part 1

89 0 0
                                    

Retjeh
Garing
Unfaedah

______________________________________

"Pagi hyung~", sapa pria dengan gigi kelincinya, siapa lagi kalau bukan jeon Jungkook alias look alis bunny alis suami para army.
Dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya semakin membuat giginya terlihat, sebenarnya dia memang sengaja tenar pesona.
"Pagi juga by~", jawab seorang pria yang tingginya tidak jauh beda dengan yang menyapa lebih dulu, dengan jari-jari lentiknya yang sibuk mengaduk segelas susu yang sudah ia aduk sejak beberapa menit yang lalu. ya, pria itu adalah park Jimin alias Jimin alias Chim Chim alias bantet atau apa lah.
"Kau sedang apa Hyung?" - tanya Jungkook penasaran.
"Ah..ini aku sedang membuat kan mu susu~" - jawab Jimin dengan senyum nya.
"Woahhhh benarkah Hyung?" - tanya Jungkook tak percaya dengan mata berbinar-binar menatap segelas susu ditangan kekasihnya.
"Tentu, ini ambilah" - jawab Jimin meyakinkan bunny-nya
"Terimakasih hyung~" - ucap Jungkook sembari tangannya meraih segelas susu itu, tak lupa ia mencium pipi Hyung nya yang juga kekasihnya itu bersamaan dengan ia mengambil gelas susu itu.
Jimin tidak terlalu kaget dengan apa yg dilakukan Jungkook kekasihnya, ya itu sudah biasa.
"Sama-sama my bunny~" ,begitu selesai Jimin membalas perkataan Jungkook , kekasihnya itu langsung berlalu melewatinya menuju taman belakang rumah.
"Gagal acara minum susu didepan tv nya deh:(" - batin Jimin
"Mending klo gak ikhlas g usah ngasih" - author
"Ntar g dikasih jatah:(" - Jimin
"-_-" - author

___taman belakang rumah___

"Ahh..segarnya" , ucap Jungkook menikamti udara pagi yang masih bersih belum terkontaminasi dengan debu ditambah susu buatan Jimin yang sangat enak.
"Sebenernya agak hambar sih" - batin jungkook, namun karna Jimin bantet itu kekasihnya anggap saja enak.

Rambut hitam pekatnya berayun-ayun karena ulah angin yang melaluinya dan juga menabrakkan diri dengan kulit wajah Jungkook yang mulus dan juga putih.
Sesekali ia menyesap susu ditangannya, sampai tanpa ia sadari ia menutup matanya ingin lebih menghayati keadaan.

Grep

Mata Jungkook terbelalak karna merasakan ada tangan kekar yang memeluknya dari belakang dan sebuah kepala yang menyandar di bahunya.
Refleks Jungkook melihat kearah perutnya, tempat tangan itu melingkar, dan dia sudah dapat memastikan siapa pemilik tangan mungil ini. Siapa lagi jika bukan kekasihnya, Jimin.
"Hyung?", Panggil Jungkook dengan sedikit menengok kearah dimana ada kepala bersandar di bahunya.
"Apakah memikirkan ku membuatmu menjadi gila?", Ucap Jimin sedikit berbisik ditelinga Jungkook, membuat sang empunya sedikit merinding.
"Memikirkan Hyung? Siapa yang memikirkan mu? Dan aku tidak gila Hyung bantet", jawab Jungkook sedikit kesal karena secara tidak langsung ia dikatai gila, dia itu normal tidak gila, meskipun ia tak ingin mengakui bahwa memang hyung-nya ini membuatnya gila ketika diranjang(?)
"Benarkah? Tapi aku tidak yakin kau tadi tersenyum sendiri dan menutup matamu sambil meminum susu buatan ku, dan harus kau tau aku ini tidak bantet hanya lambat tumbuh", jawab Jimin membela omongannya dan membela dirinya karna dikatai bantet oleh kekasih imutnya ini.

"Aku tidak memikirkan mu, asal kau tau itu, aku hanya menikmati udara segar dan ketenangan tapi itu semua hancur karena Hyung datang" - Jungkook

"Jadi kau tidak suka aku ada disini? Baiklah aku akan pergi" - ucap Jimin sambil mengeluarkan smirk-nya yang tak terlihat oleh Jungkook, sembari berdiri melepas pelukannya dan berbalik secara perlahan .

Grep

"Tunggu, Hyung tidak benar-benar akan meninggal kan ku kan?"
Jungkook menahan lengan Jimin dan bingo!
Inilah yang diinginkan Jimin dan dia mendapatkannya.
Jungkook menahan tangannya sambil mem-pout kan bibirnya dan menatap wajah Jimin yang lebih tinggi darinya karena sekarang ia sedang duduk dan Jimin berdiri .
"Khilaf pagi-pagi boleh gak ya" - batin Jimin

Sungguh ia sangat suka melihat Jungkook merengek dilengannya seperti ini dan memajukan bibirnya seperti sengaja agar dimangsa, benar-benar imut ,astaga Jimin bisa memakannya pagi ini juga jika ia tak menahan diri.

Jimin terkekeh melihat bunny-nya ini.
"Tentu saja tidak chagi, tapi dengan satu syarat", ucap Jimin sambil mengeluarkan smirk nya.
"A..apa?", Tanya jungkook sedikit ragu, ia tau arti smirk itu.
"Poppo juseo~" , pinta Jimin sambil mendekatkan wajahnya ke wajah pria imut didepannya.
Jungkook sedikit kaget dan memundurkan wajahnya.
"Tidak ada yang lain?", Tanya Jungkook spontan
"Ada", jawab Jimin dengan senyum kemenangan
"Apa?", Tanya Jungkook lagi antusias
Jimin mendekatkan mulutnya ke telinga Jungkook dan berbisik
"Jadilah makan malam ku kelinci kecil", bisik Jimin
Mata Jungkook membulat sempurna mendengar bisikan Jimin dan itu benar-benar berhasil membuat pipinya memerah dan dia sedikit bingung.
"Baiklah-" Jungkook tidak menyelesaikan perkataannya,namun Jimin sudah kegeeran dan tersenyum lebar.
"Aku akan menciummu", lanjut jungkook, mendengar lanjutan perkataan Jungkook senyum diwajahnya Jimin seketika menghilang.

Chuup

Jungkook mencium sekilas dan cepat tepat dipipi kanan Jimin.
"Bukan disitu", protes Jimin sambil mempout-kan bibirnya.
"Lalu?", Tanya Jungkook polos atau sok polos gua gak tau.
"Disini" , jawab Jimin sambil menunjuk bibirnya yang dipoutkan.
"Baiklah", jawab Jungkook sambil memberikan senyum termanisnya.
Jungkook mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin dan-













Ooooooyyyyy....ada teleponnnn..awoooowooooooo....
(Baca sambil ngikutin teriakan Tarzan)


"Shit!! Damn!!" Umpat Jimin dalam hatinya karna ada yang mengganggu kegiatan mesra-pagi nya.

"Ada telefon", ucap Jungkook menunjuk ke arah saku celana Jimin, tempat telefon genggam Jimin berada.

Dengan kesal ia mengangkat panggilan itu.

"Yeobseo", ucap Jimin memulai pembicaraan di telfon, Jungkook hanya memperhatikan kekasihnya yang sedang telfonan
"APA!!!", teriak Jimin
Jungkook kaget dengan terikan Jimin dan bertanya kepada Jimin dengan berkata tanpa suara namun bisa dibaca Jimin.

'kenapa?'
Tanya Jungkook tanpa suara, dan hanya dibalas dengan lambaian tangan, seolah-olah mengatakan
'tenang lah'
Jungkook yang mengerti itu hanya diam memperhatikan Jimin melanjutkan pembicaraan di telfon.

"Baiklah Hyung aku akan kesana sekarang", ucap Jimin mengakhiri telfon
"Ada apa?", Tanya Jungkook tak sabar.
"Kita harus ke drom sekarang", jawab Jimin dan berlalu meninggalkan Jungkook menuju ketempat mobilnya terparkir
"Hyungggg tunggu akuuu!!!!!", Teriak Jungkook sambil berlari berusaha menyamai langkah Jimin.


TBC

Hahahah..
Kenapa jadi jimkook?
Gua juga gak tau..
Dan gua gak bilang klo ini ff yaoi
Kok bisa gua buatnya jdi yaoi ya...
Entah lah..

Makasih yg udh baca...
Jangan lupa Vita dan follow gua ya..
Paiii...

965 kata....

BTS ABSTRAK LIFE  [21+] (Nc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang