Bag. II; Enggak Berani Pulang

65 15 1
                                    

Selamat membaca dan semoga terhibur.

***

Dua orang laki – laki sedang asyik bermain basket ketika dua orang yang sudah mereka tunggu sejak tadi akhirnya datang. Keduanya menghampiri lapangan basket itu masih dengan seragam lengkap angkatan laut.

"Eh, Laksamana kita udah nyampe!" seru Hanan seraya melempar bola basket di tangannya ke sembarang arah. Membuat Patih yang sedari tadi hendak merebutnya berdecih kesal.

"Gue enggak lo sapa, Bang?" iri Ijan sambil membenarkan topi AL-nya saat Hanan memukul bangga lengan Samoedra.

"EH IJAN GUE KANGEN LO KOK, NYET! Sini peluk!" teriak Hanan lalu berhambur ke pelukan Ijan yang kini sedang melompat – lompat seperti teletubbies. Samoedra yang melihat itu hanya bisa menggeleng – gelengkan kepalanya sambil tertawa pelan.

 Samoedra yang melihat itu hanya bisa menggeleng – gelengkan kepalanya sambil tertawa pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kabar, Sam? Lancar di lapangan?" sapa Patih setelah berlari mengambil bola. Patih dan Samoedra saling bersalaman dan bertemu bahu sebagai cara sapaan mereka.

"Alhamdulillah, Bang. Sukses," jawab Samoedra kalem.

"Yaudah kita makan sekarang, gue udah laper daritadi tanding basket sama si Kunyuk," titah Hanan sambil menarik tiga laki - laki itu untuk meninggalkan kawasan lapangan ke arah mobilnya.

"Yaudah kita makan sekarang, gue udah laper daritadi tanding basket sama si Kunyuk," titah Hanan sambil menarik tiga laki - laki itu untuk meninggalkan kawasan lapangan ke arah mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pasti lo kalahan 'kan, Bang?" tebak Samoedra dengan tatapan meremehkannya. Patih langsung tertawa kencang mendengar ledekan Samoedra.

"Bangsat lo! Diem, gue kirim balik ke markas kicep ntar," sungut Hanan kesal sambil menghentak – hentakkan kakinya dan mendumel tidak jelas.

"Jangan baperan ngapa sih, Bang," seru Ijan sambil berlari menyusul Hanan yang sudah jalan duluan.

"Selamat ya lo, akhirnya naik pangkat. Nambah lagi itu bintangnya," kata Patih setelah selesai menertawakan Hanan.

"Thank you, Bang. Ini makanya gue mau bayarin kalian buat ngerayain," jawab Samoedra yang langsung membuat Patih berekspresi 'WOW'.

"Bang Hanan! Pilih restoran yang mahal! Kali ini yang bayarin si Bocil," serunya kegirangan sambil berlari mengejar Hanan dan Ijan yang sudah hendak masuk mobil. Samoedra hanya terkekeh saat melihat ketiganya sudah heboh karena rencana mentraktirnya.

Penguasa LautanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang