Bertemu (Lagi)

252 16 0
                                    

Pemakaman Konoha

Dibawah derasnya rintik hujan, para pelayat berpakaian serba hitam dengan payung berwarna senada menaungi mereka. Dengan rasa berkabung yang amat besar mengiringi kepergian dari pasangan Uchiha senior, Fugaku dan Mikoto yang tiada karena kecelakaan naas yang beberapa saat yang lalu mereka alami. Gunjingan dan rasa iba muncul dari para pelayat yang datang. Kondisi Sasuke yang sekarang sangat jauh dari kata baik baik saja.

"Lihat itu, kasihan sekali ya.. Masih muda udah ditinggal orangtua, kakaknya koma. Ckckck".

Sasuke hanya diam, wajah stoic khas Uchiha masih dipertahankan sampai sekarang. Tidak ada setetes airmata pun yang jatuh dari mata onyxnya yang kelam dan gelap. Hanya ada ekspresi datar dan kaku.

Toh kalau menangis tidak akan bisa menghidupkan mereka kembali...

Semua yang terjadi padanya terasa tidak benar, rasanya seperti seluruh dunia bersekongkol untuk menjungkir balikkan hidupnya.

Skip

Para pelayat satu persatu mulai pergi, tinggallah Sasuke seorang diri di pemakaman itu, dengan mata yang masih menatap nisan yang bertuliskan nama kedua orangtuanya.

"Hei". Ucap seseorang dengan nada lirih.

Sasuke yang merasa pundaknya disentuh, langsung menengok kebelakang, untuk melihat wajah seseorang yang menyapanya.

Terlihat seorang gadis dengan kimono berwarna merah muda yang serasi dengan warna rambutnya, sama seperti bunga sakura.

"Maaf, apa kita saling mengenal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, apa kita saling mengenal?". Tanya Sasuke.

"...."

"Permisi, Nona. Saya bertanya, jadi jawab!".

"....."

"Ck gadis ini hanya tersenyum seperti orang gila saja...". Batin Sasuke.

Sasuke pun pergi meninggalkan gadis itu sendiri.

***

Sasuke sudah sampai di depan mansion utama Uchiha. Dibukanya pintu utama agar ia bisa masuk kedalam mansion yang sepi itu. Biasanya, jika dia datang, pasti ibunya akan menyambutnya.

"Tadaima!". Seru Sasuke dengan malas.

"Okaeri, sayang. Ayo masuk, kaasan sudah lama menunggumu". Sambut Mikoto.

"Hai Otoutou!, mau menemaniku membeli hadiah untuk Izumi-Chan?". Tanya Itachi.

"Baka-Aniki, aku lelah".

"Kalian berisik". Desis Fugaku.

"Sudah sudah, sekarang ayo makan! Kaasan sudah memasakkan masakan ekstra tomat khusus untuk Sasuke".

Semua bayang bayang itu, semua kenangan manis, berputar putar di kepala Sasuke seperti sebuah rekaman kaset yang rusak. Bahkan, Sasuke belum mempunyai cukup keberanian untuk masuk ke dalam 'rumah' keluarganya.

"Ta-tadaima". Ucap Sasuke dengan nada berbisik.

"Okaeri Sasuke-Kun!".

"Siapa didalam?!, keluar!". Gertak Sasuke.

Dengan cepat, Sasuke berlari meraih saklar lampu untuk menyalakan lampu di ruang tamu.

"Kamu?!, kamu yang tadi ada di pemakaman, kan?".

"Ya Sasuke-Kun, ini aku, Sakura".

"Sakura, Sakura yang mana, apa marga keluargamu?". Selidik Sasuke.

"Kita bertemu lagi, Sasuke-Kun. Apa kamu merindukanku?".

"Lagi?, maksudmu a..".

Sakura segera memotong perkataan Sasuke.

"Itu tidak penting, karena sekarang, aku akan selalu ada disamping mu". Ujar Sakura dengan senyuman lembut.

"Maksudnya apa? Aku bukan anak kecil lagi!".

"Tenang, aku hanya bersamamu sampai kamu tidak membutuhkan aku lagi". Jawab Sakura.

"Aku tidak pernah membutuhkannya! Bahkan aku tidak mengenal mu! Pergi! Dasar gadis gila!". Usir Sasuke dengan nada tinggi.

"Aku...".

Bersambung....

Gomen Minna...
Watashi baru sempat melanjutkan cerita ini sekarang. Dikarenakan kesibukan dalam pekerjaan (Watashi udah kerja lho) dan juga sibuk karena berlibur, hehehe.

Tolong vote cerita ini ya Minna...
Agar Watashi bisa instropeksi diri untuk menambah kualitas serta kuantitas setiap bab nya...

Hihihi Arigatou ne....






ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang