Hancur...Habis... Arggghh!

309 13 0
                                    

Sasuke PoV

Sekarang aku sudah berdiri tepat di depan suatu ruangan. Bau bauan yang menguar dari ruangan tersebut sangat menusuk penciuman ku. Ini benar benar tidak mungkin, itulah yang awalnya kupikirkan. Tapi ketika aku melihatnya secara langsung, seketika rasanya hidupku seperti hancur semuanya. Gambaran kehidupan yang sempurna langsung buram. Impian itu sudah mati. Kulihat tubuh laki laki yang sangat mirip denganku, yang membedakan kami hanya jika di wajahnya terdapat keriput. Tubuh laki laki itu, Uchiha Itachi, kakakku. Tubuh itu terbaring kaku di ruangan kelas VVIP dengan berbagai alat medis tertempel di tubuhnya untuk menyokong hidupnya.

Flashback....

Dddrrttt dddrrttt....

"Moshi moshi". Ucapku.

"Tuan Sasuke, saya dari pihak kepolisian ini mengabarkan kalau seluruh keluarga anda mengalami kecelakaan lalulintas yang lumayan parah dan...".

"Apa?! Tidak mungkin! Yang benar saja?!". Pekikku karena mendengar kabar dari orang disebrang telepon.

"Tapi memang itu yang terjadi Tuan. Tuan Fugaku, Tuan Itachi dan Nyonya Mikoto, mereka semua terluka parah karena tabrakan beruntun".

Seketika hp ku terjatuh dari tanganku. Tidak mungkin, ya tidak mungkin. Pasti telepon itu hanya salah sambung. Hahaha, ya hanya salah sambung.

"Tidak!!!!!". Jeritku memecah keheningan malam.

Segera aku langsung masuk ke mobilku dan mengendarainya dengan kecepatan tertinggi, mobilku seperti membelah jalanan padat Konoha. Yang kupikirkan hanya, bagaimana kondisi keluargaku sekarang? Apa mereka semua selamat? Semoga saja begitu. Persetan dengan mobil mobil yang hampir kutabrak atau mobil mobil yang mengklakson karena cara berkendaraku yang cukup ugal ugalan. Masa bodo dengan 2 unit mobil polisi yang sedang mengejarku sekarang.

Aku berhasil sampai di rumah sakit pusat Konoha. Aku berlari lari disepanjang lorong rumah sakit.

"Keluarga Uchiha ada di kamar nomor berapa?". Tanyaku dengan napas tersegal segal.

"Di kelas VVIP nomor 3, 4 dan 5, Tuan Sasuke".

Segera aku berlari menuju arah lift.

Kuso! Liftnya penuh!

Segera aku berganti haluan menuju tangga darurat. Memang rasanya sangat melelahkan berlari di tangga. Tapi mau bagaimana lagi, hanya jalan ini yang tidak terblokir dari para pengunjung pasien yang lain.

Dan disini aku berdiri sambil mondar mandir menunggu kabar tentang kakakku, Itachi. Seorang dokter dan beberapa orang perawat mengikuti dokter tersebut keluar dari ruangan Itachi dengan pakaian yang sudah ternoda dengan darah.

"Tuan Sasuke, mohon maaf. Kakak anda, koma dan tidak tahu kapan dia bisa bangun dari tidur panjangnya".

"Sembuhkan dia bagaimana pun caranya, seberapa mahal pun akan kubayar".

"Untuk urusan ini, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi kali ini berdoalah kepada Kami-sama agar kakak anda diberi kesembuhan, permisi". Ucap sang dokter seraya meninggalkanku.

"Baka-aniki bangunlah, kumohon. Otoutou-mu ini berjanji akan memakan semua masakanmu, akan menerima setiap ejekanmu, ayo bangun". Gumamku.

Tak terasa air mataku mulai mengalir, tembok pertahananku langsung hancur seketika.

"Tuan Sasuke!".

"Hn".

"Tuan Fugaku dan Nyonya Mikoto tidak selamat!".

"Apa?!".

Kami-sama, semoga ini tidak nyata. Semoga ini hanya mimpi buruk. Bangun, Sasuke! Bangun!.....

Aku sampai di kamar orangtua ku. Kulihat tubuh mereka berdua terbujur kaku dengan selimut menutupi seluruh tubuh mereka. Aku memberhentikan para perawat yang ingin membawa tubuh orangtuaku. Aku membuka salah satu selimut dari tubuh mereka.

Ternyata ini nyata, bukan hanya mimpi...

"Ibu...". Gumamku.

"Ibu!! Bangun!". Jeritku histeris.

"Maaf Tuan, mereka sudah tenang, saya harap Tuan mengizinkan kami untuk membawa kedua jasad orangtua Tuan".

Tubuhku rasanya sudah tidak memiliki kekuatan. Tubuhku langsung merosot. Takdir burukku sepertinya akan dimulai dari sekarang.

Sasuke PoV finish

Ditempat lain...

"Akhirnya, kehancuran Uchiha sudah dimulai, hahaha".

"Tentu saja sayang, Uchiha hanyalah duri bagi rencana kita. Baguslah mereka semua mati. Sayang sekali, si Uchiha bungsu itu masih hidup".

"Biarkan saja, toh lama lama dia juga akan bunuh diri karena tertekan".

Ayah dan ibu dalang dari pembunuhan besar ini?! Mengapa?.....

***

Minna....
Author mau ingetin sekali lagi, jangan lupa vote dan comment ya...

Sebentar lagi bakal muncul konfliknya lho...
Jangan sampai tertinggal ceritanya

Arigatou...

ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang