BAB 4

12 1 0
                                    


Sore ini, Anna sedang disibukan dengan materi yang harus dikejarnya dan kemungkinan juga, Anna akan melanjutkannya esok sepanjang hari. Terlebih sistem pendidikan di Indonesia berbeda dengan Jerman dan juga seleksi OSK membuatnya mangkal dimeja belajar kamar hotelnya. Setelah memainkan ponselnya dan belajar selama 1 jam untuk mengejar materi-materi itu, Anna mandi dan berganti baju.

"Ntar makan malam gue gak punya stok buah. Mana mager gini. Ajak Clarisa juga pasti gak mau," gumam Anna sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada telepon masuk.

"Hi Ma. How are you?"

"Hi darl. I'm good. How about you?"

"Me too. Ada apa Ma? Kok tumben telpon jam segini? Mama gak kerja?"

"Mama ke Jakarta sayang. Ini baru transit di Singapura. Mama baru ke toko buku di bandara. Mama belikan kamu sesuatu loh. Nanti bisa jemput Mama? Mama sama Tante Marta juga."

"Wah, makasih mama. Aku akan jemput nanti. Jam berapa Ma?"

"Sekitar jam 7 malam. Ooh, ini Tante mau ngomong sama kamu. Annaaaaaa I miss you. Nanti kita makan malam bareng yaa. Tante ingin bercerita banyak."

"Hahaha miss you too Tante. Aku jemput kalian tepat waktu. Bye bye Tante, Ma. See you."

Telepon berakhir. Anna bersiap-siap menjemput Mama karena sekarang sudah pukul 5 sore. Anna beranjak ke dapur untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

"Anna. Lo ngapain dandan gini?" heran Clarisa yang baru saja pulang dari pusat butik milik Tante Marta. Ia membantu mengontrol di sana. Katanya sih hitung-hitung untuk belajar berbisnis.

Anna berbalik, "Oh sudah pulang. Gue baru saja mau ngabarin lo. Mama sama Tante Marta pulang. Jam 7 pesawatnya—"

"Hah seriusan?" potong Clarisa.

Anna berdecak, "Serius lah. Buruan lo ganti baju sudah jam 5 ini. Gue tunggu di ruang tamu."

Clarisa dan Anna. Kakak beradik yang sedikit aneh memang.

Anna sedikit dewasa sikapnya dibanding Clarisa padahal Clarisa adalah kakaknya.

Clarisa dan Anna yang mandiri dan sedikit manja.

Anna memanggil Clarisa tanpa embel-embel kakak atau mbak. Tak jarang pula mereka berdebat kecil, namun mereka tetap kompak.

Kalau kata teman Clarisa sih, mereka itu sister goals. Mereka saling membantu satu sama lain. Jika Anna kesulitan memahami pelajaran, Clarisa membantunya walau mereka berbeda benua. Clarisa juga sering mengirim pesan atau bahkan video call sebatas mengucapkan agar tidak lupa makan dan minum vitamin atau selamat tidur jika Anna beranjak tidur.

Setelah bersiap selama beberapa menit. Anna turun ke lobby bersama Clarisa dan pergi menggunakan layanan mobil hotel beserta seorang supir yang disewa Clarisa untuk memudahkannya pergi kemana-mana.

Jakarta dengan jam pulang kerja sangatlah macet. Jalan mengarah ke bandara pun juga padat. Terlebih, jarak antara hotelnya dan bandara lumayan jauh.

Akhirnya mereka sampai di gerbang kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta. Sudah jam 7, tetapi maskapai yang digunakan oleh Mama dan Tante Marta belum mendarat.

Ctingg!!

Mama

Pesawatnya ada masalah. Mama ganti penerbangan lain. Jamnya diundur. Katanya 2 jam lagi. Kamu sudah sampai?

VIGORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang