Say You Want Me Too 『Complete』

Yeouido Hangang Park, 02.00 am KST

annyeonghaseo yeorobun masih ada yang nungguin kelanjutan kisah myungsoo sama jiyeon?
maaf part yang ini agak lama hehe.. author keasikan nonton miss hammurabi, andai itu goo ara nya park jiyeon perfect pasti filmnya. oke skip

kaya biasanya, jangan lupa vote dan komen ya.. langsung aja ;)

Author POV

Sunyi, waktu di jam dinding kafetaria menunjukan pukul 03.00 am KST. Suara tawa dan meriahnya barbeque party tadi malam telah berakhir, hanya tersisa kaleng-kaleng minuman yang berserakan, piring-piring kotor dan hangatnya tungku pembakaran arang yang masih setengah menyala. Sengaja dibiarkan untuk sedikit menghangatkan malam myungsoo yang dingin, meski sesekali abunya beterbangan mengenai selimut pemberian jiyeon yang kini melingkar dibahunya. Pria itu terdiam memandangi langit dengan tatapan kosong.

Kini myungsoo tersadar. Meraih ponselnya yang ia letakan dimeja dan mulai berselancar disitus online. Dulu tak pernah terfikir baginya untuk mencari tahu artikel-artikel itu apalagi membaca komentar netizen, namun ia sadar betapa sulit waktu yang jiyeon lalui selama ini. Untuk sesaat myungsoo merasa egois, ia malu mengakui bahwa ia mencintai jiyeon tapi sebenarnya tak tahu apa-apa mengenai gadis itu.

Myungsoo meneguk minuman soda dihadapannya, sebenarnya ia sangat ingin soju atau bir saat ini namun segera ia urungkan karena berfikir akan mengantar jiyeon pulang esok pagi.

"aku fikir tidak akan melihat wajah murung ini lagi setelah kau dan jiyeon mulai berbaikan"

Myungsoo menoleh pada pria yang kini duduk disebelahnya, Kim Sunggyu. Myungsoo tersenyum kecut lalu kembali meneguk minumannya hingga habis.

"apa terjadi sesuatu ?"

Sunggyu menepuk bahu myungsoo lembut. Setelah mengenal myungsoo bertahun-tahun ia tahu pasti ada sesuatu yang mengganjal fikirannya jika seperti ini. Mengapa ia duduk dibalkon sendirian, dini hari pula.

"hyung, kau tahu aku sangat menyukai jiyeon"

Sunggyu tersenyum lalu mengangguk mantap. "kau sangat menyukainya"

Myungsoo terdiam sejenak..

"pantaskah aku mengaku seperti itu hyung? Kau tahu, aku melihatnya menangis tepat didepan mataku bahkan didalam pelukanku. Meski ia sudah didalam pelukanku aku justru membuatnya menangis hyung"

Mata myungsoo berkaca-kaca. "ia mencoba melindungiku, tapi dengan egois aku berfikir jiyeon terlalu keras padaku. Sekarang aku malu menyebut aku sangat mencintainya tanpa melakukan apapun untuknya"

"myung-ah.. kita adalah idol, jika kau tahu lebih awal apa yang kau fikir dapat kau lakukan untuknya? Bayangkan, bukankah akan lebih sulit lagi bagi jiyeon jika saat itu kau menjadi tamengnya. Itu hanya proses yang ia pilih untuk cintanya yang sama besar untukmu"

"tapi hyung... membayangkan semua rasa sakit yang jiyeon tanggung..."

"kau harus bangga padanya. Jika ia berkorban banyak untukmu, maka berikan ia semangat yang lebih besar saat ini. Ia telah berhasil melalui masa sulitnya dan kini giliranmu membuat ia lebih bahagia dari sebelum semua itu terjadi"

Myungsoo menatap sunggyu seakan terhipnotis oleh kata-kata sang leader. Selama ini sunggyu memang selalu tenang dan bijak menghadapi masalah, itulah mengapa myungsoo selalu bergantung padanya, bagai seorang kakak sungguhan ia akan berbagi segala hal sulit dan bahagia dengan sunggyu.

Sunggyu menepuk bahu myungsoo dengan cukup keras, mencoba membangkitkan naluri juang myungsoo. "buatlah tangisannya itu adalah tangisan menyedihkan terakhir dalam hidupnya" myungsoo mengangguk mendengar ucapan sunggyu.