5. She, impressive

213 43 3
                                    

Seperti biasa, Jeon Somi, gadis berparas manis ini selalu menunggu di depan gerbang sekolah ditemani dua teman perempuannya. Untuk menunggu jemputan. Somi menyayangkan karena hal ini hanya akan terjadi pada hari Selasa saat pulang sekolah atau hari Minggu. Seandainya bisa setiap hari, ia akan sangat bersyukur.

"Somi, si tampan sudah datang." salah satu teman perempuannya itu menepuk bahunya seraya berbisik. Somi menoleh dan mendapati lelaki yang diam-diam telah mencuri hatinya itu tengah membuka kaca helmnya. Dan tampaklah wajah tampannya yang terukir senyum tipis. Meski begitu, ia tetap terlihat tampan.

"Aku pergi duluan yaa." gadis manis itu segera menghampirinya lalu mendudukkan dirinya di jok belakang. Ia melambaikan tangannya kepada teman-temannya. Saat motor melaju, tangannya ia sampirkan pada perut Oh Sehun dan menyenderkan kepalanya di punggung tegap itu. Senyumnya merekah.

"Oppa, kita akan kemana?" suaranya sengaja ia keraskan supaya dapat di dengar. Namun ternyata hanya suara deru mesin motor dan hembusan angin yang ia terima. Heran, tidak biasanya lelaki itu seperti ini.

Selang beberapa menit, motor itu berhenti di sebuah kafe yang letaknya ada di depan rumah sakit. Ia dan Somi segera memilih salah satu meja dan duduk. Kemudian datang seorang pelayan menanyakan pesanan mereka dan Somi segera mengatakannya.

"Oppa? Hei!"

Sehun tersadar dari lamunannya ketika gadis itu menepuk tangannya. Melihat pelayan yang menatapnya seolah meminta jawaban, ia pun mengerti apa maksudnya.

"Samakan saja dengannya."

Ini aneh. Tidak biasanya Oh Sehun bersikap seperti ini. Sedari tadi ia diam dan melamun. Padahal ketika mereka bersama, lelaki itu kerap membuat lelucon yang membuatnya tertawa atau pipinya yang memerah karena bualannya. Tetapi sekarang, sungguh berbeda.

Penasaran, Somi mengikuti arah pandang Sehun. Lelaki itu menatap bangunan rumah sakit di depannya. Gadis itu menerka, mungkin saja ada teman atau saudara dari Sehun yang sedang sakit. Tetapi ia tidak bisa datang karena harus menghabiskan waktunya untuk menemani dirinya. Ia mengulum senyum, andai itu benar, berarti dia spesial.

Khayalannya berhenti ketika gadis bermarga Jeon itu tidak sengaja melirik tangan Sehun yang mengepal. Netranya kembali ia alihkan pada bangunan di depan kafe ini. Ada sebuah mobil berhenti disana, lalu seorang wanita diikuti lelaki dengan setelan jasnya keluar dari mobil tersebut. Mereka terlihat berbincang, dan si wanita tersenyum. Memandang ke arah Sehun kembali, bukan hanya tangannya saja pun bahkan sorot matanya berubah tajam. Tidak salah lagi, ini pasti karena mereka. Tapi kenapa?

Perasaan cemas melandanya, Somi takut. Apa mungkin wanita yang berdiri disana itu memiliki hubungan serius dengan Oh Sehun. Tapi tidak mungkin, setahunya lelaki itu sudah di cap playboy dan bahkan seluruh mahasiswa dan mahasiswi serta dosen di kampusnya tahu itu.

"Ini pesanannya, silakan dinikmati!" suara pelayan itu membuat Sehun mengalihkan pandangannya. Ia menghela napas kasar.

"Ada apa Oppa? Biasanya tidak seperti ini. Seperti bukan dirimu saja." ujar Somi ketus.

Sehun merasakan pening di kepalanya. Bahkan ia sempat lupa bahwa dirinya tidak sedang sendiri dan gadis itu ada disini bersamanya. Sialan.

"Maaf."

"Iya."

Selanjutnya tidak ada yang bersuara lagi. Somi merasa kesal, karena Sehun sesekali melirik ke arah sana dan ia merasa diabaikan. Oh ayolah, kencan mereka yang sekarang jauh dari kata manis seperti hari-hari yang telah lalu, justru hambar.

◾◽♥◽◾

Joohyun keluar dari mobil Choi Minho yang berhenti di luar area rumah sakit, yang lalu disusul oleh pemiliknya. Wanita berprofesi dokter itu berterima kasih pada Minho karena telah mengajaknya makan siang. Meski agak aneh juga, karena mereka melakukannya hampir setiap hari.

Catch Your Heart [HunRene || SuRene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang