Chaeyoung berjalan sambil mendekap blinder nya menuju kelas. Ia agak risih saat sekelompok mahasiswa mulai menggodanya dengan siulan yang ga jelas. Dalam hati ia merutuk dirinya sendiri yang lebih memilih untuk melewati kelas manajemen dibandingkan melewati jalan yang biasa ia lalui.
Chaeyoung menundukkan kepalanya berharap langkah kakinya segera tiba di depan kelas tapi apadaya karena ramainya mahasiswa manajemen yang nongkrong di depan kelas akhirnya ia menyerah dan memilih untuk bersikap biasa.
Saat ia tengah berjalan menuju kelasnya tanpa sengaja matanya bertatapan denga mata tajam yang kemarin ia lihat. Mata itu... tatapan yang persis sama... ya sepasang mata itu adalah milik Seo Changbin.
Changbin masih melihatnya dengan wajah yang tak berekspresi. Buru-buru Chaeyoung mengalihkan pandangannya dan mempercepat langkahnya tapi ia masih penasaran dan kembali membalikkan tubuhnya untuk melihat sepasang mata itu lagi. Mata itu masih melihatnya sampe akhirnya Chaeyoung berlari dan tanpa sengaja ia tersandung kakinya sendiri.
Sontak tubuh Chaeyoung goyah, ia jatuh. Ia meringis saat melihat kedua lengannya mengeluarkan darah. Beberapa mahasiswa mulai membantu Chaeyoung untuk berdiri.
"Gue ga apa-apa kok" ucap Chaeyoung memastikan dirinya bahwa ia tidak baik-baik saja.
"Tapi tangan lo berdarah"
"Entar juga sembuh sendiri. Cuma lecet doang kan" jawab Chaeyoung lagi sambil membersihkan sisa-sisa pasir yang menempel di sikunya.
"Perlu gue beliin betadine?" tanya cowok di depannya lagi.
Chaeyoung menggeleng, "Ga usah. Gue ngga apa-apa. Beneran.
Cowok yang membantu Chaeyoung terlihat lega saat Chaeyoung tersenyum memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Lo mau ke kelas? Anak akuntansi ya?"
Chaeyoung mengangguk.
"Gue anter ya?"
"Ngga usah lagian kelasnya juga deket"
"Yaudah hati-hati ya"
Chaeyoung mengangguk sambil tersenyum. Sejujurnya gadis itu tampak kaget melihat cowok berparas tampan yang membantunya tadi.
Badannya tinggi dan senyumnya itu manis banget. Kalau aja tubuhnya Chaeyoung terbuat dari lilin, pasti udah meleleh duluan.
Saat hendak berjalan menuju kelas, tiba-tiba ia menoleh ke belakang dan mendapati mata tajam Changbin yang masih menatapnya dengan sebuah senyumana sinis. Buru-buru ia berlari kecil berusaha menghindari tatapan itu lagi.
Chaeyoung memutar kenop pintu kamarnya. Ia meletakkan tasnya di atas meja belajar kemudian merebahkan dirinya di kasur. Kuliah hari ini benar-benar membuatnya kelelahan. Perlahan ia memejamkan matanya mengingat kembali kejadian-kejadian hari ini. Sontak matanya terbuka, saat pikirannya mulai terbayang tatapan mata itu lagi.
"Seo..Changbin..." gumannya pelan.
Chaeyoung menepuk-nepuk pipinya menyadarkan dirinya sendiri "Sadar Chae sadar lo ngapain sih mikirin diaaaa"
Gadis itu kemudian beranjak untuk berganti baju. Lalu dia berjalan menuju dapur untuk mengambil soft drink dari dalam kulkas.
Baru saja ia mendudukan tubuhnya di kursi makan tiba-tiba hp nya bergetar sebuah panggilan masuk.
"Chaeeeeeeeng"
"Iya? Kenapa Yer?"
"Ke mall yukkk. Nemenin nyari lip tint baru"
"Males ah Yer. Hari ini gue capek banget pengen istirahat aja"
"Tumben banget, biasa lo paling semangat kalo di ajak shopping"
"Hehehehe ga tau nih, lagi ga enak badan juga"
"Yaudah ngga apa-apa gue minta temenin Jihoon aja. Lu istirahat aja ya Chaeng ga usah kemana-mana. Cepat sembuh yaaa"
"Thanks Yer. Kenapa lo ga ajak Yoojung aja kan dia paling ahli tuh kalo nyari lip tint yang bagus"
"Ga bisa dia, soalnya lagi bareng sama Rocky. Pacaran mulu itu anak, ga suka gue"
"Kenapa?"
"Iri gue, kan gue jomblo"
"Hahahahah ya makanya nyari pacar atuh Yer biar bisa nyaingin Yoojung sama Rocky"
"Lo nasehatin gue emangnya lu sendiri udah punya pacar?"
"Belom"
"Nah sesama jomblo tuh ga boleh saling ngatain"
"Iya juga sih HAHAHAHAHAHAHA"
"Udah sana mending lo istirahat"
"Iyaaaaa...."
"Gue tutup ya Chae. Cepet sembuh"
"Oke"
Chaeyong hendak mematikan panggilan namun buru buru Yeri teriak, untung belom dimatiin sama Chaeyoung.
"Kenapa Yer?"
"Tadi ada Changbin sama temen-temennya di selasar akuntansi"
"Ya terus ?"
"Gue mau ngasi tau aja siapa tahu lo emang pengen tahu"
"Sayangnya gue ga perduli tuh"
"Chaeng gimana kalo lo pacaran sama Changbin aja?"
"Ga usah aneh-aneh deh. Gue matiin nih"
"HAHAHAHAHAHA iya iya. Udah yaa byeeeeeee"
KLIK.
Chaeyoung mendengus sebal. Ngapain sih Yeri pake ngingetin cowok itu lagi. Padahal baru aja dia berusaha mentralkan pikirannya dari senyuman sinis Changbin yang terus terputar di otaknya.
"Sial" umpat Chaeyoung.
YOU ARE READING
TRUTH or DARE
FanfictionSemua berawal dari permainan gila yang harus Chaeyoung miankan, karena permainan itulah yang mengantarkan sebuah takdir cinta antara dirinya dengan seorang cowok yang tak ingin ia kenal. Sikap Changbin yang slengean dan selalu memakai pakaian serba...