HAPPY READING 😘
" Melin" panggil putri.
" Iya, ada yang mau di pijit?" Tanya Melinda
" Iya tuh biasa, om-om ganteng. Kayanya dia kangen sama pijitan kamu" kata putri sambil mengedipkan sebelah matanya.
" Apa sih ... " Melinda menunduk malu.
" Sana ke kamar 709, kasian dia lama nunggu " kata putri.
" Iya, aku ambil peralatan dulu, nanti aku langsung kesana " jawab Melinda, yang langsung bergegas ambil peralatan nya.
KAMAR 709
Tok.. tok.. tok...
" Masuk" seru yang didalam.
Ceklek..
Ternyata gak dikunci, gimana kalau ada orang asing yang tiba-tiba masuk?, tanya Melinda dalam hati.
Melinda kaget, wajah tampan, dan tubuh yang begitu menyegarkan mata, membuat Melinda deg.. degan, dirasakan jantung nya berpacu terlalu cepat, dia Fero customer setia di hotel Tempat Melinda bekerja. Yang mungkin hanya untuk dipijat Melinda, itu pikirannya.
Melinda menundukkan kepalanya karena ia tau Fero tidak memakai baju, alias terlanjang, dan hanya menggunakan selimut menutupi bagian bawahnya.
" Selamat malam, perkenalkan nama saya-" ucap Melinda terpotong.
" Melinda, saya sudah tau. Saya kan sudah sering berkunjung ke hotel ini, dan memakai jasa mu untuk pijat saya" kata Fero.
" Jadi langsung ajah ke intinya" lanjut Fero sambil menyeringai ke arah Melinda.
" Baik tuan, mari saya pijat " jawab Melinda yang langsung menuju tempat tidur Fero dan langsung bersiap hendak pijat.
Fero pun membalikan badannya, dan Melinda membuka selimut yang menutupi tubuh bawahnya Fero. Melinda dengan cepat menutup nya menggunakan handuk.
Untung saja, batin Melinda.
Dimulai dengan pijitan di sekitaran punggungnya, dengan pijitan yang membuat sang empu memejamkan matanya.
Ughh..
Ohh tidak mengapa jantung kau berdegup terlalu kencang, batin Melinda.
" Keraskan lagi pijitan mu Melinda, " seru Fero, merasa pijitan mulai lemah.
" B-baik tuan " jawab Melinda gugup.
Setelah selesai dibagian punggung, melin pun menurunkan tangannya menuju kaki sambil memijat-mijat.
Pada saat Melinda meliwati Pantat Fero, Fero pun berdesah semakin keras, dengan cepat Melinda langsung menuju arah kakinya, ia mulai dengan kaki kanan. Kemudian kiri.
Setelah selesai bagian belakang, Fero langsung membalikan badannya. Dengan sigap Melinda menahan handuk nya, agar tidak jatuh. Kalau jatuh mungkin...
Jantung Melinda berdegup semakin kencang, pikiran nya yang buyar karena melihat tonjolan dibalik handuk.
Dengan rasa gugup Melinda mulai memijat dari jari kaki, kemudian tumit, terus menuju kaki dan paha, seterusnya di kaki sebelahnya.
Ughh.... Ughhh.. desah Fero saat ia memijat bagian paha.
Entah mengapa ia rasa ada yang bergerak di balik handuk tersebut. Makin lama hingga akan berdiri.
Melinda pun langsung menjauhkan tangannya.
" Mengapa kamu berhenti memijat nya? Teruskan lah " kata Fero yang mulai membuka matanya.
" Emm.. " Melinda pun gugup dan terlihat seperti orang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORIES
Acak[18+]Just my imagination, happy reading.. Maaf ada sebagian part yang mengandung unsur dewasa, harap bijak! 18+,21+. [ BAHASA ] *be inspired but don't copy