Bab 5 Taman Kampus

1.5K 26 10
                                    

Mentari kembali menampakkan sinarnya di ujung timur pandangan mata Natha. Menampakkan jalanan kota yang masih sepi dengan beberapa kendaraan.

Seperti biasa, membaca novel ditemani secangkir kopi panas cukup untuk memulihkan pikiran dan menghangatkan tubuh natha sebelum dia pergi ke kampus. Jangan tanya novel bergenre apa yang dia baca, sudah jelas itu adalah novel pertama pemberian dari juni yang bisa di pastikan dia bawa kemanapun dia pergi.

***

Seperti biasa, dia bersiap menjemput sahabatnya itu, menyiapkan helm untuk Juni. Sederhana memang, tapi itu bentuk perhatian kecil natha pada sahabatnya itu. Meskipun dia di cap cowo cuek oleh teman teman Juni tapi dia masih bisa peduli pada sahabatnya itu.

Sesampainya disana, Juni sudah menunggu di depan gerbang rumahnya dengan ekspresi yang selalu membuat natha tersenyum. Dengan mengembungkan pipi pertanda moodnya sedang tidak baik hari ini.

"Haha... kamu kenapa pagi pagi udah dikembungin tuh pipi mana pake make up segala lagi ... tumben..."

"Ssstt .... berisik udah ayo berangkat aku udah nunggu lama dari tadi kamu telat jemput akunya"

Natha melihat jam tangannya

"Lah emang biasanya aku jemput jam segini kan?"

"Hari ini beda... aku mau sarapan bareng sama Danu di kantin..."

"Wah dasar... aku cuma jadi tukang ojek gini "

"Yee ga usah ngambek kali kamu juga ikut ajah sarapan bareng aku"

"Gak ah aku udah sarapan tadi ..."

"Yakin?"

"Iya iya .... udah ayo katanya buru buru cepet naik pake tuh helmnya"

"Yee sabar dikit kenapa susah nih....."

"Hadeh.... kamu nih udah umur berapa pake helm aja masih ga bisa.... sinih aku bantu"


***

Sesampainya dikampus Juni langsung menuju kantin.

"Aku ke kantin duluan ya kamu mau nitip apa?"

"Ga usah aku udah minum kopi tadi... itu aja cukup"

"Tapi belum sarapan kan?ya udah nanti aku beliin roti deh..."

"Terserah kamu aja... aku tunggu di taman kampus biasa tempat kita ngobrol... dah sana cepet tuh kasian Danu kelamaan nunggu"

"Hehe ok ok dah natha.."

"Hm..."

Mereka berpisah, Juni dengan tujuannya sarapan bersama Danu di kantin. Sedangkan natha menunggu Juni di taman kampus.

***

"Hai Danu..."

"Hai Jun... ayo duduk aku udah beli sarapan nih "

"Thanks Dan aku makan ya.."

"Enjoy it... oh ya kamu masuk kuliah jam berapa?

"Emm mungkin nanti sekitar jam 11.."

"Sekarang masih jam 7 gimana kalo selesei sarapan kita jalan?"

"Jalan kemana?"

"Kita nonton dulu sebentar "

"Emm boleh.."

Seketika itu pipi Juni memerah bukan karena malu, melainkan senang karena cowo yang dia suka mengajaknya jalan.

***

Selesai sarapan, mereka langsung menuju bioskop namun di perjalanan Juni teringat janjinya pada natha.

"Aduh aku lupa mana ada janji lagi sama Natha apa dia udah beli sarapan duluan ya... atau ah dia kan udah besar pasti bisa sarapan sendiri.." kata Juni dalam hati.

Ditempat lain, Natha masih terus menunggu Juni. Ya.... meskipun dia termasuk cowo yang cuek tapi untuk masalah janji dan kesetiaan jangan ragukan seorang Natha Irawan.

Dia masih menunggu di taman tempat biasa dia dan Juni ngobrol bersama. Dia masih menunggu sarapan yang di janjikan Juni.

Melihat jam tangannya sudah menunjukan pukul 11 sudah waktunya ia masuk kelas.

Tak lama ada notif yang dia tahu itu pasti dari Juni.

"Aku langsung masuk kelas nanti sekarang masih dijalan sama Danu"

"Kamu dimana?"

"Bioskop... ini aku mau pulang"

"Oke..."

Ada sedikit kekecewaan di hati Natha, namun dia tak terlalu peduli dan segera masuk kelas kuliahnya.

***

Selesai kelas,Natha langsung menuju parkiran karena tahu Juni pasti sudah menunggunya

"Hai Nath... maaf ya tadi aku lupa beliin sarapan,abisnya si Danu ngajak nonton film"

"Hmm..."

"Yee cuek dasar baperan..." jawab Juni meledek.

"Kamu tuh lain kali bilang di awal jadi aku ga nunggu kamu 4 jam mana belom sarapan lagi"

"Hehe maaf maaf iya deh besok waktunya aku ganti ... kita jalan oke ?aku traktir deh..."

"Terserah.... "

"Yee...ngambek hehe"

"Udah cepet nih pake helmnya"

"Iya iya ...."

Mereka berdua pulang kerumah masing masing. Seperti biasa Natha mengantar Juni ke rumahnya.

***

"Udah ga usah ngambek terus.."

"Hmm... sini helmnya.."

"Hehe... thanks nath"

"Ya sama sama aku langsung pulang aja"

"Ga mampir dulu?"

"Ga ah aku mau pulang aja"

"Ok bye nath.... hati hati..."

"Iya deh....

Juni masih menatap punggung Natha sebelum menghilang di balik tembok gang komplek itu.

***

Rindu DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang