1. List of Date

707 62 4
                                    

Seminggu yang lalu, Lee Haera, Ibunya memberitahu soal program besar untuknya. Begitu menggebu Haera bercerita membuat putra bungsunya tertarik. Tetapi pada akhirnya, Oh Sehun, ia menyesal telah termakan bujuk rayu Haera dan terpaksa menyetujuinya. Untuk kebaikan putranya, katanya.

Sebelumnya lelaki itu sempat menolak. Apalagi program itu akan berjalan selama 3 bulan, dan itu bukan waktu yang sebentar. Terutama baginya yang dikenal sebagai the king of playboys di kampus karena hobinya yang suka menggoda para mahasiswi disana.

"Mom, wanita waras mana yang mau ikut program seperti ini?" gerutu Sehun saat itu sebagai tindak protesnya. Dia tidak akan sanggup menjalaninya. Kebebasan adalah bagian dari hidupnya, tidak bisa dipisahkan. Ibunya tidak peduli dengan menyatukannya bersama peraturan.

"Mereka setuju. Baik pihak orangtua juga peserta, jadi kau juga mau tidak mau, suka tidak suka, tetap harus." Pasrah dengan keadaan, ia menyerah. Ketika Haera mengancamnya akan menyita fasilitas mewahnya seperti blackcard, ponsel dan motornya. Tidak, ia lebih tidak bisa tanpa mereka.

Hari ini hari Minggu. Sesuai peraturan dalam program 'List of Date' yang telah di rencanakan Ibunya, Sehun harus memilih salah satu dari lima wanita yang di kencaninya. Sebenarnya ia penasaran dengan wanita kencannya di hari Jumat mengingat kemarin lusa mendapatkan tugas kuliah yang hampir membuatnya gila sehingga melewati kencan itu. Berhubung ia belum mengenalnya, lelaki itu tidak mau ambil resiko. Ia memilih Jeon Somi, gadis cantik yang masih menyandang status pelajar SMA.

Lelaki tampan itu mengajaknya berkencan. Somi itu selain cantik, dia juga imut dan penurut. Hal itulah yang membuatnya memilih gadis itu. Seharian mereka menghabiskan waktu berdua, mengunjungi berbagai tempat yang menurut mereka cocok, seperti Namsan Tower.

Malamnya, Sehun pulang ke rumah setelah mengantar gadis kencannya pulang, tentu saja. Mendudukkan bokongnya di kursi meja makan, lelaki itu mendapati anggota keluarganya tersenyum aneh. Apa ada yang salah dengan dirinya?

"Somi sangat cantik yaa sampai kau melupakan waktu berkumpul keluarga, kkk." Ibunya berucap dengan diakhiri kekehan pelan. Sehun memutar bola matanya, dan setelahnya semuanya tertawa.

Hei, dimana letak humornya?

Dengusan Sehun membuat semuanya berhenti tertawa. Suasana berubah hening kemudian saat menyelesaikan makan malam mereka. Tanpa terlewatkan untuk menatap wajah lelaki berkulit putih itu yang tertunduk.

◾◽♥◽◾

Kembali pada program yang harus dibiasakan menjadi rutinitas seorang Oh Sehun. Menarik, tapi agak membosankan. Sulit untuk di ungkapkan. Jujur, lelaki itu mengakui jika ia mudah tertarik. Hanya sebatas mengagumi, dan well.. tidak ada cinta.

Senin, bersama wanita yang sebaya dengannya. Namanya Kim Sejeong. Dia manis. Tetapi Sehun tidak menyukainya karena wanita itu lebih sering mengabaikannya. Tugas dan masa depan memang penting, namun yang membuatnya bingung. Dia menyetujui sesuatu yang tidak bisa dia ikuti. Heol, pertemuan mereka hanya sebatas senyum, sapa, dan itu pun mungkin sekitar beberapa kata. Poin positifnya, ia giat belajar. Namun diam-diam Sehun sudah mencoretnya dalam hati.

Perpustakaan kampus menjadi tempat kencan bagi mereka sesuai permintaan Sejeong. Sehun menghampiri wanita yang sedang sibuk menulis itu tepat di bangku paling belakang. Agar tidak terganggu, katanya.

"Hai Sejeong! Bagaimana kabarmu?" sapa Sehun setelah duduk di depan wanita itu. Sejeong mengangkat wajahnya yang tertunduk dan tersenyum.

"Hai juga, Sehun! Aku baik." interaksi mereka berakhir dengan cengiran dari wanita itu. Tidak lama, karena ia segera berkutat kembali dengan buku-bukunya. Sehun, lelaki itu akhirnya hanya memainkan game online di ponselnya.

.

Selasa, adalah hari yang menyenangkan. Jeon Somi, gadis yang ia pilih hari Minggu kemarin untuk menjadi teman kencannya. Ia benar-benar beruntung ada Somi. Setidaknya moodnya yang hancur karena hari kemarin bisa kembali normal. Kepolosannya membuatnya merasa nyaman. Ia benar-benar manis.

Menjemput gadis itu saat pulang sekolah, lalu pergi jalan-jalan dengan Somi yang duduk di jok belakang motornya sembari kedua tangannya tersampir ke perut Sehun.

"Oppa! Kita mau kemana?"

"Wanna ice cream?"

"Aku mauu~"

Berjalan di sekitar taman kota dengan eskrim di tangan masing-masing. Tak lupa, obrolan mereka yang ringan namun asyik. Seperti bagaimana harinya Somi di sekolah, atau apa saja yang dilakukan Sehun kala itu.

.

Rabu, kembali hari menyebalkan. Rivalnya, Kim Jisoo. Wanita yang cuek dan sering bertingkah memancing emosi serta senang menjahili Sehun. Akibatnya, bukan kencan yang mereka jalani. Tetapi pertengkaran, seperti beradu mulut, berdebat tanpa ingin kalah. Namun pada akhirnya, Sehun lah yang harus mengalah.

"Yak! Jisoo! Apa yang kau lakukan?!" lelaki tinggi itu memekik ketika Jisoo dengan sengaja menjewer telinganya. Terjadilah saling kejar, dan berakhir dengan perdebatan karena Jisoo tidak ingin di anggap salah.

.

Kamis, tidak seperti Selasa yang menyembuhkannya dari kebosanan di hari Senin. Hari ini, Sehun ingin sekali segera terbebas. Lee Nancy, sama seperti Somi, dia masih SMA. Namun lebih tua setahun darinya. Gadis itu seringkali membawa Sehun untuk pergi bersama teman-temannya dan memamerkannya.

Nancy mengaitkan jemarinya dengan jemari Sehun, lantas menariknya menuju kafe. Disana, terdapat banyak murid SMA dari berbagai sekolah. Mereka menghampirinya dengan sedikit paksaan dari gadis cantik itu.

"Hai teman-teman! Kenalkan, ini kekasihku yang tampan, Oh Sehun!"

Semua bersorak dan bersiul menggoda pasangan ini. Senyuman merekah hanya pada Nancy, lelaki itu hanya tersenyum tipis menandakan ia benar-benar jengkel. Namun dengan baik, Sehun menahan amarahnya. Jika tidak, bukan hanya gadis itu, tetapi harga dirinya juga akan jatuh. Dan dia tidak menginginkan hal itu.

◾◽♥◽◾

Menatap bingung ke arah putranya yang baru pulang dari kencannya dan langsung mendudukkan bokongnya dan menyandarkan punggungnya di sofa. Beruntung, karena sofanya empuk. Jadi, itu sedikit membantunya.

"Ada apa?" Haera duduk di sebelah Sehun dengan raut khawatir. Sehun memijat dahinya terlihat seperti stress.

"Aku bosan, Mom."

"Jangan menyerah, ini semua untuk menyembuhkan penyakitmu."

"Mom selalu begitu."

Menggerutu setelahnya bangkit dan menaiki tangga untuk pergi ke kamarnya. Ia ingin istirahat. Samar-samar telinganya mendengar Ibunya mengatakan dengan berteriak, "Bersenang-senanglah dengan wanita hari Jumat!"

Sehun hampir lupa. Masih tersisa satu wanita lagi yang belum ia kenal dan temui. Wanitanya di hari Jumat. Ia jadi penasaran, apakah ia akan lebih menyebalkan dari Jisoo, Sejeong, dan Nancy? Ataukah akan lebih menyenangkan dari Somi?

Lelaki itu jadi tidak sabar menunggu hari esok. Berharap bahwa wanita yang akan ia jumpai sesuai keinginannya. Ia berdo'a saat akan tidur. Dan dia harus menunggu untuk mengetahui, akankah do'anya terkabul besok?

God, let me meet my girl. A good girl, and I can catch her heart..




To Be Continued

Haihai! Lia balik lagii :") update story baru, moga kalian sukaa yaa~

Jangan lupa vomment!!😘

Catch Your Heart [HunRene || SuRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang