"Kisah lama yang hadir kembali memungkinkan timbulnya luka baru, walaupun inginnya tak seperti itu"
...
Pagi ini nampaknya sang surya masih malu-malu menampakkan dirinya pada seluruh jagat raya.
Makhluk-makhluk Tuhan masih sibuk menyelami mimpi mereka berbeda dengan sesosok gadis yang kini tengah membereskan bajunya, usai kepindahannya kemarin yang cukup menguras tenaga.
"Akhirnya beres juga"ucapnya sambil bertepuk tangan, ia sangat puas dengan hasil rancangannya pada ruangan yang kini akan menjadi spot favoritnya di rumah barunya itu.
Setelah itu, ia mengganti bajunya dengan baju yang lebih sporty. Ia berencana akan berlari pagi di sekitar kompleks, sekalian mengenal tempat baru yang akan ia tinggali.
"Maaa Anna joging dulu yah!" pamitnya pada sang Ibu yang tengah berperang dengan alat dapur sesaat sebelum meninggalkan halaman rumahnya.
Gadis itu bernama Anna lebih tepatnya Brianna Alia Fransesca. Alunan musik dari band ternama yaitu coldplay mengalun indah di telinganya. Matanya menjelajah setiap sudut jalan yang ia lewati.
Brukk...
"Aduhh maaf mas saya gak sengaja maaf banget mas" Saking asyiknya berlari ia tidak sengaja menabrak seseorang.
"Gimana sih mbak kalau kalau jalan itu pake mata" Bentak sosok yang ditabraknya itu.
"Sayangnya mata saya gak punya kaki mas mana bisa saya jalan pake mata"gerutu Anna tanpa melihat orang yang menabraknya.
"Alia! kamu Alia kan?" tanya orang itu. "Masa kamu gak inget prince kamu sih, aku Arion" lanjutnya.
"Dihh masnya ngaku ngaku aja nih, orang baru kenal juga" jawab Anna sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan mata yang menelisik penampilan orang yang mengaku pangerannya itu.
"Aliaa kamu beneran gak inget aku"
Anna sebenarnya sudah menyadari bahkan sangat ingat dengan sahabatnya ini. Tapi ia hanya ingin menjahili sahabat lamanya itu.
"Siapa sih? Udah ah masnya ganggu aja saya lagi joging"ucap Anna sambil berpura-pura ingin meninggalkan orang itu.
"Kamu jahat banget sihhh" Orang yang mengaku Arion itu menatap melas ke arah Anna.
"Duhh Alion ku udah gede sekarang. Ganteng banget lagi" Tiba-tiba Anna memeluk erat tubuh sahabatnya itu. Mungkin karna faktor pubertas laki-laki yang dulu dikenalnya sebagai sosok yang culun kini sangat berubah. Badannya yang tegap, wajahnya yang mulus membuat Anna tadi sedikit lupa dengan sahabatnya itu.
"Al...ia a..ku se..sek nap..as ini"
"Hehehe maaf aku kangen banget sih sama kamu"ucap Anna sambil memamerkan deretan giginya yang rapi."Mulai sombong ya kamu, semenjak pindah gak pernah ngabarin aku"
"Ihhh bukan kayak gitu___"
"Terus apa?""Tau ah. Aku mau pulang badanku udah keringetan banget"ucap Anna sambil mengusap peluh yang membanjiri wajahnya.
"Aku ikut, aku kangen sama mama kamu. Sekalian abis kamu ganti baju, aku mau ngajak kamu jalan jalan"
KAMU SEDANG MEMBACA
FABIANNA
TeenfikcePerasaan tak selamanya diungkapkan oleh kata. Tapi dengan kata dia dapat mengerti apa yang kita rasakan. Terlalu sulit memang, Untuk mengungkapkannya. Tapi itu lebih baik kan, Daripada memendam yang berujung dengan ketidakpastian. TELAH DIREVISI DE...