Kelas sudah tampak sepi. Saat ini hanya ada Velzha, dan Alvel di dalam nya. Bell pulang telah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Baru kali ini Velzha pulang paling akhir di sekolah nya. Alasan nya? Ia tak ingin menjadi sorotan siswa-siswi.
Velzha masih fokus dengan Novel yang ia baca, dan menyumpal telinga nya dengan earhphone nya.
Alvel? Sedari tadi bell masuk kelas, ia masih saja tak ada henti-henti nya memandangi wajah Velzha. Dan senyum nya itu tak luput dari bibir nya.
Velzha masih saja bertingkah dingin. Ia mengecek arjoli biru navy nya itu. Sudah 30 menit ia di kelas. Jika tidak cepat-cepat keluar, pasti ia akan di marahi oleh petugas sekolah.
Velzha beranjak dari tempat nya. Ia masih diam.
"Mau kemana?" tanya Alvel dengan wajah polos nya itu.
Velzha tak langsung membalas nya. Ia sibuk merapikan buku catatan nya, dan beberapa Novel.
"Pulang!" setelah menyandang tas nya, ia pun melangkahkan kaki nya meninggal Alvel yang masih terduduk. Alvel pun hanya tersenyum melihat jawaban singkat Velzha barusan. Setidak nya ia masih di anggap ada oleh gadis itu.
Ia pun meraih tas nya, dan cepat-cepat berlari menyusul langkah Velzha.
🥀
Velzha melangkah kan kaki nya pelan. Halaman sekolah nya memang sudah sangat sepi. Mungkin, hanya ia yang kini berada di lapangan sekolah. Tak apa, yang penting ia bisa menghindari tatapan sinis para siswa-siswi pada diri nya.
Ia pun menarik napas nya dalam-dalam, dan menghembuskan nya kembali. Udara sore ini lumayan begitu segar.
"Indah nya pemandangan~" seru seorang lelaki yang kini sudah ada di sebelah Velzha.
Velzha pun terperanjak kaget melihat nya. Ya! Alvel lelaki itu. Dengan senyuman yang berkembang di bibir nya, dan menatap lurus kedepan, sebelum menatap kembali Velzha.
Velzha melemparkan tatapan aneh ke Alvel. Sinting nih orang.
"Kenapa? Gue makin hari makin ganteng ya?" tanya Alvel dengan pede nya ia bertanya. Velzha tak langsung membalas nya, ia pun mengalihkan pandangan nya dan kembali memfokuskan pandangan nya kedepan, dan mempercepat langkah nya.
BEEP!
BEEP!
BEEP!
Suara klakson mobil sedikit mengagetkan Velzha dan Alvel yang tengah berjalan keluar dari gerbang sekolah. Velzha dan Alvel pun mencari keberadaan asal suara tersebut. Setelah mendapati nya, Velzha tampak nya mengerutkan kening nya kebingungan. Sudah ada mobil sedan hitam yang terlihat menunggu seseorang.
Tidak mungkin jika mobil itu adalah jemputan Ibu nya. Sangat mustahil! Velzha pun melirik ke arah Alvel. Lelaki itu menatap kedepan menatap pemuda dengan berpakaian hitam, dan terlihat sopan. Siapa lagi jika bukan supir nya.
Alvel mendengus sebal dibuat nya. Velzha pun mengalihkan pandangan nya kembali, dan segera melangkahkan kaki nya tak memperduli kan Alvel.
Alvel yang merasakan kepergian Velzha, ia pun cepat-cepat mengalihkan pandangan nya ke arah gadis tersebut.
"Velzha!" teriak Alvel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending
Teen FictionAlvelino: "jangan nangis lagi, Vel." Velzha: "diem deh!" ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ "Luka memang tidak memiliki suara, sebab air mata jatuh tanpa banyak bicara." -(My)Happy ending 012619.