Babak 6 (last babak)

2.6K 27 0
                                    

Penyesalan memang selalu ada diakhir, namun tetap saja penyesalan tersebut tak berarti apapun. Kehilanagn Ainun memang menjadi peristiwa paling menyedihkan bagi Zain. Namun, roda kehidupan  harus terus berputar, Zain tak boleh larut dalam kesedihan. Ia harus bangkit menata masa depanya.

Hingga suatu ketika, Zain bertemu dengan seorang wanita baik yang kembali mengisi hati kosongnya. Mereka memutuskan untuk menikah dan hidup bahagia bersama. Saat ini Popy istri Zain, sedang memberikan secangkir kopi untuk Zain yang sedang menbaca Koran di teras rumah.

Popy : Mas… Ini kopimu.

Zain : Terimakasih.

(Terdengar suara gaduh dari dalam rumah)

Zain: Ada apa itu?

Popy : Aku kan melihatnya.

(Popy melihat asal muasal suara gaduh itu)

Tak lama setelah itu….

Popy : Mas…Mas… (Berekspresi takut)

Zain : Ada apa?

Popy : Mas, saat aku menghampiri kegaduhan itu aku melihat Ainun. Dia berkata akan menghancurkan kehidupan kita.

Zain : Ainun? Mungkin kau salah lihat. Ainun sudah lama pergi, dia telah tenang disana. Saat ini kau pasti kelelahan sehingga berhalusinasi demikian.

Popy : Tidak. Aku benar-benar melihatnya.

Zain: Sudahlah, ayo kita masuk saja.

~~~

Hari-hari berikutnya Popy selalu mengalami hal-hal yang tidak wajar. Ia merasa risau dan takut.  Ia memutuskan untuk mencari sousinya.

Popy : Bagaimana Ijah, apa kau sudah bisa menemukan orang pintar?

Ijah : Sudah nyonya. Sebentar lagi ia akan kesini.

Tak lama kemudian…

Dukun: Permisi…

Ijah : Sepertinya, orang pintar itu sudah datang.

Popy : Persilahkan ia masuk.

Dukun : Saya merasakan banyak aura negatif di rumah ini. Rumah ini, sepertinya sedang terjadi aksi teror gaib.

Popy : Benarkah seperti itu?

Dukun : Benar.

Popy: Lalu apa yang harus aku lakukan?

Dukum : Kau harus…. (berbisik)

Popy : Baiklah aku akan melakukan hal itu.

Popy selalu mengikuti saran dari orang pintar tersebut walaupun terkesan aneh dan tak masuk akal. Saat ini, Popy sedang menaburi  garam.

Popy : Semoga saja dengan melakukan ini, arwah dari Ainun tak lagi muncul dan mengganggu keluargaku.

Tida-tiba…

Hantu: Popy…

(Suasana berubah mencekam)

Popy: Jangan, jangan ganggu keluargaku. Pergi kau dari sini. (Melempar garam kearah hantu Ainun)

Hantu: Tidak, aku tidak akan pergi. Kau telah merebut Zain dariku. Aku akan terus mengusik kehidupanmu.

Popy : Kau itu sudah mati, kau tidak bisa mengusikku.

Hantu : Aku bisa… (Hantu mengacungkan pisau ke arah Popy)

Popy : Kau tidak bisa…

(Hantu menusuk perut Popy dengan pisaunya)

Popy: Arghh…. (Popy tumbang dan menghembuskan nafas terakhir ditangan hantu)

Hantu : Hahaha…. Matilah engkau, biar tau rasa.

(Zain memasuki rumahnya berniat menemui istrinya)

Zain: Popy… Aku pulang. Aku membawakan rujak pesananmu.

(Zain melihat tubuh Popy tergeletak di lantai, ia juga melihat sebilah pisau yang berlumuran darah)

Zain : Tidak, tidak. Popy jangan bercanda seperi ini, ini tidak lucu. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya.
(Zain memegang pisau ditangannya)

Zain: Dari pada aku menderita seperti ini, aku akan menyusulmu Popy. Aku mencintaimu Popy. Argh… (Zain mengakhiri hidupnya sendiri)

Melihat kejadian itu orang yang menyamar menjandi hantu, keluar dari persembunyiannya dengan senyum mengembang. Tidak sia-sia ia melakukan semua ini.

Hantu : HAHAHA…diluar dugaan. Mereka mati tepat di depan mataku.

Dukun : Nyonya, aku juga sudah membunuh pembantu mereka.

Hantu : Kerja bagus. Ini upahmu, dua kali lipat dari yang kujanjikan.

Dukun : Terimakasih, senang bekerja sama dengan anda.

Hantu: Ya ya ya, pergilah. (Dukun pergi dengan wajah senang)

Hantu : Akhirnya, akhirnya… pembalasandendamku terselesaikan. Aku tidak akan melakukan ini, jika kau tidak menolak cinta adikku, Zain. Dia mengakhiri hidupnya sendiri, ia sangat menderita dan sekarang kau juga merasakan penderitaan itu. Hahaha…..

Ternyata sesosok hantu itu adalah orang yang ingin membalaskan dendam  kepada Zain, sekarang dendam itu telah terbalaskan dengan kematia Zain dan Popy.

Kisah ini, berakhir sampai disini dengan tidak bersatunya Ainun dan Zain, ataupun tidak bersatunya Popy dan Zain.  Mereka semua bersatu di hati masing-masing.

Tamat

Ingkar (Naskah Drama) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang