[ 19:00 | Boston ]
Sudah satu bulan berlalu sejak liburan mereka berdua ke Venice. Hari ini, mereka sedang bersantai di salah satu restoran dekat rumah Samuel, Samuel yang sudah menghabiskan dinnernya sedari tadi hanya melamun memandangi Megan yang masih sibuk mengunyah,
"Jangan menatapku seperti itu," ucap Megan sambil terus menatap makanannya, Samuel hanya meliriknya dengan pandangan yang tidak dapat diartikan oleh Megan,
"Are you alright?" Megan tidak biasanya melihat Samuel seperti ini,
"I'm okay," Samuel langsung tersenyum menenangkan,
"Apa ada yang kau sembunyikan?" Megan menatapnya dengan tatapan curiga,
"Tidak, Meg. I'm okay." ucap Samuel mutlak,
"Okay," Megan kembali menyantap makanannya, ia yakin Samuel menyembunyikan sesuatu darinya, tetapi ia tidak mau merusak dinnernya,
Megan sudah menyelesaikan dinnernya, Samuel yang melihat itu langsung mengajaknya pulang,
"El, ayo kita singgah ke danau terlebih dahulu," Megan menarik lengan Samuel,
"Tidak, Meg. Ayo kita pulang," Samuel melepaskan genggaman Megan pada lengannya, yang tidak disadarinya, Samuel terlalu keras saat melepaskan genggamannya.
"Kenapa menolak?" Megan langsung menatap Samuel dengan tatapan kecewa,
"Kau tidak selamanya mendapat apa yang kau inginkan, Meg." Samuel menatap Megan frustasi,
"Kau bukan Samuel yang ku kenal," Mata Megan sudah berkaca-kaca,
"Tolong, Meg. Sekali ini saja,"
"Apa yang kau sembunyikan dariku, El? Kau pikir aku tidak sadar, huh? Sejak kepulangan kita dari Venice kau jadi berubah." Megan melemparkan tatapan kecewanya, Samuel tidak sanggup menatap lebih dalam lagi ke mata Megan,
"Pulang, Meg. Aku mohon," Samuel berkata dengan nada putus asa,
Megan tahu ini akan berakhir tidak baik, sebelum dia kehilangan akal sehatnya, ia menuruti perkataan Samuel.
Megan berjalan di depan Samuel, meninggalkan Samuel yang hanya bisa menatap punggung itu dengan tatapan sendu, ia tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya.
Tidak terasa keduanya sudah sampai di depan pintu rumah Megan,
"I love you, little sist. I'm sorry." Samuel memeluk Megan erat, Megan tak kuasa menahan tangisnya, kenapa ia bisa memiliki firasat bahwa ini adalah pelukan perpisahan? Tidak mungkin.
Megan menatap punggung Samuel yang berjalan menjauhinya dan hilang ditelan pagar rumahnya yang lumayan tinggi, tidak biasanya ia melakukan ini. Tetapi sepertinya untuk saat ini Megan hanya mengikuti kata hatinya,
[ 10:00 | Boston ]
Never Be Alone - Shawn Mendes
Megan bangun dari tidurnya, ia turun dari kamarnya menuju meja makan, ia mendapati ibunya sedang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca,
"Apa kau baik-baik saja, Mom?" Megan menghampiri ibunya yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan, ibunya menyerahkan kotak berukuran sedang, di atasnya terdapat tulisan "From your big brother, with love."
Megan langsung mengambilnya dan menuju ruang tamu, diikuti oleh ibunya yang berada di belakangnya, kotak itu dikunci.
"Yang menyerahkan kotak ini bilang, kuncinya ada di hadiah ulang tahunmu yang sekarang boleh kau buka," Megan yang mendengar itu langsung buru-buru menaiki tangga dan menuju ke kamarnya, ia mengambil kotak kecil yang diberi oleh Samuel di ulang tahunnya yang ke-18, Samuel tidak mengizinkannya untuk membuka kado itu hingga waktu yang sudah Samuel tentukan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I Found You
Romance"Wasn't lookin' for love, till i found you." Sejauh apapun Megan melangkah, langkahnya selalu menuntunnya kembali menuju lelaki yang tiba-tiba muncul dalam hidupnya. Lelaki itu masuk ke dalam hidup Megan dan mencoba menuntunnya keluar dari kegelap...