I Need to Go

1.1K 102 63
                                    

author pov

Pagi yang sangat cerah, angin semilir memasuki celah jendela kamar Chaerin yang terbangun dari tidur nyenyaknya.

Chaerin meregangkan ototnya di kasur.

"jam berapa ini?" Chaerin melihat ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 8 pagi.

Chaerin beranjak dari ranjang dan membuka tirai di kamarnya, memperlihatkan balkon kamar Jihoon yang pintunya masih tertutup.

"ck, kebo banget sih kamu Hoon"

Chaerin berjalan pergi ke dapur, membuat sarapan untuk Jihoon, sederhana sih...

cuman sandwich sama nasi goreng.

Chaerin menata makananya sebagus mungkin untuk pacarnya. lalu ia pergi jalan kaki kerumah Jihoon sesekali bersenandung ria

saat Chaerin mau buka gerbang rumah Jihoon, ada bunda yang lagi nyiram tanaman.

"pagi bunda! Jihoon belum bangun ya?" tanya Chaerin

"pagi sayang, iya kamu naik aja kekamarnya" kata bunda.

Chaerin pun masuk dan naik ke kamar Jihoon yang ada di lantai 2.

saat Chaerin membuka pintu kamar Jihoon, Chaerin tak sanggup menahan senyumnya.

"biasanya anak bayi bangun pagi, tapi bayi yang ini kok bangun siang ya" kata Chaerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"biasanya anak bayi bangun pagi, tapi bayi yang ini kok bangun siang ya" kata Chaerin

Chaerin dengan santainya naik ke atas badan Jihoon.

"BANGUN PARK JIHOON!!! UDAH SIANG!!! AYO KITA JALAN JALAN" teriak Chaerin sambil ngacak-ngacak rambut Jihoon agar Jihoon bangun.

"ummhh... masih pagi bun" Jihoon ngigau

"bunda palamu! aku Chaerin" kata Cherin sambil deketin mukanya ke Jihoon.

Jihoon pun membuka matanya perlahan dan mereka tatap-tatapan.

chuu~

"morning kiss" kata Chaerin.

Jihoon masih diam karna kaget. tapi Jihoon langsung tersenyum.

"masa bentar doang? yang lama dong yang" kata Jihoon sambil senyum nakal.

Chaerin langsung mukul pelan pundak Jihoon.

"ga ah" kata Chaerin

Jihoon pout in bibirnya. "nyebelin kamu"

"udah ah bangun sini aku masakin sarapan buat kamu" kata Chaerin sambil narik tangan Jihoon.

"suapin"

"manja"

"yaudah kalo gamau" Jihoon pura-pura ngambek.

"iya sayang aku suapin makanya bangun"

akhirnya Jihoon bangun dan membuka mulutnya.

"ngapain mangap?" tanya Chaerin

"lah kan kamu mau nyuapin aku"

Chaerin terkekeh karna menurutnya Jihoon itu kaya bayi.

Chaerin menyuapi Jihoon sambil sesekali becanda.

ting ting

my love : pagi ji💖
my love : jangan lupa sarapan ya sayang

Chaerin pun melihat notif itu. Jihoon langsung ambil hp nya dan matiin hp nya.

"siapa itu?" tanya Chaerin.

"b-bukan siapa siapa kok" kata Jihoon terbata-bata.

"kalo lo masih cinta sama Yeri bilang Hoon! lo ga bisa seenaknya mainin perasaan gue" kata Chaerin, air matanya mulai mengalir.

"maksud aku bukan gitu Rin.."

"trus maksud lo gimana?! jelasin ke gue!"

"gue gabisa ninggalin Yeri, tapi gue juga cinta sama lo—"

"maaf..."

Chaerin tersenyum paksa, "oh gitu, yaudah Hoon gue pulang ya"







###

Chaerin pov

"tolol gue tolol, ngapain gue ngarepin Jihoon lagi?" omel gue kediri sendiri, sambil membenahi apa aja yang harus gue bawa ke Amerika.

iya, gue bener-bener mutusin buat pergi sekarang.

udah terlalu lelah gue disini...

cukup membawa dua koper, gue menggeret koper gue keluar kamar dan bO0m...

Jihoon berdiri didepan kamar gue.

"ngapain lo disini?" tanyaku dingin.

"Rin.. maafin gue" kata Jihoon lirih, tersirat rasa bersalah didalam suaranya.

"apa dengan kata maaf lo, perasaan gue bakal sembuh? setelah lo nyakitin gue berkali-kali Hoon. brengsek lo" kataku, entah sejak kapan airmataku turun.

gue berusaha menahan sesegukan biar keliatan ga sedih-sedih amat..

padahal jauh di dalam hati, beuhh... hancur perasaanku mz

....

Jihoon mematung ditempatnya.

"gabisa jawab kan lo? udah sadar sekarang lo brengsek?" tanyaku sarkas. sumpah kali ini gue gamau diperdaya Jihoon lagi.

"Rin.. jangan tinggalin gue please"

"gabisa Hoon, lo bahagia kan udah ada Yeri?"

"..."

"iyakan?"

"yaudah Hoon gue pamit ya? bahagia sama Yeri" kataku sambil menghapus sisa air mata.


"i love you..." kataku dengan suara kecil. lalu bergegas pergi keluar meninggalkan Jihoon yang mematung ditempatnya.






emang gini harusnya, gue pergi. dan dia bisa bahagia dengan pilihannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sorry | Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang