Chapter 7

165 51 16
                                    

Happy reading guys
Jangan lupa voment ya❣️


"Gila ya Pak Deni. Yakali kita disuruh ngerjain PR Matematika 20 soal sama caranya. Terus di suruh kumpul hari ini. Barusan kemaren dikasih PR. Harusnya dikasih waktu seminggu buat ngerjain. Untung aja gue datang jam 6 tadi. Dan untungnya lagi gue dikasih kelebihan oleh Tuhan yaitu bisa nulis cepat". Omel Ara yang sedang membereskan bajunya.

Mereka sekarang berada di toilet wanita. Dan mereka sudah mengganti seragam dengan kaos olahraga.

"Gue rasa bapaknya tuh punya dendam kesumet sama kita". Timpal Shenin.

"Ssstt nggak boleh ngomongin guru. Siapa tau bapaknya sekarang lagi makan. Ntar malah keselek lagi". Ucap Anita sambil sibuk mengikat rambutnya yang tadi pagi masih tergerai.

"Ish. Itu tu beneran Nit. Tadi gue nanya kelas lain. Mereka tuh nggak ada dikasih PR sebanyak itu". Ucap Ara tak mau kalah.

"Mungkin belum". Ucap Tania.

Di antara mereka berempat hanya Anita dan Tania yang sudah mengerjakan PR. Kalo Tania sih karena itu adalah pelajaran kesukaannya dan dia ahli dalam mapel itu. Kalo Anita nggak usah ditanya lagi. Emang kelewat rajin anaknya.

"Serah ah". Ucap Ara yang masih terlihat kesal.

========

Hari ini murid XI MIPA-1 sedang melakukan pengambilan nilai permainan bulu tangkis setelah seminggu yang lalu mereka latihan.

"Eh Nit. Rendy dihukum tuh". Bisik Shenin yang barisannya bersebelahan dengan Anita. Sebelum melakukan pengambilan nilai, mereka disuruh pemanasan terlebih dulu.

Anita yang tadinya fokus terhadap gerakan pemanasan yang ia lakukan langsung terdiam ketika mendengar bisikan Shenin. Ia melihat ke arah lapangan upacara. Benar kata Shenin. Rendy sedang dihukum hormat di depan tiang bendera.

"Tumben banget. Padahal ini kan pelajaran kesukaan dia". Anita membalas bisikan Shenin. Rendy memang tidak pernah absen untuk mengikuti pelajaran olahraga, karena ia memang menyukai pelajaran itu. Apalagi kalau sudah menyangkut praktek sepak bola.

"Kalau menurut gue sih, dia dihukum gara-gara nggak pakai baju olahraga. Coba lo liat deh".

Anita memperhatikan penampilan Rendy yang sedang membelakanginya. Rendy mengenakan celana olahraga tapi memakai baju seragam. Perpaduan yang aneh menurut Anita.

Anita dan Shenin memutuskan pandangan dari Rendy ketika mendengar suara bariton dari pak Edi.

Setelah selesai melakukan praktek pengambilan nilai para siswa dibebaskan ingin melakukan apapun karena waktu masih tersisa 40 menit. Tetapi mereka diharuskan tetap berada di lapangan tidak boleh ke kantin. Ini lah salah satu peraturan yang mereka benci. Seharusnya sekarang mereka bisa bersantai-santai di kantin sambil menyeruput minuman dingin. Tapi dari sekian banyak siswa, percayalah, sebagian dari mereka ada yang melanggar peraturan itu.

"Main basket yok". Ajak Anita dan langsung mendapat anggukan dari teman-temannya. Selain pintar Anita juga pandai melakukan beberapa olahraga salah satunya bermain basket.

Mereka terbagi menjadi 2 tim. 1 tim berisikan 6 orang. Anita dan teman-temannya terpecah menjadi 2. Anita satu tim dengan Shenin. Sedangkan Ara dengan Tania.

AnitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang