One Fine Week

29 5 2
                                    

Sad Song - We The Kings

Sore itu berjalan lancar seperti biasa, Megan dan Samuel bercanda tawa ditemani oleh danau di depan mereka yang menjadi saksi bisu persahabatan mereka, selain cafe tentunya.

Sore itu berjalan lancar seperti biasa, Megan dan Samuel bercanda tawa ditemani oleh danau di depan mereka yang menjadi saksi bisu persahabatan mereka, selain cafe tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"El, kita udah sahabatan selama 3 tahun." Megan langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan disusul oleh Samuel.

"Ga kerasa ya, Meg." Samuel mengambil gitarnya yang berada tidak jauh darinya.

Samuel mengeluarkan secarik kertas dan menyerahkannya kepada Megan,

"Sing with me, please."

[ El ]

You and I, we're like fireworks and symphonies exploding in the sky
With you, I'm alive
Like all the missing pieces of my heart, they finally collide

So stop time right here in the moonlight
'Cause I don't ever wanna close my eyes

Without you, I feel broke
Like I'm half of a whole
Without you, I've got no hand to hold
Without you, I feel torn
Like a sail in a storm
Without you, I'm just a sad song
I'm just a sad song

[ Meg ]

With you, I fall
It's like I'm leaving all my past and silhouettes up on the wall
With you, I'm a beautiful mess
It's like we're standing hand and hand with all our fears up on the edge

So stop time right here in the moonlight
'Cause I don't ever wanna close my eyes

[ El & Meg ]

Without you, I feel broke
Like I'm half of a whole
Without you, I've got no hand to hold
Without you, I feel torn
Like a sail in a storm
Without you, I'm just a sad song

"Itu lagu buatanmu sendiri?" Meg langsung menatap El dengan curiga,

Samuel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Iya."

"Kenapa kau tidak pernah bernyanyi di depan banyak orang, huh?"

"Suaraku tidak bagus, Meg. Hanya kau yang pernah memujiku." Samuel mengacak rambut Meg pelan.

"Apa kau bercanda? Itu karena kau tidak pernah menunjukannya kepada siapapun kecuali aku, El." Meg melemparkan tatapan tajamnya. Samuel hanya membalasnya dengan cengiran khasnya.

"Kau memiliki bakat, El. Kau bisa menulis lagu dan menyanyikannya dengan sangat baik. Kenapa tidak dipertunjukan kepada dunia?" Megan selalu mengusik masalah ini, ia tidak mau sahabatnya itu menyia-nyiakan bakatnya begitu saja.

"Akan ada waktunya, Meg." selalu berakhir seperti itu, kalimat itu yang selalu terlontar setiap kali Megan membahas masalah itu.

"Ga usah dipikirin, Meg." Samuel menarik Megan ke dalam pelukannya,

Sisa hari itu mereka lewatkan dengan diam, tidak ada yang bersuara selain kicauan burung dan gemercik air di setiap ujung danau.

Till I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang