can't let her go

771 61 11
                                    

jihoon pov

flashback.









gue udah 4 hari tinggal dirumah om jisung, bosen sih sendirian doang. om jisung sama tante chungha malah pergi keluar kota, mereka nitip rumah sama gue

yaudah lah gapapa, lagian juga gue lagi stress.

btw gue pengen ketemuan sama yeri ntar sore, gue pengen selesein ini semua.














gue lagi nunggu yeri di danau yang gajauh dari rumah yeri, gue butuh waktu 3 jam buat kesini.

"jihoon" panggil yeri

gue noleh kebelakang, yeri melambai dengan senyuman manisnya.

"sini duduk" kata gue sambil nepuk kursi kosong disamping gue

"ada apa?" tanya dia lembut, kalo dia kaya gini. gada sisi jahatnya sama sekali.

"gue pengen nanya"

"tanya aja"

"emang lo bener nyuruh orang suruhan buat nembak ibunya chaerin?"

yeri menghela napas kasar, "iya"

"kenapa? semua ini ada alesannya kan?"

"emang chaerin ga jelasin ke kamu?" yeri mulai sinis.

"pokoknya aku mau denger langsung dari kamu, yeri" kata gue tegas.

"aku benci chaerin, ji. SEMUA ORANG YANG AKU SAYANG DIA AMBIL. KENAPA?" kata yeri sambil sesegukan.

gue berusaha nenangin yeri, gue peluk dia

"yer, kalo kamu ga ngelakuin hal ini. aku gabakal pergi dari kamu. aku tetep ada disisi kamu. tapi, kenapa harus kaya gini caranya?" tanya gue, masih meluk yeri. gue naro kepala yeri di dada gue

yeri ngelepasin pelukan gue

"sekarang kamu udah tau semuanya ji, kamu mau pergi kan dari aku? iya kan?" tanya yeri

"ngga, aku ga ninggalin kamu. ngga akan" kata gue sambil nangkup pipinya

"kamu serius?"

"iya sayangku" gue ngelus lembut rambut yeri.

"makasih ji, aku sayang kamu" kata yeri sambil natap jihoon intens.

semakin lama semakin dekat jarak wajah mereka.

dan,


chuu~

bibir mereka menyatu beberapa detik dan kemudian yeri mulai melumat bibir jihoon dengan hati-hati

jihoon pun membalas melumat bibir yeri.

jihoon melepaskan tautan mereka, mereka berdua tersenyum bahagia.

"jangan pernah tinggalin aku ya ji"

"ga akan" jawab jihoon dengan yakin

"janji?" yeri mengangkat jari kelingkingnya

"janji" jihoon pun menautkan jari kelingkingnya ke jari yeri.



dibawah pohon yang rindang dan angin yang berhembus dengan damai, jihoon dan yeri berpelukan dengan nyamannya.






"biarin gue nikmatin waktu kaya gini dulu" -jihoon










###

HI SEMUAAAA GIMANA KABAR KALIAN??

udah setaun ya aku ninggalin work ini wkwkwk. maaf yaaaa aku tuh sebenernya pengen namatin ff nya segera. TAPIIII, aku selalu lupa😭😭😭😭

insyaallah aku bakal namatin ff ini, mungkin sekitar 5 chap lagi?

makasih yaa yang udah vote sama comment minta lanjutin hikd ak terharu😭😭

aku juga mau revisi semua part nya, aku baca ulang kan work ini dan aku ngerasa cringe gitu sama cara penulisanku yg rada alay (?) WKWKWK.

chapter ini juga draft an tahun lalu. mumpung aku inget, aku publish aja yaaa

makasih banyak sekali lagiii huhu😭❤️❤️❤️

Sorry | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang