Last Chapter

3.5K 323 34
                                    

Lebih dari setengah tahun telah berlalu sejak pertemuan Sasuke dengan ibu dan saudara tiri nya. Namun ia masih tak bisa melupakan ucapan Itachi barang sedetikpun. Hati nya terasa sakit setiap kali mengingatnya dan ia berusaha keras untuk melupakan nya.

Semenjak bertemu dengan Itachi, ia bahkan merasa dirinya semakin hina dan untuk bertemu dengan Sakura pun ia merasa tak pantas. Ia khawatir jika perasaan nya semakin tak terkendali bila terus bertemu Sakura dan gadis itu mungkin saja merasakan perasaan yang sama padanya suatu saat nanti.

Sasuke telah memutuskan untuk tak lagi menemui Sakura meskipun perasaan nya sendiri pada gadis itu semakin dalam. Ia terlalu takut jika perasaan nya terlalu dalam dan ia tak bisa lagi membuang perasaan nya.

Sambil mengatur nafas nya dan mengendalikan jantung nya yang berdebar keras, Sasuke melangkahkan kaki jenjang nya memasuki sebuah restaurant. Ia memasuki ruanganVIP yang telah dipesannya dan mendapati Sakura yang tersenyum serta melambaikan tangan padanya.

Sasuke segera menghampiri meja Sakura dan duduk berhadapan dengan gadis itu. Ia tak bisa menahan diri untuk tak tersenyum pada Sakura. Sudut bibir nya seolah terangkat secara refleks dan ia tersenyum pada gadis itu.

"Sudah lama menunggu, hn?"

"Tidak. Aku baru tiba lima menit yang lalu."

Pelayan menghampiri meja mereka dan memberikan menu pada Sasuke. Sasuke segera membuka buku menu yang diberikan pelayan itu dan menatap beberapa gambar makanan yang tampak menggoda selera.

"Aku pesan ini," ucap Sasuke sambil menunjuk gambar spaghetti bolognese. "Untuk minuman nya, aku ingin pesan tomato juice."

Pelayan mengulang pesanan dan segera meninggalkan meja. Sakura menatap Sasuke lekat-lekat dan berkata, "Ya ampun. Kau pesan tomato juice lagi?"

"Hn."

"Aish... rasanya hampir setiap kali kita makan bersama, kau hampir selalu memesan hidangan yang berbau tomat. Kau tidak bosan?"

"Tidak, aku suka tomat."

Sakura berdecak kesal, namun sesaat kemudian ia tersenyum pada Sasuke.

"Bagaimana jika aku memberikan hadiah satu kardus tomat untukmu jika aku berulang tahun?"

"Tidak apa-apa."

"Dasar maniak tomat," desis Sakura dengan jengkel.

"Apa, cotton candy?" balas Sasuke sambil menyeringai, membuat Sakura terkejut. Sasuke tak biasanya membalas ejekan yang ditujukan Sakura padanya, namun kali ini lelaki itu memutuskan untuk membalasnya, berharap Sakura akan jengkel padanya.

"Huh? Tidak biasanya kau membalas ucapanku, bokong ayam?"

"Tidak suka, haru no sakura?"

Sakura mengernyitkan dahi. Ia tidak suka dengan sebutan haru no sakura yang ditujukan padanya. Ia merasa muak mendengar hal-hal yang berkaitan dengan musim semi.

"Tentu saja tidak, pangeran tomat," balas Sakura sambil menatap tajam. "Omong-omong, apakah kau salah makan hari ini? Kau aneh sekali."

Sasuke menggelengkan kepala nya. Ia mengalihkan pandangan dari Sakura dan berusaha tak menatap gadis itu. Ia bahkan tak bisa mengatakan tujuan sebenarnya dari pertemuan nya dengan Sakura saat ini. Ia tak sanggup melihat ekspresi Sakura jika ia mengucapkan keinginan nya untuk tak bertemu lagi dengan gadis itu secara terus terang. Ia juga tak bisa terus menerus menghindari Sakura tanpa alasan.

"Kau baik-baik saja, Sasuke?" ucap Sakura dengan khawatir.

"Hn."

"Syukurlah," ujar Sakura sambil tersenyum. "Aku hanya kaget. Tak kusangka seseorang sepertimu bisa meledek seseorang."

Ballad of The Winter (Sasuke x Sakura)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang