-1

88 3 0
                                    


ps: biasain vote sebelum baca okey ;)

• • •

" ZHEAN VANO VIANDRA!! " pekik seorang lelaki paruh baya pada salah satu anak muridnya.

" Hadir pak " balas sang anak.

" Kamu ini bener-bener ya. Udah gapernah masuk. Nilai selalu jelek. Bisa bisa kamu ganaik kelas loh " sentak guru tadi.

" Malu saya mengajar murid bodoh seperti kamu " lanjut sang guru.

Anak lelaki itu sontak mendelik tajam pada sang guru.

" Orang tua kamu itu sebenarnya ngajarin kamu gak sih dirumah? Sekolah kok bolos mulu kerjaannya. Nilai juga gapernah bagus, malu-maluin sekolah aja. Harusnya orang tua itu ngajarin anaknya yang benar, bukan malah jadi seperti anak brandalan. Orang tua yang tidak perhatian " ucap guru itu panjang lebar.

BRAKK!!

" Bapak boleh caci maki saya sepuas bapak. Tapi jangan bapak ikut campurkan orang tua saya. Saya begini bukan karna mereka. Tapi karna kemauan saya sendiri. Bapak paham? Dan satu lagi... " jeda anak itu.

" Sekolah ini, punya papa saya. Bapak bisa saja besok dikeluarkan dari sekolah ini. Terima kasih " setelah mengucapkan itu, anak lelaki itu segera keluar dari kelas.

Teman-teman sekelasnya langsung menganga tak percaya. Jadi, selama ini, teman mereka, Zhean Vano Viandra adalah anak dari pemilik sekolah dimana mereka menimba ilmu.

Tapi, ada satu diantara mereka yang tak menyukai sikap Vano.

" Cih, arogan! Dasar bodoh! " gumam anak itu.

***

" Hari ini lo yang traktir gua yee " ucap seorang lelaki.

" Hh, iyeiye. Yaudah sono pesen aja " balas temannya.


Zhean Vano Viandra, adalah seorang anak lelaki tampan disekolahnya. Bisa dibilang, ia adalah most wanted disekolahnya. Parasnya tampan, walaupun kulitnya hitam, tetapi tak mengalahkan ketampanannya.

Namun, yang biasanya most wanted itu anak yang cerdas, selalu dibangga-banggakan oleh guru sebagai anak murid kesayangan dan selalu mendapat nilai-nilai yang memuaskan.

Beda dengan Vano, ia anak yang bodoh? Sering dibilang seperti itu oleh para guru dan teman-temannya, dengan nilai-nilai yang ia peroleh cukup rendah.

" Eh van, tapi ngapa dah muka lu asem amat " tanya sahabatnya.

" Itu biasa si botak, nyari masalah lagi sama gua " balas Vano.

" Botak? Maksud lo pak hadi? " tanya sahabatnya itu.

" Iyelah, disini guru yang botak siapa lagi kalo bukan dia " ucap Vano.

" Hahah iya sih ya " balas sahabatnya.

Dean Valentino Pratama, atau biasa dipanggil Dean, adalah sahabat dari kecilnya Vano. Dia yang tau bagaimana Vano sebenarnya. Sebenarnya Vano itu tidak sepenuhnya bodoh, ia sebenarnya pintar. Namun, karna Vano anak yang pemalas. Jadilah seperti ini.

My Stupid Boy • Kim Jong InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang