Arvi POV
"Sayang, bangunlah, apa kau ingin terlambat sekolah?" Gue mendengar suara jeon jungkook bts, oppa my kampret sister membangunkan tivan (tidur tamvan) gue dengan suara indahnya yang sexy nan lembut manja (?).
No, kalian jangan berfikir yang tidak-tidak dulu. Tenang saja, ini masihlah wattpad yang dibuat berdasarkan kisah hidup, bukan berdasarkan khayalan seorang fans yang begitu tinggi hingga bisa bersama dengan bias tercinta mereka, dan berakhir dengan pacaran, kemudian menikah, lalu menikmati hidup happy ending atau hidup bahagia selama-lamanya bersama dengan biasnya.
Yah, kalau kalian pernah berfikiran seperti itu, berarti kepala kalian perlu di sleding agar bisa kembali sadar, dan menjalani kehidupan yang nyata. Dan yups, entah ada yang berhasil menebak atau tidak. Yang sebenar-benar nya, suara itu terdengar dari smartphone kesayangan gue, yang terletak diatas meja belajar. Lebih tepatnya sih, suara itu berasal dari aplikasi alarm canggih yang di instal dari google play store oleh my kampret sister untuk membangunkan tivan gue di pagi hari.
Gue pun dengan cepat lansung mematikan alarm tersebut, dan lekas berdiri dari kasur kesayangan gue, untuk melakukan peregangan tubuh yang memang sudah biasa gue lakukan saat baru bangun tidur. Setelah itu, barulah gue melenggang pergi ke kamar mandi, untuk melaksanakan ritual basah-basahan pagi , yang biasanya disebut orang-orang dengan kata mandi.
Skip
"Aldi, cepat turun sarapan!" terdengar teriakan membahana mami yang berasal dari dapur, "yes mami, wait a minute!" Balas gue pada mommy. Yah, sebenarnya saat ini Gue hanya melakukan hal-hal yang pastinya wajib dilakukan oleh seorang Arvi saat akan pergi ke suatu tempat. Dan yang lebih tepatnya lagi, sekarang gue sedang bercermin sambil mengagumi ketamvanan yang di berikan oleh tuhan pada gue. Ralat, maksudnya sambil memperhatikan pakaian yang sedang gue pakai.
"Ah, emang pakaian apapun yang dipake, asal yang make tamvan, semuanya jadi bagus." Puji gue sambil terus memandangi diri gue sendiri dengan narsis.
Oh iya, kalau ada yang bingung dan heran, atau malah nganggap nama Aldi itu typo, maka kalian salah besar. Jadi, yang sebenarnya, emang kalau keluarga itu selalu manggil dengan gue dengan nama Aldi ( terutama keluarga besar ), nama itu diambil dari singkatan semua nama gue sendiri, Arvi Lucien Davion Iandelf, sebenarnya dulu gue dipanggil dengan nama Arvi sih. Tapi, habis itu diubah jadi Aldi, yah itu karena biasalah, siapa lagi kalau bukan my kampret sister.
Kejadiannya itu tepat saat kami sekeluarga sedang berada di kediaman grandma, juga saat gue masih berumur 7 thn sedangkan my kampret sister berumur 11 thn. Hal itu berawal dari saat kami sekeluarga sedang duduk santai menyantai kayak di pantai sambil makan petai bersama selai berasa cabai (?).
Lebih tepatnya saat para orang tua sedang bersantai sambil berbincang bincang ringan, sedangkan para bocah-bocah sedang asik bermain petak umpet, kejar-kejaran, mobil-mobilan, masak-masakan, barbie-barbiean, bunuh-bunuhan ( cuma secara aktingan receh anak kecil yah. ) dll. Jangan lupakan para remaja, yang sedang sibuk dengan smartphone ataupun laptop canggih mereka. Secara tiba-tiba saja, keadaan yang semula tenang dan damai sejahtera sentosa itu, berubah menjadi kekagetan massal karena di akibatkan oleh teriakan membahana my kampret sister yang sedang memelototi layar hp nya sambil menggeram marah.
Rupa-rupanya, hal itu disebabkan karena, ada seorang teman nya ( musuh bebuyutan nya dari zaman bahula ) yang sangat benar-benar sombong juga sok mengatainya dengan sebuah kalimat kurang ajar.
"Cih, songong banget lo. Baru dapat ranking 5 sekali aja udah gaya. Sok-sokan jadi kayak artis luar negri, ngaca donk nama lo aja ke Indonesiaan banget. Keturunan siapa sih lo, adek lo ganteng, baik, terlebih namanya bagus banget, gak kaya lo KAMPUNGAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
the couple A stories
Comédie"Hey kalian berdua, ngapain tindih-tindihan gitu!" "OMG my eyes, this is a real gay!" "Kyaaa... fanservice everyday!" Ketika Ardhan, si cowok oneng yang tampan. Bertemu dengan Arvi, si cowok tampan tapi dramatis. Dengan kelas heboh yang funny dan hu...