7. Come to His Apartment

190 39 5
                                    

Perkenalkan, aku Oh Sehun.. tetangga barumu.

Apartemen itu, berseberangan dengan punyamu, itulah tempat tinggalku.

Apartemen itu,

Itulah tempat tinggalku.

Kalimat yang keluar dari mulut Oh Sehun itu terngiang di kepala Bae Joohyun. Seperti suara alarm di telinganya yang berulang. Sepanjang malam, ia berusaha memahami. Akalnya menerima, tetapi hatinya menolak. Seolah kakinya belum sempat menghindar, tetapi bara api telah diinjaknya lebih dulu. Ini terlalu tiba-tiba menurutnya, begitu perih.

Joohyun terbiasa dengan aktifitasnya yang bebas keluar masuk apartemen itu. Tetapi tempat itu kini telah berpemilik, tidak kosong lagi. Itu berarti sekarang Joohyun harus belajar untuk melupakan semua yang telah terjadi disana.

Kenyataan yang menyebalkan, ketika suatu peristiwa yang terjadi meski hanya berdurasi beberapa detik, atau bahkan sedetik. Tetapi memiliki sebuah keistimewaan di dalamnya, maka waktu sedetik pun akan berubah menjadi film yang durasinya begitu panjang dan berulang.

Mengabaikan saja sulit, bagaimana dengan melupakan? Joohyun benar-benar merasa terbebani.

Disisi lain, Oh Sehun yang berada di dalam ruang perkuliahan di kampusnya. Konsentrasinya semakin menyusut setiap ia mencoba untuk fokus terhadap materi yang disampaikan dosen. Entah kenapa wajah Bae Joohyun setelah memberitahu perihal dirinya sebagai tetangga barunya membayang di otaknya. Diam-diam perasaan bersalah muncul dalam hatinya, tetapi ia juga berusaha menyingkirkannya.

Beberapa kali helaan napasnya terdengar membuat Park Chanyeol dan Kim Jisoo yang berada di sisi kanan kirinya lelaki itu menoleh pada sang empunya.

"Apa kau sedang asma, Hun?" bisik Jisoo seraya menggeser tubuhnya lebih dekat dengan Sehun.

Lelaki Oh itu hanya menoleh sebentar dengan raut wajah datarnya membuat Jisoo mencibir. Kebiasaan Sehun jika sedang badmood, maka mulutnya akan berpuasa bicara sementara wajahnya sedatar tembok.

Satu jam kemudian, kelas berakhir. Sehun segera keluar dengan Chanyeol dan Jisoo yang membuntuti. Merasa ada yang aneh dengan sahabatnya, lelaki jangkung bertelinga peri itu menepuk punggung Sehun membuat sang empunya mengaduh.

"Sakit? Pfft," tanya Chanyeol seraya tangannya bergerak menutup mulut untuk menahan tawa.

Sehun mendesis.

"Yeollie~" teriak wanita berambut pirang yang baru datang dan langsung menggelayut manja di lengan Chanyeol.

"Hun, aku dan Wendy pergi dulu ya! Bye!"

Melihat dua sejoli yang pergi sembari bergenggaman tangan itu membuat Sehun berdecak sebal. Sehun tidak suka, mereka suka pamer kemesraan. Jisoo merengut, ia paling malas jika lelaki itu sudah seperti ini.

"Sehun, aku pergi juga ya!"

"Kemana?"

"Kencan dengan Taeyong, hehe. Bye!" selesai berucap dengan terkekeh, wanita Sehun di hari Rabu itu segera berlari melenggang pergi. Sedangkan Sehun hanya mengangguk samar.

Ini yang Sehun suka dari Kim Jisoo. Dia jujur, mengatakan apa adanya, yang sebenarnya. Seperti barusan, ketika Jisoo dengan terang-terangan mengatakan jika ia akan berkencan dengan Lee Taeyong, yang juga termasuk flower boy di kampus seperti dirinya.

Catch Your Heart [HunRene || SuRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang