11. Finally?

3.7K 580 15
                                    

03.25 A.M.

Sosok itu tersenyum ke arah mereka, begitu lembut. Menyalurkan perasaan tenang pada siswa yang tersisa.

"Tung--hah?!"

Tentunya semua akan terkejut akan kehadiran Jisung yang lain. Tak hanya itu, sosok tambahan juga ikut hadir di sampingnya.

Dan...

Sosok Jisung yang tadi membunuh Hina serta Heejin lenyap begitu saja.

"Ayo selesaikan ini. Aku lelah dengan semuanya," ringis sosok transparant itu seraya melayang mengikuti langkah Jisung yang menghampiri teman-temannya.

Sosok itu berputar pelan di sekeliling kesembilan pemuda yang tersisa. Senyum lembut tak kunjung hilang dari wajah bak bonekanya tersebut.

"L-lo... siapa?" tanya Seungmin, penasaran.

"Lee Yoora."

Entah untuk yang keberapa kalinya, semua terkejut akan sesuatu yang baru saja mereka dengar.

"Tapi... bukannya lo pelakunya, ya?"

Yoora menggelengkan kepalanya pelan. "It's not me. Tidak ada waktu untuk menjelaskannya. Kalian harus menemukan tubuhku."

Tubuhnya?

Jinyoung maupun Renjun sebenarnya ingin bertanya semua tentang kebenaran terhadap sosok yang memanggil dirinya sendiri Yoora itu. Tapi mereka tahu bahwa mereka tak mempunyai waktu lagi untuk saling bertengkar ataupun berbicara.

"Tak ada waktu lagi, sungguh. Kalian harus menemukannya dan membantuku kembali."

Jisung perlahan menghela nafasnya. "Badan dia ada di tempat di mana jasad Chaeyoung dan Eunbin berada. Tepatnya ruang bawah tanah. Pintu menuju ruang bawah tanahnya itu tertutup sama jasad Eunbin."

Yang lain saling pandang satu sama lain. Ada gurat kebingungan di wajah mereka.

"Pintunya ke kunci," ucap Hyunjin kemudian. Manik hitamnya menatap dalam ke arah manik mata Jisung.

Jisung menoleh ke arah Yoora, meminta sebuah petunjuk pada gadis itu.

"Pernah nonton Insidious; The Last Key?"

Mereka semua memandang satu sama lain. Tak lupa juga kening mereka yang berkerut heran.

Insidious; The Last Key adalah sebuah film horror-supernatural Amerika yang disutradarai oleh Adam Robitel, berdasarkan skenario yang ditulis oleh Leigh Whannell. Kisahnya benar-benar menyeramkan menurut mereka. Dimana sang pemeran utama harus masuk ke dalam sebuah dunia yang dihuni oleh sosok menyeramkan untuk menyelamatkan tokoh yang lain dari kukungan sosok menyeramkan tersebut.

Lantas, apa hubungannya dengan mereka?

"Apa yang aku alamin hampir mirip dengan film itu. Bedanya, aku bisa dengan bebas berkeliaran di dunia kalian tanpa kukungan sedikitpun, tetapi konsekuensi-nya adalah... tubuhku akan mereka tahan di suatu tempat."

"Maksudmu?"

Yoora menghela nafasnya gusar. "Aku hanya bisa kembali jika tubuhku yang ada di dunia sana ditemukan. Dan..."

"...kemungkinan besar kita bisa melenyapkan Yuuri dan Lucifer di dunia sana. Jadi, salah satu dari kalian atau mungkin beberapa dari kalian harus membantuku..."

"...Seseorang yang memiliki mental kuat, dan pantang menyerah." Yoora menghentikan ucapannya di sana. Gadis itu melirik jam yang melingkar pada pergelangan tangan Jisung.

03.35 A.M.

Bukan waktu yang banyak untuk menyelesaikan semua ini.

Apa yang sebaiknya mereka lakukan?

Jika pergi ke tempat di mana mayat Eunbin tadi berada, kemungkinan besar mereka akan membuang waktu dengan sia-sia. Tapi, jika mereka membantu pergi ke dunia sana, sosok apa yang akan mereka temui?

Mereka benar-benar takut jika harus menghadapi sosok Lucifer yang entah bagaimana bentuk aslinya.

Konon katanya, Lucifer merupakan malaikat dengan peringkat tertinggi yang selalu dekat dengan Tuhan, dan oleh karena itu Tuhan meperbolehkannya untuk berkuasa atas bumi. Sayangnya, karena Lucifer sangat mencintai dirinya dan ingin berkuasa atas semuanya, hal ini membuat perperangan antara malaikat, dan malaikat Michael berhasil mengusir Lucifer dari Surga bersamaan dengan malaikat lain yang mendukungnya. Namanya-pun diubah menjadi Satan.

Satan, raja dari seluruh iblis di muka bumi.

Siapa sangka jika Satan atau yang biasa dipanggil Lucifer ini memanglah ada di dunia nyata?

"Gue bakal bantu lo," celetuk Jisung seraya mengangkat tangan kanannya.

"Gue ikut." Disusul oleh Jinyoung.

"Jangan lupain gue," sambung Jeno seraya mendekat ke arah dua orang yang lainnya.

Senyuman di wajah Yoora kembali mengembang. Di detik berikutnya, si gadis meletakkan sebuah benda yang mereka ketahui bernama metronome tersebut di atas lantai.

Memang aneh mengakuinya karena seorang arwah memiliki benda seperti itu untuk membawa roh manusia ke alamnya, tapi apa yang mereka lihat saat ini memanglah nyata. Di sana, di hadapan mereka, Yoora tengah menyentuh jarum yang ada di benda tersebut, membuatnya bergerak ke kanan dan kiri sesuai irama.

"Aku mau kalian rileks. Jangan pikirkan apapun, dan dengarkan irama dari jarum benda ini. Jika kalian sudah sampai di sana, tunggulah aku. Tetap bersama, dan jangan mengikuti siapapun yang memerintahkan kalian."

Jeno, Jisung, dan Jinyoung menganggukkan kepala mereka mendengarkan intruksi dari Yoora. Lantas ketiga pemuda tersebut segera menutup mata dan mencoba untuk rileks. Denting irama yang dibuat oleh benda tersebut membuat fokus mereka berada tetap di satu titik.

Di detik berikutnya, tubuh mereka bertiga ambruk ke lantai begitu saja.

"Mereka berhasil." Yoora menoleh ke arah siswa yang tersisa. "Kalian jangan kemanapun, aku mohon. Tetaplah saling menjaga satu sama lain. Dan juga, tolong jaga tubuh mereka bertiga. Jangan sampai Yuuri ataupun Lucifer mengambilnya."

Setelah melihat anggukkan dari mereka semua, tubuh transparant itu perlahan menghilang.

.
.
.

Mampukah mereka mengalahkan sosok jahat itu?

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DGS ( 1 ) - Life or Death? [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang