Justin Bieber?

1.8K 86 0
                                    

"Van, sedang apa sendirian disini?"

Aku menoleh ke sumber suara yang berasal dari sisi kanan ku. Rupanya seorang pria yang sepertinya lebih tua 1 atau 2 tahun dariku. Aku mengernyitkan dahiku.

"Kau...bertanya padaku?" tanyaku dengan bodohnya. Aku sama sekali tidak mengenalinya, bertemu dengannya saja belum pernah.

"Ya, hanya ada aku dan kau disini," tuturnya, lalu dia duduk disampingku. Dengan segera aku memasukkan buku novel yang sedang kubaca.

"Aku Justin, Justin Bieber. Aku teman dari sahabatmu, Tory," katanya memperkenalkan diri. Even i'm not asking who is he lol.

"Oh, haruskah aku memperkenalkan diri seperti yang kau lakukan?" dia terkekeh. Jemarinya mengelap keringat dipelipisnya. Keringat? Bahkan sekarang adalah musim dingin dan dia berkeringat?

"Tidak perlu, aku sudah mengenalmu."

Aku menatapnya sejenak lalu mengalihkan pandangan kedepan. Mengenal ku? Bagaimana bisa? Aku saja tidak menenalinya tapi ia mengenalku. Apakah Tory yang memberitahu tentang ku padanya? Dan ngomong-ngomong, kenapa Tory tidak pernah cerita kalau ia memiliki teman setampan Justin?

"Jika kau bertanya-tanya kenapa aku tau tentang mu, Tory yang memberitahu ku tentang dirimu," oke, dia rupanya bisa membaca pikiranku?

"Kenapa Tory menceritakan tentangku padamu?" tanyaku penasaran.

"Karena aku ingin mengenalmu?" jawabnya. Aku hanya mengangguk, setelah itu terjadi keheningan diantara kami. Aku sangat tidak suka suasana seperti ini.

"Sekarang kan musim dingin, kenapa ada keringat dipelipis mu?" tanyaku basa-basi.

"Mungkin karena aku merasa nervous berada didekat mu."

"Kenapa begitu?" tanyaku lagi. Ia mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau. Aneh, pikirku.

"Aku harus pergi, Vanka. Bye," pamitnya.

"Ohya, jangan katakan siapapun termasuk Tory ya kalau aku menemui mu!" ia berteriak diujung jalan, aku hanya mengangguk. Memangnya kenapa kalau aku beritau orang-orang kalau aku berkenalan dengannya? Memangnya Justin artis? Ah masa bodo lah dengan hal itu.

Justin pergi meninggalkanku menuju jalan setapak disebelah rumah tua milik kakek penjual roti langganan keluargaku. Kenapa harus pergi melewati jalan setapak? Bukan kah jalan setapak itu adalah jalan menuju hutan?

*

"Vanka, bangun sayang. Sudah pagi, nanti terlambat sekolah lho," suara mom membangunkan ku. Aku mengerang, terdengar langkah kaki mom menuju pintu.

Aku duduk diatas tempat tidur. Mau ngumpulin nyawa dulu. Tapi tunggu, tiba-tiba aku teringat oleh satu nama, Justin Bieber.

Gue bikin ini cuma iseng-iseng doang kok._. kemarin tbtb ide ini terlintas diotak gue dan jadilah cerita ini. Makasih yang udah mau bacaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa xx

A Dream [j.b]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang