Flashback on
"Dasar pelakor!"
"Yak! Siapa yang kau bilang pelakor eoh?!"
"Siapa lagi kalah bukan kau!"
"Dia yang menggodaku bodoh!"
Flashback offWoohyun pov
"Maaf membuat Eomma menunggu" "Tidak masalah. Ini bekalmu" Nyonya Nam menyodorkan benda berbentuk kotak itu kepada Woohyun."Eommaa, aku sudah besar. Kenapa harus membawakan bekal seperti ini?" "Karena menurut Eomma kau masih seperti anak kecil, makanlah" "Aishh" Woohyun mendengus sambil membuka bekalnya.
"Kau tidak pergi ke kelas lagi?" Ia hanya menggeleng dan sesekali mengunyah makanannya. "Apa ayamnya terlalu berminyak?" Ia menggeleng lagi. "Woohyun-ah" "Hm?" "Kau kenapa? Wajahmu terlihat masam" "Aku baik-baik saja" "Eomma tau kau sedang berbohong" "Aku..." "Ayo katakan, mungkin Eomma bisa membantu" "Aku sedang patah hati" "Aigooo aegy Eomma sangat lucu" Nyonya Nam mengacak rambut Woohyun gemas.
"Apanya yang lucu eoh? Aku baru saja menyukainya Eomma" "Relakan atau kau perjuangkan" "Tentu saja aku akan tetap memperjuangkannya" "Kalau begitu semangat. Eomma mendukungmu!" Nyonya Nam mengepalkan tangannya. "Hehe gomawoyo, Eomma yang terbaik"
"Hahh, Eomma jadi tau kau bangun pagi pasti karena ingin menemuinya. Memang bagaimana rupanya? Sampai-sampai anak Eomma yang tampan ini menjadi rajin" "Dia manis, dia menggemaskan, dia memiliki senyum yang indah, dan dia juga anak yang rajin" "Eomma jadi ingin menemuinya haha" "Aku pasti akan mempertemukannya dengan Eomma jadi bersabarlah ne"
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan Woohyun, Ibunya pulang. Ia tak menyangka Ibunya mendukungnya "Benar apa yang di bilang orang-orang. Bahwa orang tua itu bisa menjadi teman".
"Akan ku tunggu kau putus dengannya kucing imutku"
Woohyun pov end"Yah, apa kau tau? Hoobae baru itu jadian dengan Hoya" "Mworago? Wah aku tidak percaya" "Iyakah? Bukanya dia dengan Woohyun?" "Tapi banyak yang melihat Hoya dan Hoobae itu selalu berdua akhir-akhir ini" "Dia selalu di kelilingi namja-namja populer" "Aku iri haha" "Haha aku juga".
Itulah berbagai celotehan murid kelas 3-3C, Sunggyu menguping. "Mana berita yang benar?" Tanyanya pada salah satu murid yang bername tag Wonwoo. "Tentu saja Hoya jadian dengan Hoobae itu". "Kesempatan bagus bagiku"-ksg.
2 Bulan Kemudian
Semuanya telah berubah. Myungsoo sudah menjadi budak seks Hoya. Seluruh penghuni sekolah sudah resmi mengetahui bahwa mereka berdua telah berpacaran. Woohyun? Dirinya sangat gencar menanti Myungsoo dan Hoya putus walaupun hatinya sakit saat mendengar berita itu.
"Kenapa kau seperti menjauhiku? Apa kau takut jika Hoya memarahimu?" "Bukan begitu Hyung" "Lalu? Dia kan sangat posesif pada namjachingunya setahuku".
Woohyun dan Myungsoo tengah berada di perpustkaan. Woohyun merasa sedikit ada keanehan pada diri Myungsoo. Saat kenal dulu, ia murah senyum. Tetapi sekarang, ia seperti tertutup. "Katakan padaku yang sebenarnya. Apa kau dan Hoya benar-benar berpacaran?" "I..ya" "Tapi mengapa sifatnya sangat kasar kepadamu?" "Maksud Hyung?" "Aku melihat kalian berdua kemarin malam di Club, karena kebetulan aku lewat sana. Dia menarik tanganmu kasar". Jelas Woohyun.
Flashback on
Drtt...drtt...
"Yeoboseyo?" Myungsoo mengangkat panggilan dari nomor yang tidak di kenal.
"Malam manis"
"Nu..nuguya??"
"Kau tidak mengenali suaraku? Aku namjachingumu yang tampan. Turunlah ke bawah, aku sudah menunggu""Bagaimana Hoya Sunbae mengetahui rumah Samchon? Dia juga masuk ke dalam?! Aigo"-Kms
Saat turun ke bawah ia melihat Hoya dan Bibinya mengobrol. "Cepat pergi dengannya Myungsoo-ah" katanya mendorong-dorong tubuh Myungsoo. "Tapi, bagaimana Imo bisa mengijinkanku pergi dengannya?" "Dia anak baik. Lihat. Dia membawakan Sushi dan buah-buahan. Lagipula dia kaya" Bibinya setengah berbisik ketika mengatakan kalimat terakhir. "Sudah sana"
"Sunbae.." "Hm?" "Kita akan pergi kemana?" "Ke tempat dimana kita akan bersenang-senang" Hoya menyeringai.
"Turunlah, kita sudah sampai" "Ini..? Ini Club?!" Myungsoo hendak kabur dari mobil "Jangan coba-coba untuk.pergi! Ikut aku!" Tangannya di cengkeram serta di tarik kasar. "Aghh Sunbae sakit!" "Makanya menurut!"
Flashback off"Myung" Woohyun menepuk bahunya. "Ne?" "Kau belum menjawab pertanyaanku" "Ah itu, aku berjalan sangat lambat. Jadi dia menarik tanganku". "Aku lelah mendengar semua kebohonganmu" ia memegang tangan Myungsoo dan mengelus pergelangan tangan kanannya.
"Tidak mungkin seorang kekasih membuat kekasihnya terluka". Myungsoo melihat pergelangan tangannya yang merah dan ada goresan kuku. "I..ini aku ken-" "Jujurlah padaku" Woohyun menatap mata Myungsoo lekat. "Jujur untuk apa Hyung?" "Semuanya" "Tidak ada yang aku rahasiakan" Myungsoo mengedar pandangannya ke arah lain. "Kau masi belum mau bercerita rupanya".
Cup
Woohyun mencium kening Myungsoo. "H..hyung.." "Saranghae" "Mwoya?" "Nan neomu saranghae Myungsoo-ah" "Tapi Hyung, aku.." "Tidak perlu kau jawab. Aku hanya ingin mengungkapkannya sekarang."
Myungsoo melihat kepergian Woohyun ketika sudah mengatakan itu.
Woohyun Hyung? Dia..? Dia mencintaiku?!-Kms
Bagus Woohyun, kau berani mengungkapkannya. Sesak ini sudah hilang. Tapi bagaimana dengan Hoya? Masa bodo lah-Nwh
Kami tidak masuk part thor :(-Sungjong, Sungyeol.
Pendek bat gue ngetik yes :) /gabut mode on/
Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Me ;Woosoo(21+)
FanfictionKim Myungsoo, ia seorang yatim piatu semenjak umurnya menginjak 17 tahun. Kehidupannya penuh lika-liku. Hingga di pertemukanlah ia dengan seorang namja tampan bernama Nam Woohyun. "Gomawo Hyung"- Kms "Hajima Myung!"- Nwh Cast akan bertambah sesuai...