Title : Keluarga Cemara
Genre : Family, Romance, Humor, Action.
Disclaimer : 2moons - Chiffon Cake
Rated : T - Semi M
Character : Forth, Beam, Wayo, Phana, Ming, Kit, and others
WARNING : YAOI (MALE X MALE), EYD AND TYPO.
Cerita ini hanya fiksi belaka. Tidak suka? Silahkan beri kritik.-------------
In the afternoon…
Setelah dijelaskan oleh Beam semalam suntuk. Forth akhirnya mengerti kenapa kekasih hatinya itu ingin sekali mengadopsi bayi milik wanita pengemis yang ditemuinya di restoran semalam.
“Coba kamu pikirkan Phi. Bayi selucu itu hidup di lingkungan yang gak sehat. Apalagi, ibu bayi itu bilang gak punya uang untuk biaya anaknya. Bayi lucu itu hidupnya pasti akan tragis. Dia gak bisa sekolah, gak punya baju bagus. Oh phi, membayangkannya saja membuat air mataku menetes,” jelas Beam malam tadi sambil sok menghapus air matanya.
Makanya, demi menjadi suami idaman yang berbakti pada istri. Forth meminta orang kepercayaannya untuk menyelidiki wanita pengemis itu.
Ming, asisten direktur sekaligus orang kepercayaan Forth, masuk ke ruangan kerja Forth dan memberikan setumpuk kertas.
“Phi, ini dokumen-dokumen yang harus dicek,”
Forth mengangguk, “Letakan saja di sana. Oh iya, udah dapat info mengenai wanita pengemis itu?”
Ming berkacak pinggang. “Phi yakin mau adopsi anak dari seorang pengemis? Bukannya merendahkan sih, tapi phi kan bisa terbang lagi ke belanda dan adopsi anak dari sana,”
“Aku sudah mengatakan itu pada Beam. Tapi dia bersikeras. Tau sendiri kan, gimana keras kepalanya Beam?”
Ming menghela napas, “Yaa, istrimu itu benar-benar gak bisa dibantah. Untung saja dia manis,”
Forth mendelik tak suka ke Ming. Mengerti kalau sahabatnya itu cemburu, Ming segera meralatnya, “Aku hanya bercanda. Bagiku tetap Phi Kit yang paling manis,”
“Terserah. Mana datanya?”
“Gak sabaran seperti biasa,” Ming memberikan dokumen lain ke Forth. “Gak banyak yang aku dapat. Nama pengemis itu adalah Ibu Klay. Ku sarankan, phi segera ke sana sebelum wanita itu pergi. Dia suka berpindah-pindah tempat saking miskinnya.”
“Baiklah, aku akan pergi sekarang dan menjemput Beam,” Forth mengambil jas yang tersampir di kursi dan kunci mobilnya.
“Eh! kerjaanmu gimana phi?”
Forth menepuk pelan pundak Ming dan tersenyum--yang menurut Ming sangat menjengkelkan--, “Aku percayakan padamu, bye Ming.”
“Tapi--”
BLAM! Pintu ditutup begitu saja oleh Forth, meninggalkan Ming yang belum sempat protes, sendirian di ruangan sang direktur.
“Aish, semoga Phi Kit gak membunuhku karena lagi-lagi harus lembur,” guman Ming sambil membawa kembali berkas-berkas di atas meja Forth.
----------
Kini Beam dan Forth sudah berada di sebuah daerah pinggiran dekat tempat pembuangan sampah. Tanah yang agak becek membuat mereka berjalan dengan hati-hati. Beberapa orang yang tinggal di sana menatap mereka dengan pandangan menyelidik. Forth mengeratkan pelukannya di pinggang Beam dengan erat. Jaga-jaga kalau penduduk di sini akan menyerang mereka. Yang Forth tahu, penduduk kelas bawah pasti sangat membenci kalangan atas seperti mereka.
“Forth, sepertinya kita harus bertanya. Daritadi gak ketemu rumah bu Klay,” kata Beam yang mulai kelelahan berkeliling.
Forth pun setuju, ia meminta Beam untuk duduk menunggu di warung pinggir jalan yang mereka temui. “Aku akan cari info. Beam istirahat dulu di sini ya,” kata Forth yang dibalas anggukan setuju Beam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara (FORTH X BEAM)
FanfictionAkhirnya impian Forth-Beam untuk punya anak tercapai semenjak kehadiran Wayo. Tapi kok, Beam jadi lebih perhatian ke Wayo ya? Gimana dong nasib Forth? Sanggupkah dia merebut kembali perhatian Beam dari bayi umur 8 bulan...