Part 4

19 4 0
                                    

Bel pulang sekolah, telah menggema diseluruh area sekolah ini, dan dapat didengar sorak bahagia dari anak-anak yang sudah bosan dengan pelajaran.

Aku pun tersenyum ketika mendengar bel yang menunjukkan bahwa pelajaran hari ini selesai, dan bisa kembali kerumah, sungguh sangat menyenangkan, aku segera mengemas semua buku ku untuk dimasuki  kedalam tas.

"Dila, lu pulang pake apa? "tanya ku, setelah aku sudah siap memberesi semua buku dan menyandang tas

" Hm bawa motor sih gw, kalo lu, pulang pake apa? " dila masih sibuk memberesi bukunya, tanpa memandang ku sedikitpun

" Asik, gw nebeng ama lu aja, gw gk bawa motor hari ini"

"Etdah, iya iya, apa sih yang engga buat lu" katanya sambil menyandang tas nya, karena dia telah selesai mengemasi semua bukunya

"Ciaelah, sok amat gaya lu neng" aku dan dia pun tertawa

Setelah selesai tertawa, kami menuju ke gerbang sekolah, untuk mengambil motor dila yang terparkir disana, tiba nya kami diparkiran, aku melihat pemandangan yang sungguh menyakitkan.

Dia bersama cwe yang tadi pagi? Dan berpelukan lagi? Sudahlah, aku harus melupakan dia, toh dia bukan siapa-siapa lagi, aku terus berjalan, hingga melewati mereka, aku tau dila khawatir denganku, buktinya dia menatapku dengan sendu, aku hanya tersenyum kepadanya.

"Etdah, muka lu gk usah kek gtuh, jelek tau gk, gw gk papa, santaiii aja" kataku sambil terus berjalan

"bener de? " katanya memastikan

" Bener sayangkuh, sahabatku " kataku sambil merangkul dila

" Nah gtu dong, udah jinak sekarang, udah bisa move on" aku langsung melotot ke arah dia, orang yang dipelototi malah nyengir kuda, sungguh menyebalkan

"DEAAA" aku langsung mencari sumber suara tersebut, dan yang memanggil ku ternyata dia

"Ada apa? " kataku menatap nya

" Lu jangan salah paham de, cwe tadi tuh cuman sahabat gw dari kecil" farel menatapku dan dengan wajah yang tak bisa kumengerti, ya yang memanggil ku itu farel, cwo yang tadi berpelukan

"Ya terus?? Hubungannya sama gw apa? Toh gw juga bukan siapa siapa elu lagi kan? Apa penting nya buat gw? " kata kata yang bener-bener bertolak belakang dengan fakta, tapi aku harus yakin, bahwa aku bukan hidup untuk masa lalu, aku hidup untuk dimasa depan, dan farel hanya masa lalu ku

" Tapi De? Secepat itu kah lu lupain gw? " katanya, yang ku yakin dia kecewa dengan perkataan ku tadi

" Rel, gw hidup untuk masa depan, dan lu tau? Lu cuman bagian dari masa lalu gw, hubungan kita udah selesai, semoga bahagia" ku tepuk pundak farel dan lalu berlalu mengambil motor dila

"DILAA BURUANNN" dila cuman bengong, apa dia tidak tau situasi

"eh iya iya" dila naik kemotor dan aku pun melajukan motor nya, tanpa memperdulikan lagi teriakan teriakan yang memanggilku

"DEAAAA, DEAAA, SIALL" umpat farel

***


Kurebahkan tubuhku diatus kasur, sungguh aku rindu dengan kasur ku ini, sepi, tak ada orang disini, kecuali asisten rumah tangga, selalu saja begini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang