Chapter 1: Permintaan Beam (1)

1.5K 99 26
                                    

Title : Keluarga Cemara
Genre : Family, Romance, Humor, Action.
Disclaimer : 2moons - Chiffon Cake
Rated : T - Semi M
Character : Forth, Beam, Wayo, Phana, Ming, Kit, and others
WARNING : YAOI (MALE X MALE), EYD AND TYPO.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Tidak suka? Silahkan beri kritik.

------------------

Chapter 1: Permintaan Beam

In the morning
Rumah bapak Jaruttampon

Di sebuah rumah bergaya minimalis. Hiduplah dua orang yang telah mengikat janji suci bersama. Mereka hidup sangat bahagia, tanpa pernah merasa sedih. Keseharian mereka selalu dipenuhi cinta dan kasih, yang mampu membuat orang-orang menatap sirik.

Tapi, pagi ini tidak seperti biasanya. Suasana terasa begitu hening. Tak ada celotehan dari salah satu mereka. Forth Jaruttampon sebagai sang suami memijat pelipisnya yang terasa pening dari tadi. Sementara sang istri--Beam Jaruttampon--tetap mengerucutkan bibirnya kesal. Ia ngambek!

"Ayolah Beam, jangan seperti ini terus. Forth akan ngabulin permintaan Beam apapun, selain yang itu," bujuk Forth.

"Gak bisa phi. Beam maunya itu dan Phi Forth harus nurutin maunya Beam," balas Beam tidak mau kalah.

Aish, kepala Forth semakin pening. Istrinya yang satu ini memang keras kepala.

"Tapi nurutin maunya Beam itu susah. Sampe lebaran monyet juga nggak akan bisa,"

Beam memutar bola matanya malas, "Phi kan hanya perlu berusaha lebih keras lagi. Aku juga beli beberapa obat kuat untuk phi,"

"Phi sih seneng-seneng aja. Apalagi bisa gagahin kamu tiap malem. Cuman, kalau untuk nurutin maumu itu, phi gak bisa,"

"APA SUSAHNYA SIH? PHI KAN TINGGAL NGELUARIN SPERMA AJA. LAGIAN KAN AKU YANG MAU HAMIL," nada Beam mulai meninggi karena si suami tetap bersikeras untuk menolak permintaannya.

"Tapi, Beam... Kamu itu pria! Mau operasi kelamin kayak penyanyi dangdut, Luminta Lanang, juga gak bakalan bisa hamil! Mau sampe sperma phi habis juga, di dalam perutmu juga gak bakalan ada bayi!" kata Forth sedikit membentak.

Forth benar-benar lupa, selain keras kepala, istrinya ini suka lupa sama gendernya sendiri.

Mendengar Forth yang terkesan memarahinya, Beam jadi sedih. Tanpa sadar, ia mulai menitikan air matanya, "Hiks, phi gak sayang sama Beam. Padahal, Beam kan cuman mau melengkapi kebahagiaan keluarga kita. Dengan kehadiran seorang bayi yang menggemaskan,"

Forth menghela napas. Keluar deh jurus air mata Beam yang selalu bisa meluluhkan hatinya. "Tanpa bayi juga, kamu udah cukup jadi kebahagiaan phi kok." gombal Forth.

"Itu kan phi yang bahagia. Aku selalu kesepian di rumah kalo phi pergi kerja. Gak ada yang nemenin aku di rumah, hiks..." Beam menyeka airmatanya yang keluar sambil curi-curi pandang ke arah Forth. Mungkin aja usaha membujuk ini akan berhasil.

"Maaf ya Forth terlalu sibuk. Iya, iya Forth bakal turutin maunya, Beam."

Beam bersorak dalam hati mendengar jawaban Forth. "Oh benarkah, aku tahu phi Forth nggak akan bikin Beam sedih."

"Tapi, Ada ide lain selain bikin kamu hamil?"

"ADOPSI BAYI! AKU MAU ADOPSI BAYI YANG LUCU DAN MENGGEMASKAN!" kata Beam riang, setengah berteriak.

Astaga! Forth menepuk jidatnya. Mana ada panti asuhan yang merelakan bayi mereka diasuh oleh dua pasang pria seperti mereka. Beam kayaknya benar-benar lupa dengan aturan hukum di negara mereka.

Keluarga Cemara (FORTH X BEAM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang