Memijit kasar pelipis nya kala pendengaran nya menangkap suara bising dari arah luar kamar nya, sumpah demi tuhan Iqbaal sangat pusing hari ini, bahkan seluruh badan nya sakit sekali dan entah kenapa hawa kamarnya yang biasanya dingin karena AC yang terus menyala menjadi panas seketika.
Cklek!
"lihat lah suamiku sedang sakit Louis, jadi bisakah kau menjaganya dulu sampai nanti malam" Louis pria manis yang tadi membuka pintu kamar Iqbaal hanya memutar mata malas, sangat teramat hafal dengan sikap istri sahabat nya itu.
"sebenarnya di sini siapa yang menjadi istri nya? Kau atau aku Stella?"
"kau ini bicara apa! Tentu saja aku!"
"lalu mengapa saat Iqbaal sedang sakit kau tidak pernah mengurusnya dan malah menyerahkan suami mu padaku!, kau hanya sibuk mencari uang dan uang!"
"ayolah Lou, ini bukan keinginan ku untuk bekerja terus menerus seperti ini, tapi ini sudah tuntutan dari pihak agensi, jadi tolong jaga Iqbaal untuk saat ini, aku janji hari ini aku akan pulang cepat"
"bullshit!, sudah sana pergi" kesal Louis.
"terimakasih Lou" setelah menepuk pundak Louis, Stella pun mendekati ranjang nya dengan Iqbaal dan memberikan kecupan kecil pada kedua pipi suaminya.
"aku pergi ya sayang" Iqbaal hanya berdeham kecil sebagai jawaban nya, sampai pada saat pintu tertutup kembali yang menandakan bahwa Stella sudah pergi Iqbaal pun segera meminta tolong pada Louis untuk memberikan nya beberapa lembar tisyu untuk mengelap bekas bibir Stella yang masih terasa di kedua pipi nya, dan Louis sedikit terkekeh kecil melihat nya.
"jangan tertawa!" geram Iqbaal, dia memijit kepala nya yang entah nengapa tiba-tiba saja bertambah pening.
"oke, dan kau berhentilah bergerak dengan brutal"
"yayaya terserah mu saja lah, ngomong-ngomong apa jadwal ku hari ini padat?"
"persetan dengan jadwal mu, lebih baik kau diam dan istirahat di sini dan aku akan pergi ke dokter Frans untuk meminta obatmu Dan selama aku pergi mengambil obat mu aku akan menyuruh maid mu untuk membuatkan mu bubur, ah satu lagi... jangan berani-beraninya kau turun dari tempat tidur mu, mengerti!?" Iqbaal tersenyum kecil mendengar nya, Louis itu sahabat satu-satu nya yang mengerti dirinya dari luar maupun dalam dan dia benar-benar bersyukur bisa memiliki teman setulus Louis.
"terimakasih Lou" gumamnya.
"ya, ngomong-ngomong aku akan menyuruh seseorang untuk menemanimu di sini selama aku pergi mengambilkan mu obat, baiklah... kalau begitu aku pergi" Iqbaal hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya dan ketika Louis sudah berlalu dari hadapan nya dia langsung membaringkan tubuhnya yang memang tadi dalam keadaan setengah berbaring, ngomong-ngomong rasa pusing yang sebelumnya sempat menghilang kini kembali lagi dan menuruti saran Louis tentang istirahat sejenak bukan ide yang buruk.
Lima menit sudah dia memejamkan kedua matanya tiba-tiba saja dia merasakan ada yang melompat naik ke ranjangnya dan dia bisa merasakan ada sesuatu yang mengusal di dalam selimut tebal nya, awalnya dia hanya biasa saja sampai tiba-tiba saja sisi kasurnya yang kosong seperti ada yang menempati dan parahnya dia terlonjak kaget ketika tiba-tiba ada yang mengelus wajahnya.
Kekagetannya semakin bertambah ketika onyx milik nya mendapati sosok gadis bermasker yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, dan yang membuat nya kesal adalah ternyata yang menyusup masuk ke dalam selimut nya adalah kucing gembul milik (Namakamu) si gadis bermasker yang sedang menempelkan kening mereka, tunggu apa yang sedang di lakukan gadis ini, menempelkan kening mereka, ini benar-benar gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty Behind The Mask
RandomSang aktor yang menggilai gadis cantik bermasker yang mempunyai sifat polos