw? Gw tu ngga ada apa apa sama baejin hunn. Pliss"

"Ohh,jadi gitu dan semua yang lo ceritain itu percuma. Pertama lo sama Jongin. Sekarang jongin udah bahagia sama pasangannya dan lo masih ganggu dia?! Dan trus baejin. Baejin. Lo tau baejin itu orang yang paling gw benci!"

Audrey dengan susah payah berlutut didepan sehun. Agak susah karna perutnya yang sudah membulat sempurna.

"Tapi kenapa gw?"

"Kenapa lo?! Karna lo akar dari semua masalah ini. Kemaren gw denger dari orang kalo lo ketemu sama jongin. Dan ciuman sama dia! Dasar jalang!"

"Tapi hun,gw tu ngga ciuman sama jongin itu boong hun!"

"Trus ini apa?" sehun membuka hpnya dan menunjukkan foto odre bersama jongin.

Kemaren emang odre ketemu sama jongin dan ngga sengaja kepleset dan terlihat seperti berciuman padahal ngga.

-MianheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang