Chapter 3

483 53 3
                                    

..
..
..
Perjanjian
..
..

Hari ini naruto tertidur agak lama karena masih lelah setelah acara pernikahannya. Perlahan lahan mata nya terbuka menampakkan mata indah sebiru langit.  Saat kesadarannya sudah terkumpul ia menoleh ke arah jendela kamarnya. Tampak menyilaukan saat cahaya masuk ke matanya. 


Hari ini naruto tidak pergi kerja, dan tidak mungkin pergi.  Karena, mertuanya yg baik hati pasti sudah mewanti wanti hal tersebut. Jalan pikir mertuanya mudah di tebak. Sekarang dirinya hanya perlu mengisi tenaga untuk mengamankan hidup selama beberapa tahun.


Yah, naruto dan sasuke telah merencanakan dan membicarakan matang matang rencana jangka panjang ,tentang perceraian mereka. Jadi saat naruto terbangun kini, dirinya merasa lebih baik. Karena wajah sasuke tidak akan membuat dirinya kesal.

.
.

Sore harinya naruto sedang bersantai di balkon kamar,menikmati ketenangan yg menguasai nya.


Suara dari arah belakang tiba tiba mengintrogasi naruto. Suara yg datar dan dingin milik sasuke. " Semua dokumen nya telah siap, tanda tangani sekarang"


Naruto berdiri dari tempat duduk nya, menghampiri sasuke, lalu membaca surat perjanjian tersebut. Tentu saja,naruto berjiwa bisnis dirinya dilatih untuk itu. Tak mungkin naruto langsung menanda tangani dengan mudah nya. 

Perjanjian itu tentu harus menguntungkan dan apabila ada persyaratan yg dia ajukan tidak ditulis atau pun dilanggar maka dendanya pun harus setimpal.


Setelah membaca dengan seksama, surat surat itu pun di bumbuhi tanda tangan dari naruto.

Naruto
Ternyata manusia ayam seperti sasuke melakukan dengan baik semua pekerjaanya.  Ku pikir akan lebih mudah lepas dari uchiha setelah ini.
Perjanjian ini mencakup semua syarat ku dan syarat nya.  Dan kebutuhan akan privasi adalah yg paling penting.

Kemudian ku ulurkan tangan ku,menjabat tangan manusia ayam satu ini. Untuk kehidupan ku selanjutnya akan lebih baik lagi.

.
.
.

Keduanya berjabat tangan kemudian naruto berucap " mulai sekarang,  tolong di ingat Tuan Uchiha Sasuke. Saya akan menjadi partner anda."
Sasuke  menjawab dengan deheman. "Hn"

.
.
.
.

Hari hari berjalan seperti biasanya, kini naruto sudah pergi bekerja, dan di hari pertamanya ini, banyak pekerjaan yg masih belum selesai di karenakan masalah pernikahannya. Bahkan di jam istirahat pun  naruto masih menandatangani beberapa dokumen penting. 

Sampai jam istirahat hampir berakhir, ino tiba tiba datang membawa makan siang untuk naruto.

" maaf naruto sama, mungkin saya mengganggu. Tolong makan siang lah. Kesehatan anda bisa terganggu bila seperti ini."  Naruto menghentikan sejenak kegiatannya dan makan siang. 

Bukan karena apa ino seperti itu,  sejak dirinya menjadi asisten pribadi naruto, dirinya sudah mendapat tugas dari tuan dan nyonya tua Namikaze. Untuk selalu mengawasi dan menjadi alaram bagi naruto, terutama pada saat seperti ini.

.
.
.

Naruto pulang ke rumah nya,  dan saat yang tepat bagi tubuhnya untuk menyegarkan diri, pikirnya.

" huh..,  ini hari yg melelahkan .., lebih baik untuk ber istirahat. Tapi akan lebih baik berendam air panas terlebih dahulu. "

Naruto pun berendam air panas di kamar mandinya,  tanpa merasa gelisah.  Karena, yg ia tahu sasuke selalu pulang terlambat dan keadaan nya sangat menguntungkan.

Entah sudah berapa lama naruto berada di kamar mandi hanya untuk bersantai dan berendam dalam air panas di bathub. Dirinya terlalu santai tanpa tau apa yg akan terjadi nantinya.

.
.
.

Tiba tiba  pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan seorang pria,  dengan hanya handuk yg melilit dan menutupi bagian pinggang hingga lutut saja.

Yah,  pria itu adalah sasuke suaminya naruto. Secara otomatis naruto yg saat melihat nya langsung berteriak kepada sasuke.

"Aaaaakkhhh.... " 

Teriakan yg sungguh membahana.  Hingga mampu di dengar para maid  di lantai bawah. Bahkan teriakan naruto langsung menyadarkan sasuke dari acara tatap menatap sepersekian detik dirinya dan naruto

Bukan tanpa sebab memang,  naruto baru saja ingin mengambil kimono mandinya yg tergantung di samping pintu keluar dan pada saat itu dia tidak memakai apapun.

Skip time.

Naruto dengan wajah merah antara malu atau marah, terbaring di atas tempat tidurnya. Sekarang dia telah memakai piamanya, bersiap untuk tidur tapi dari tadi memang dia tidak bisa tidur.

Yang ada dalam pikiran nya adalah.  Apakah sasuke melihat nya?  Atau tidak melihatnya?.
Jika sasuke melihatnya , kenapa sikap nya biasa saja.? Dan apakah dia bukan wanita  di mata sasuke,, pertanyaan itu selalu berputar putar di kepala naruto hingga dirinya tidak bisa tidur.



Tbc.

Terima kasih,  untuk reader yg baik hati...  Mau meluangkan waktu membaca cerita absurd saya..

Maaf ceritanya kurang panjang.. ..  Banyak kata dalam cerita telah di kondisikan dengan chapter nya..

Dan mungkin belum bisa cepat UP.
🙏🙏🙏

MY QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang