AUTHOR POV
"Yes, thank you Ms!"
Ucap lelaki itu sebelum ia keluar dari sebuah toko bunga dan membawa sebuket besar bunga mawar mewar berjumlah 100 tangkai. Hari ini wanita yang ia cintai sedang merayakan hari ulang tahunnya yang ke-20. Ia berencana memberikan kejutan luar biasa mewah dengan uang dari hasil kerja kerasnya selama ini.
Menghirup semerbak harum mawar yang ada ditangannya, membuat ia yakin bahwa rencananya akan berhasil. Sekarang ia hanya perlu segera beranjak menuju sebuah rumah yang berada tak jauh dari situ, lalu menjemput calon kekasihnya. Dengan mengendarai mobil sport bewarna hitam keluaran terbaru dan harapan besar, ia mulai melajukan mobilnya menyusuri jalan yang mulai dipadati orang-orang yang berlalu lalang menuju tempat kerja atau sekolahnya.
15 menit berlalu dan lelaki tersebut sudah sampai di sebuah rumah minimalis dengan taman mini yang menghiasi rumah itu. Ia keluar dari mobil, lalu berdiri di samping mobilnya dan segera meraih telepon genggam yang ada di kantongnya, menekan tombol hijau yang berada di sebelah kanan sebuah nama. Nama yang selalu membuatnya tersenyum bahagia ketika mengingatnya.
"Halo!"
...
Lelaki itu mendongakkan kepala dan matanya menemukan sosok wanita yang tengah melambaikan tangan padanya. Ia membalas dengan senyum sangat manis, sebelum ia sendiri melanjutkan kata-katanya.
"See you!"
...
TRICIA POV
Seorang lelaki yang tadi pagi mengirimkan sebuah kartu ucapan ulang tahun online, baru saja meneleponku. Lelaki itu bernama Max Willy Saputra, cinta pertamaku sejak SMP. Usianya lebih tua setahun dariku, sehingga wajar jika saat itu dia tidak mengenal siapa aku. Hingga akhirnya pada suatu hari kami berdua sama-sama mengikuti organisasi pecinta alam di SMA dan kami ditempatkan dalam kelompok yang sama, memberikan kesempatan bagiku untuk mendekatinya secara perlahan.
Pada awalnya terlalu susah, karena ia termasuk siswa yang populer di sekolah kami dan ia banyak diincar oleh para siswi. Parasnya yang tampan dan tubuhnya yang atletis juga tinggi, menjadi daya tariknya. Namun akhirnya kami menjadi lebih dekat ketika acara jerit malam dan kami berdua harus berjalan bersama mencari jalan keluar dari sebuah hutan di malam yang gelap.
Hingga sejak saat itu, kami selalu bertukar pikiran soal-soal kehidupan dan pendidikan. Tapi kedekatan kami harus terpisah selama 4 tahun, karena ia melanjutkan pendidikan sembari mengurus perusahaan orang tuanya yang berada di Canada. Dan hari ini, ia datang kembali menemuiku seperti janjinya dahulu saat ia menemuiku terakhir kali pada acara graduation day angkatanku.
"Congratulation Tric! Jangan sedih, aku janji suatu hari nanti, ketika aku sudah sukses, aku akan kembali menemuimu. Belajar yang rajin dan jangan lupa sama aku ya?"
AUTHOR POV
Beberapa menit kemudian setelah panggilan itu terputus, seorang wanita yang sedari tadi dinanti Max keluar rumah dengan memakai pakaian formal dan tangannya menjinjing sebuah tas berukuran sedang. Wanita di depannya itu tersenyum malu dan berjalan menghampirinya.
"Are you ready, Ms?"
Sapa Max sambil membukakan pintu mobil untuk Tricia, wanita yang menjadi penyemangat hidupnya selama ini. Ketika Tricia hendak duduk, ia melihat bahwa di kursinya ada sebuah buket bunga besar. Ia mengambilnya dan memberikan tatapan bertanya kepada Max.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Presdir
FanfictionSeorang pria kaya raya, pintar, dan tampan. Kriteria yang sangat pas bagi seorang wanita. Tetapi, sayangnya ia memiliki sifat yang dibenci oleh semua wanita. Dingin dan kaku. Selain itu, sepertinya dia terlalu susah dimiliki. Apa kau masih tetap men...