Because Of Me ;Woosoo(21+)

-3-

            🌝Typo Bertebaran gaes🌝

        "A..apa..,ja..jangan mendekat. Pergi! Jang.. nghhhh ahhhh kau shhh eumphh" Tengkuknya di tarik kasar dengan seorang namja yang tak lain adalah Hoya. Di lumatnya bibir cherry itu. "Eumphh emhhh.." "Ayolah manis, kenapa kau mengatupkan bibirmu?" Hoya sesekali mengecup pipinya. Tak lupa, tangannya sedari tadi sudah meremas junior milik Myungsoo. "TIDAK AKAN! BAHKAN AKU TIDAK MENGETAHUI KAU INI SIAPA!". "Dongwoo-ah, buka penutup matanya". Dongwoo mendekat dan melepas kain yang menutupi mata Myungsoo. "Ka..kalian siapa? Dan juga, kalian Sunbaeku " Myungsoo melihat ke arah dasi Hoya dan Dongwoo yang bergaris tiga. "Dasar payah! Kau tidak mengenal kami?" Ia menggeleng seraya menunduk takut.

"Kami adalah murid berada di sini. Aku Hoya, dan dia Dongwoo" "Kenapa kalian membawaku kemari? Apa salahku?" "Bukan kami berdua yang membawamu tapi," Hoya menggantung kalimatnya "Aku hanya menginginkanmu" "Aku mohon hiks  lepaskan aku Sunbae" "Uljima, ini akan terasa enak".

Kancing seragam Myungsoo mulai di buka satu-persatu oleh Hoya. "Hiks Sunbae, jangan lakukan itu hiks aku ti.." "Stt, jangan berisik" Hoya menatap Myungsoo. "Anggap saja ini sebagai penyambutan murid baru. Ini bukan kali pertama bagiku" "Huh?" "Tahun lalu, ada murid yang bernama Jungkook, dia juga aku perlakukan seperti ini. Dia menyukai, hm lebih tepatnya menikmatinya. Sayangnya bocah tengik itu pindah sekolah" "Hoya-ah, kenapa kau malah banyak omong? Kapan ini bisa di mulai?" "Sekarang", "It show time baby" smirk Hoya.

Woohyun pov
"Dasar para tapir seenaknya saja meninggalkanku aishh" di rapikannya meja-meja yang berantakan di kelas 3-3A sore hari itu olehnya. "Padahal Namjoon ketua kelas, kenapa tidak dia saja yang piket argh" gerutu Woohyun. "Ini juga, apa mereka kira kolong meja itu tempat sampah?" Ia memunguti sampah-sampah yang berada di bawah kolong meja.

"Nam Woohyun" "Annyeong  Sooyoung Ssaem. Ada perlu apa?" "Apa piketmu sudah selesai?" "Tinggal membuang sampah saja" tunjuknya pada setumpuk sampah yang ia pungut tadi. "Jika sudah. Tolong kau bawa semua pengepelan ini ke gudang" "Baiklah" "Apa kau bisa? jumlahnya ada 5" "Tentu, itu tidak sulit" "Kkamsahabnida, hati-hati jika pulang nanti" "Ne, kau juga Ssaem".

Woohyun membuang sampah di belakang kelasnya, ia juga memilah sampah organik dan juga sampah non organik. Setelahnya ia menutup pintu kelas dan membawa sejumlah pengepelan ke gudang atas suruhan Sooyoung Sonsaengnim.
Woohyun pov end

        Hoya melepas semua tali yang mengikat kaki serta tangan Myungsoo membuatnya jatuh terduduk. "Aghh" Myungsoo merasakan sakit di lututnya. "Oh, namamu Kim Myungsoo, pantas saja kau imut" hoya melihat name tag di seragam Myungsoo. "Kumohon Sunbae lepaskan aku hiks aku ingin pulang" ia terlihat memelas. Tenaganya tak cukup kuat untuk melawan Hoya yang mencengkeram lengannya. Di bukanya celana Myungsoo sampai dalamannya. Kini ia sudah naked. "Sempurna" kagum Hoya. "Eomma, Appa maafkan aku".

"Buka celanaku!" Bentak Hoya kepada Myungsoo. "Cepat! Dasar tolol!" "B..baik". Tangan Myungsoo gemetar dan "AAAA" "Hei! Jangan berteriak! Kulumlah!" "Aku ti..dak mau hiks, tidak akan!". Rambutnya di tarik kasar. "Buka mulutmu!" "Tidak!" Plakk  "Akan kusakiti jika kau tidak mengikuti keinginanku!". Takut dan sakit. Itu yang Myungsoo rasakan. Ia membuka mulutnya. "Nghh emhhh" "Ingat! Jangan sampai kau gigit juniorku ini". Ia mengangguk. "Shh terushh" desah Hoya "Nghh" Myungsoo kesusahan untuk memaksa junior Hoya masuk ke dalam mulutnya. "Shh masukh..kan semua pabo!" Ia sulit bernafas. "Sun..baee...ini tidak muat nghh" "Paksa!" "Nghh"  Myungsoo mempercepat gerakan mulutnya"ahhh" "emhhhh" "shhh" "aku akan sam..pai", "ahhhh" Hoya mengeluarkan spermanya ke dalam mulut Myungsoo. "Hoekk" plakk  Hoya menampar pipinya lagi. "Seharusnya kau telan!" "Aku mual sunbae hiks, a..ku" "Menungginglah!"