7.

119 6 1
                                    

" Jadi, ah males ah cerita muluk"  Kata Vania

"beneran, cerita dong " Kata Killa

" kepo amat sih lo" Kata Vania

" bacot ah " Kata Killa kesel

" bodo ah" timpal Vania dengan tertawa

                          *****

Pulang sekolah,

"kill... " panggil Vania

Killa nggak merespon panggilan Vania.

" lah marah, jan marah marah ngapa dah" Kata Vania

"gue mau cerita nih" Kata Vania

"apa? " Kata Killa semangat

" lah dah nggak marah lagi nih? " Kata Vania penuh candaan

" ck yodah" Kata Killa ketus

"iya iyaaaa, jadi gini, gue ditunggu sama Devan didepan gerbang sekolah, nggak tau tu bocah mo ngapain, turutin nggak? " tanya Vania

" turutin aja kali, sekali kali " Kata Killa

" temenin gue " Kata Vania

" siap" Kata Killa

Mereka berdua pun sampai didepan gerbang sekolah dengan banyak orang yang membentuk formasi melingkar ditengahnya ada orang yang tak asing lagi Devan.

"kill ada apaan nih? Demo kas naik harga? " canda Vania

" kondisi kayak gini masih aja ngeledek, samperin noh pangeran lo " Kata Killa

" lo juga ngeledek kali " Kata Vania

"  Vaniaa " panggil Devan ditengah kerumunan murid murid SMA Pancasila

" apaansih ni orang panggil panggil gue " Kata Vania kesal

" dah sana " kata Killa sambil mendorong Vania kedepan

" ciee, cieeee" Kata semua murid

Vania hanya memperlihatkan wajah malunya didepan semua murid.

" Vania, lo mau nggak jadi pacar gue " Kata Devan sambil menyerahkan boneka dan coklat mahal

" trima trima trima " kata semua murid

Vania binggung dengan kondisi nya saat ini, tapi Vania tidak mau mempermalukan Devan dengan menolak cintanya, tapi disisi lain Vania tidak mencintai Devan.

" terima ajalah Van" teriak salah satu murid

"iya bener tuh, ketua osis keren kok dilewatin" teriak murid perempuan dengan lantang

" gue nggak bisa........ ? " tanya Vania

" kenapa? " kata Devan

" tapi gue belum... " Kata Vania tersela

" gimana? " tanya Devan

" lo ngapain nembak cewek gue " teriak lantang cowok bad boy, dengan gaya khas nya menyusul kedepan tempat dimana Vania dan Devan berdiri.

Semua murid pun terkejut dengan datang nya sosok cowok yang bernama Angga ini.

" hah, lo pikir cewek secantik dia mau sama cowok pengecut kayak lo " Kata Devan

" gosah banyak bacot deh lu, gue brani buktiin sekarang juga siapa yang pengecut " Kata Angga

" bangsat lo " satu pukulan maut berhasil mengenai sasaran dipipi Angga

" lo yang bangsat anjing! " satu balasan pukulan pun mengenai hidung Devan, sehingga hidung Devan mengeluarkan darah.

" gimana dong niii" kata Vania panik

" Vania lo ikut gue " Kata Killa menarik tangan Vania dan berhasil mengeluarkannya dari kerumunan.

" kill, gue nggak bisa ninggalin mereka gitu aja, gue harus balik misahin mereka berdua " Kata Vania

" udah deh gosah bandel " Kata Killa

Vania masih membantah perintah Killa dan menuju tempat perkelahian Devan dan Angga.

" stop "kata Vania ditengah tengah mereka, Devan salah sasaran sehingga menonjokan satu pukulan diwajah Vania.

Bruk

Ambruknya tubuh Vania membuat perkelahian mereka berhenti.

" vania " teriak Angga terkejut, dan langsung mengendongnya ke UKS

" ada apa ini? " tanya penjaga UKS

" tolong sembuhin bu" kata Angga panik

Bersambung

{}
{}
{}
Jangan lupa vote dan comen yaw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang