Confession Song

454 29 0
                                    

Confession Song

Tinta-tinta pena berwarna hitam pekat menempel pada sebuah kertas dengan rapih. Jung Dabin, gadis pemalu yang menghabiskan waktunya hanya untuk menulis diary. Selama ini perasaan-perasaanya selalu ia curahkan dengan menulis. Gadis ini selalu di kuncir satu dan wajahnya di hiasi dengan kacamata bulat berwarna hitam kecoklatan. Jung Dabin melirik jam tangan yang melingkar pada ujung lengan kirinya.

"sudah jam sepulum malam"

Ia menutup buku diarynya yang bercover polos dengan warna pelangi. Melepas kacamatanya, merenggangkan tubuhnya lalu beranjak naik ke atas ranjang. Biasanya Dabin sebelum tidur, pasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan, lalu berdo'a akan keharapannya. Saat sudah lelah, baru ia mulai tidur dengan nyenyak

~~~ Im Jaebum ~~~

Pukul 5 pagi gadis ini bangun. Seperti biasa Dabin akan langsung mandi, setelah mandi ia sarapan. Di meja makan sudah berjajar ragam masakan dari Ibu Dabin. Segera menduduki kursinya dan mengambil beberapa makanannya

"Dabin, sepertinya Ibu akan pulang telat hari ini, setelah pulang sekolah kamu jangan kemana-mana ya? Jaga rumah"

Gadis itu mengangguk dan tersenyum mani kepada ibu tersayangnya. Selesai sarapan, Dabin langsung berangkat menuju sekolahnya.

Dabin tersenyum saat melihat bis yang akan membawanya ke sekolah sudah tiba, sehingga ia tak perlu lagi menunggu. Tapi, sepertinya bi situ terlihat penuh. Dabin tidak perduli, yang penting ia bisa datang lebih cepat ke sekolahnya.

Saat masuk ke dalam bis, semua tempat duduk terisi dengan penumpang. Terpaksa Dabin harus berdiri. Semakin lama penumpang yang naik bertambah banyak hingga Dabin terdorong-dorong maju mengarah kepada seorang laki-laki yang berseragam sama dengannya. Laki-laki itu terlihat sedang asyik membaca buku dengan 1 tangannya, tangan yang lainnya berpegangan pada tiang besi.

Dabin tak menghiraukannya. Tak lama bi situ pun melaju. Bi situ melaju dengan tenang sampai akhirnya bi situ mengerem mendadak karna ada seorang nenek nenek menyebrang. Sontak tubuh Dabin bersandar pada pria itu.

Pria itu melirik Dabin,betapa terkejudnya ia saat mengetahui pria itu. Pria yang didambakan Dabin selama 4 tahun, Pria itu bernama Im Jaebum, kapten basket di sekolahnya, anggota dancer dan sangat menyukai music.

Mata sipit itu melirik wajah Dabin. Gadis itu sadar dan membenarkan posisinya.

"maafkan aku"

Ia meminta maaf, tapi tak ada respon sama sekali darinya. Sudah tak peduli lagi, Dabin harus cepat-cepat keluar dari bis ini, sekarang jantungnya berdebar-debar, tak sadar kini pipinya berubah menjadi merah merona. Ia terus menunduk, menyembunyikan wajahnya agar tak terlihat oleh Jaebum.

Pria itu hanya menatap sebentar lalu terfokuskan lagi dengan bukunya. Akhirnya Dabin telah sampai di tempat tujuannya. Ia segera turun dari bis dan berlari, tak lupa ia menyapa Pak Satpam yang sedang berdiri di depan gerbang untuk menyambut para siswa-siswi

"pagi pak Bambam"

Satpam itu membalas sapaan gadis itu dan tersenyum, gadis itu melanjutkan perjalanannya menuju kelasnya.

~~~ Confession Song ~~~

Saat jam istirahat, Dabin selalu menyempatkan dirinya untuk membaca di perpustakaan. Buku apa saja pasti Dabin baca, karna menurutnya,membaca sebuah buku dapat mempelajari dunia dan bisa mengubah perasaan badmood menjadi goodmood.

Perpustakaan milik sekolah Dabin sangat luas, rak-rak dan buku-buku tersusun dengan rapih. Disana tersedia meja dan bangku agar murid-murid terasa nyaman saat membaca.

Imagine Of Got7 {One shoot} ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang