Goodbye or See You?

3 2 0
                                    

Aku ikhlas. Aku juga tau kalau hal ini kemungkinan akan terjadi. Jujur, di bilang sedih ya pasti sedih. Saat kehilangan teman yang hampir satu tahun bersama itu cukup sedih bagiku. Apalagi kehilangannya karna orang lain juga.

Tapi di bilang menyesal aku tidak. Aku tidak mempersalahkannya. Aku sekarang sudah masa bodo dengan semua itu. Jujur, aku juga sudah tidak peduli sejak dia membohongiku saat itu. Kecewa pastinya. Dan tambah parah kecewa karna dia mengulangi lagi dan lagi.

Dari awal aku sudah berkata bukan kalau aku ikhlas. Hah, satu tahun tidak bisa membuatku sesedih itu kehilangannya. Walaupun tetap sedih. Dan aku tetap bersyukur masih ada teman lain yang masih ada di sampingku, teman-teman dia dulu juga.

Aku bingung, ternyata saat ini golongan kasta masih ada dalam pertemanan. Iya bukan? Banyak yang seperti itu. Bodo amat, aku benar-benar sudah kehilangan kepedulian.

Aku tidak suka dengan teman baru dia itu, sangat tidak suka. Jadi, daripada aku mengganggu persahabatan kalian lebih baik aku mundur. Oh tidak, bukan aku saja tapi kita. Setiap dia mau kembali, aku tidak masalah, tapi maaf sepertinya tidak akan seperti dulu, karna dia akan menyematkan teman barunya itu terus dan terus.

Sebenarnya aku bingung juga. Kita yang lebih lama bareng dia tapi dia lebih memilih teman barunya. Tapi yaudahlah, kembali lagi, seleksi alam.

Aku bersyukur, tidak bersama dengan orang yang salah. Aku sudah cukup bahagia juga dengan teman-teman yang lain. Yang lebih menerima orang apa adanya, lebih kekeluargaan, dan lebih bisa tertawa lepas bersama. Tanpa kasta dan celotehan menghina. HAHA

Sebenarnya dia bukan seseorang yang seperti itu. Tapi teman barunya mungkin. Aku tidak tau dan aku benar-benar sudah tidak peduli. Kalian dengan dunia kalian lah, dan aku dengan duniaku sendiri. Karna aku sudah lelah dan cukup kecewa.

About My Life IsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang