3

2.4K 245 11
                                    

Iqbaal memutar bola matanya jengah ketika Louis tak henti-hentinya menceramahi nya selama satu jam penuh, sungguh waktu berharga nya harus terbuang sia-sia akibat mendengar ceramahan sahabat nya yang seperti tidak berujung, benar-benar Manager dan sahabat yang sangat menyebalkan, fikirnya.

"kau tahu gara-gara kau yang tidak mengikuti langkah ku, aku harus rela tidak makan sebelum kau menyelesaikan pemotretanmu itu, dan waktu aku menemukan mu di keramaian saat itu kau malah bertindak aneh dengan cara mengejar mobil dan mengumpati sepasang kekasih dalam mobil itu, dan mungkin jika kau dalam keadaan tidak menyamar beritamu mungkin akan langsung heboh karena kekonyolan mu itu, lama-lama aku pusing! Hah.. Hah... Hah..." Louis menghirup dan mengeluarkan nafasnya dengan rakus karena omongan nya yang terlalu panjang dan cepat membuat pria itu kehabisan banyak udara.

"hei manager! Asal kau tahu saja, sekarang aku sedang mentraktir mu banyak makanan di sini, jadi jangan bahas hal itu, dan aku mengejar mobil itu karena aku mempunyai alasan!"

"baiklah sekarang apa alasan mu itu!?"

"ini!" Louis menatap tidak percaya pada sahabatnya itu ketika Iqbaal meletakan sebuah jepitan rambut perempuan di atas meja, oh astaga ingin rasanya Louis menjerit saat itu juga saat tahu kalau alasan mereka mengejar sebuah mobil dan bertingkah aneh di depan umum hanya karena benda tersebut.

"aku akan membunuh mu jika alasan mu mengejar mobil itu hanya untuk mengembalikan jepitan rambut itu!"

"dan aku akan memotong gajimu jika alasan ku mengejar mobil itu bukan untuk mengembalikan jepitan rambut itu!, aku pulang!" setelah menyelesaikan ucapannya itu Iqbaal segera mengambil kembali jepitan rambut itu dan segera bangkit dari duduknya untuk menuju ke arah luar restaurant dan mengabaikan Louis yang saat ini sedang meneriaki nya dari dalam restaurant, dan jujur jika mungkin itu dirinya, mungkin Iqbaal akan sangat malu karena teriak-teriak di dalam restaurant.

"astaga, kenapa aku bisa mempunyai sahabat gila seperti nya" gumamnya pelan sebelum memasuki mobil nya dan melajukan mobil nya itu dengan kecepatan normal.

Drrttt... Drrtttt... Drrtttttt

Getaran panjang pada ponsel nya yang tergeletak di dashboard mobilnya membuat Iqbaal menghela nafas malas, jadi sebelah tangannya terulur untuk mengambil ponsel mahal nya itu dan melihat siapa yang menghubungi nya ketika dia sedang dalam keadaan menyetir seperti ini.

'pengganggu'

Sial. Seharusnya Iqbaal sudah tahu kalau misalkan yang menelepon nya itu adalah istri pengganggu nya itu.

'Hallo sayang aku merindukanmu, kapan kau pulang?'

"itu menjijikkan Stella!"

'oke baiklah kapan kau pulang?'

"aku sedang di jalan, dan kau mengganggu konsentrasi ku saat menyetir"

'setiap ku telepon pasti kau selalu bilang kalau aku selalu mengganggumu, kau tahu, aku ini adalah istri mu Baal'

"aku tidak perduli!"

Tuuuttttt...

Setelah memutuskan panggilan telepon dari Stella, istrinya, dia segera melempar kan ponsel mahal nya itu di bangku kosong di sampingnya.

"cih... dasar wanita menyebalkan!"












***

Beauty Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang