Jika mencintaimu adalah sebuah rasa sakit maka biarkan aku merasakan itu lebih lama.
***
"DEAAAAAAAA, DEAAAAAA"
"apa sih? Santai aja kalo manggil dil"
"ADUHHH DEAAA PLEASE DEH, IKUT GW SEKARANG AYUKKK" dia menarik tanganku, dengan nafas yang tak beraturan
"gk usah teriak dila sayang, kenapa sih kenapa? " badanku tertarik untuk mengikutinya
" UDAH IKUT AJA" dia menarik ku, hingga kami berhenti disebuah lorong yang tak jauh menampakkan seseorang
Dunia seakan menenggelamkanku, menikamku, suatu kenyataan yang menyakitkan, dia memeluk seorang gadis yang tengah menangis, hubungan apa?? Mengapa begitu sakit? Secepat itu kah dia melupakanku?
Tanpa sadar air mataku slalu lolos untuk keluar, secepat mungkin aku harus pergi dari sini, aku tak ingin dia melihat ku, aku begitu lemah selalu saja menangisi seseorang yang memenuhi hatiku.
"DEAA MAU KEMANA " teriakan itu tak lagi ku hiraukan, aku berlari entah kmana, yang terpenting aku harus menjauh dari sini
" Secepat itu kah? Kenapa? Gw gk sanggup rel, gw gk sanggup, kenapa secepat itu lo nemuin pengganti gw???? "
" arghhh" teriakku frustrasi
***
"farel, ada yang nyariin lu, cwe didepan kelas"
"hah? Siapa? " farel menatap dodi heran
" ya gw mana tau gila, mungkin anak kelas 10,yaudah buru, keliatannya juga lagi galau tuh anak" dodi duduk disamping farel
"Yaudah, thanks" farel melajukan langkahnya kedepan, krna dia penasaran siapa yang dodi maksud
Kaki farel refleks berhenti karena apa yang dia temui, seseorang yang dulu pernah dia cintai begitu besar, sekarang ada dihadapannya dengan keadaan menangis, dia knp?
Farel terus melangkah kan kakinya, hingga tiba dihadapan gadis tersebut, perasaan apa yang kini dia rasakan? Kenapa hati nya kini merasakan sesuatu yang sudah lama hilang, dan kenapa dia menangis, farel tetap berdiri tanpa berkata kata
"farel hiks hiks" mona memeluk farel, farel mematung disana, tentang apa saja yang baru terjadi
"Lu knp bisa disini? Dan kapan lu balik dari jepang" tanya farel yang masih berusaha menetralkan jantungnya
"DEAAAA MAU KEMANA" teriakan itu berhasil membuat farel refleks menjauhkan mona dari tubuhnya, dea? Kenapa dia bisa disini
Farel melirik ke arah suara, dia melihat sahabat dea disana dengan tersenyum kecut, dan Dea sedang berlari, baru saja farel ingin pergi, namun tangannya ditahan
"Farel temenin gw, please, jangan pergi gw butuh lu" mona menggenggam tangan farel dengan erat, sehingga mengundurkan niat farel untuk mengejar Dea, seseorang yang masih mengisi hatinya
Disisi lain, farel sudah tidak menemukan Dla dimana dia berdiri tadi. Ah sudahlah nanti difikirkan, sekarang kenapa mona ada disini?
"Lu knp? " tanya farel yang berhasil membuat perempuan tersebut makin menangis
" Udah udah, tenang, cerita pelan-pelan lu knp? " farel menatap mona
Namun mona tak kunjung menjawab, farel tetap diam menantikan apa yang akan diucapkan oleh mona, namun tak ada jawaban atau perkataan sedikitpun dari mona
" Mona lu knp? " farel menepuk pelan pundak mona
" Pulang sekolah gw tunggu lu digerbang" mona berlalu pergi, meninggalkan farel yang kebingungan
"Argh anjer, kenapa lu balik lagi sih mona? Saat gw mau lupain elu" farel mengacak rambut nya frustrasi
***
Duh tuh kan gaje, huft, lelah aku:'(
Gaje yak ceritanya?? Yahh semoga suka yahhhJangan bosan ama ceritanya, maapin jika banyak salah kata":'v
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODI
Teen FictionDisaat kau menaruh seluruh hati kepada seseorang, namun hanya kekecewaan yang kau dapatkan, dan tidak ada yang lebih sakit ketika kau dijatuhkan kepada cinta yang salah, dan ingatlah jika Allah sedang mencemburui kau yang menempatkan cinta kepada se...