Jeogi rainbow rainbow~
Nae mam gipsugi peojineun
Colors colors colors~
Aju gakkawojyeo
Rainbow rainbow~
Tit.Ia mematikan dering alarmnya. "Hoamm", "Pagi Gfriend biasku~" katanya sambil senyum-senyum. Di liriknya jam yang berada di nakas. "Pukul 05.30". Ia beranjak dari kasur untuk segera mandi.
Myungsoo pov
"Ahjumma, kata Imoku dia tidak bisa menjual nasi untuk besok" "Wae Myungsoo-ah?" "Imo dan Samchon akan pergi ke Jeju" "Haha apa mereka akan berbulan madu?" Kekeh Song Ahjumma "Aniya, mereka akan mengunjungi Halmeoni. Beliau kondisinya sedang tidak sehat" "Omo, maafkan aku" "Tidak apa Ahjumma, baiklah aku pergi dulu" "Hei Myung, kenapa buru-buru? Duduklah sebentar di sini" "Uhm tidak, aku harus menyiapkan sarapan" "Anak manis yang rajin" Song Ahjumma memuji Myungsoo. Ia tersenyum malu."Badanku masi terasa sakit semua" ia merentangkan tangannya. "Selangkanganku juga aghh" rintihnya. "Aku takut pergi ke sekolah, bagaimana jika rekaman itu benar-benar Hoya Sunbae sebar?" "Tuhan, lindungilah aku".
Sampai rumah seperti biasa ia menyerahkan hasil uang pesanan kepada Bibinya. "Myung, ada apa dengan cara berjalanmu?" Jiyeon melirik Myungsoo. "Saat aku mandi, aku terpeleset Imo" "Makanya jangan teledor! Itu akan menghambat pekerjaanmu! Dan lepaskan Hoodie serta maskermu itu!, aku risih melihatnnya" "Nee" "Akan ku lepas di dapur saja, aku tidak ingin orang rumah melihatnya" . "Pergilah buat sarapan!" Titah bibinya.
Myungsoo mulai berkutat di dapur. Tangannya dengan gesit mengiris bawang-bawang yang hasilnya tipis sempurna. Sejak kecil ia memang sudah pandai memasak atas ajaran Ibunya yang berprofesi sebagai Chef di suatu Restoran. "Eomma, semoga hari ini aku tidak mendapat masalah".
Myungsoo pov end"Woohyun-ah, bangun nak!" teriak wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibu Woohyun. "Maaf Nyonya, Tuan muda sudah berangkat sejak tadi pagi" kata pembantu Seo. "Benarkah? Biasanya anak itu selalu bangun terlambat" "Iya, benar" "Hm baiklah, apa dia sudah sarapan?" "Belum" "Padahal aku sudah membuatkan makanan kesukaannya" Nyonya Nam kecewa. "Biar saya yang mengantarnya kepada Tuan muda" "Tidak perlu, aku yang akan mengantar ke sekolahnya nanti" "Geurae Nyonya".
"Kemana dia?" Ia sesekali melihat ke seluruh parkiran. "Bahkan aku sudah datang pagi" "Woohyun-ah!" "Aishh tapir-tapir itu" . Yang di panggil tidak menjawab.
"Apa kau tuli ya?" Kai dan Chanyeol berjalan mendekati Woohyun. "Iya, bahkan suara Kai tadi sudah cukup kencang" "Aku hanya malas menjawab sapaan kalian berdua" "Mentang-mentang sudah memiliki Myungsoo kau melupakan kami" Cibir Kai. "Yak! Aku tidak ada ikatan apa-apa dengannya" bela Woohyun. "Tapi kau menyukainya bukan?" "Iya aku menyukainya. Sangat sangat menyukainya" .
"Tuh kan, apa yang aku bilang. Kau menyukainya haha" Chanyeol terbahak. "Kalau iya kenapa? Lagi pula dia sangat menggemaskan" "Aku hanya ingin memberitahu, cepat kau dapatkan dia jika tidak.." "Jika tidak apa?" Woohyun serius mendengar ucapan Chanyeol. "Jika tidak, dia akan di ambil orang lain. Buktinya, kemarin aku melihatnya bersama Hoya" "Jinjjayo??" "Buat apa aku berbohong" "Kalau begitu, bantu aku" "Eitt ada syaratnya" Kai yang sedari tadi diam kini bersuara. "Traktir kami" "Siap nae Chingudeul".
"Cepat temui kucing imut mu itu" tepuk Kai pada Woohyun saat melihat Myungsoo memarkirkan sepeda gayungnya. "Pagi Hoobae yang manis" Sapa Woohyun. "Uhm, pagi juga Hyung" "Kenapa kau datangnya jam segini?" "Aku harus pergi ke pasar" "Buat apa?" "Mengantar nasi pesanan Imoku, lalu aku menyiapkan sarapan" "Pantas saja waktu itu aku melihatmu, kau rajin sekali ya" "Hmm" "Kau belum sarapan? Kenapa sangat lesu?, dan apa ini?, Ini?, ini? Ya! Kau habis di apakan??" Woohyun seketika panik melihat keadaan Myungsoo. Pipinya lebam, matanya juga sembab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Me ;Woosoo(21+)
FanfictionKim Myungsoo, ia seorang yatim piatu semenjak umurnya menginjak 17 tahun. Kehidupannya penuh lika-liku. Hingga di pertemukanlah ia dengan seorang namja tampan bernama Nam Woohyun. "Gomawo Hyung"- Kms "Hajima Myung!"- Nwh Cast akan bertambah sesuai...