Waktu terasa cepat. Namun, masa lalu masih mengikutiku. Ada apa? Apa kau masih membutuhkan ku?❤❤❤
Irene :
London 15° celcius.
Disuhu yang menyebalkan ini, aku harus ke kantor Dad bekerja. Aish! Orang itu menyebalkan?! Kenapa tidak menikah saja dengan wanita? Kenapa harus mempertahankan perjakanya? Dasar gila!! Sabar Irene, kau tidak boleh seperti itu pada Dad, bagaimana pun juga dia sudah berbaik hati mengadopsiku dengan baik. Dia menjagaku, merawat dan mendidikku. Lihat saja, sekarang kau sudah kuliah?! Lihat anak yang seumuranmu, masih duduk dibangku SMA, kan?Ya, aku memang sekarang sudah kuliah diumurku yang masih 19 tahun dan menginjak semester 6 tahun ini dan perkiraan beberapa bulan lagi, aku akan menjadi wisudawan termuda. Aku itu mahasiswa akselerasi. Didikan Dad benar-benar manjur. Apa karena Dad seorang anggota CIA? Aahh, kurasa tidak. Lagipula Dad juga pintar, beliau memiliki banyak piala dirumahnya. Dari juara pertama lomba sains tingkat nasional, lomba olahraga, lomba ini itu. Tapi, kalian tau? Dad bilang itu adalah PIALA KOSONG. Ish... dasar sombong.
Kriiiing..!! Kriiiing..!! Ada nada sambungan masuk dalam iPhoneku. Saat melihat layar iPhoneku, itu Dad.
"Iyaa Dad, Iren dijalan,"
"..."
"Kenapa rindu ya?!"
"..."
"Aishh, Dad selalu saja berbohong,"
"..."
"Menikahlah, agar rindunya ke istrimu bukan ke Iren,"
"..."
"Baiklah, baiklah, lagipula aku sedang menyetir,"
"..."
"Love y-" tit. Aish, menyebalkan.Lampu rambu lalu lintas berganti menjadi merah terang. Aku berhenti dan mulai menyetel lagu kesukaanku. Fake Love dari BTS. Salahsatu boyband group yang sedang naik daun. Apalagi, para member gantengnya gak ketulungan. Akhir-akhir ini lagu itu melonjak naik disalahsatu media musik. Eh?! Kenapa jadi ngomongin itu ya?
Si merah pun berganti menjadi hijau, aku menjalankan mobilku dengan pelan maksudnya santai, lalu berjalan lagi menuju kantor pusat Dad. Sambil bersenandung, mengangguk anggukan kepala mengikuti irama musik. Aku tipikal orang yang lebih suka sendiri dan tenang. Aku tidak suka ribut. Tidak suka ramai. Karena, aku selalu merasa sendiri. Dan selalu saja bayang-bayang aneh itu muncul. Mungkin masalalu masih mengikutiku. Tapi ada apa? Apa masa lalu masih membutuhkanku? Aishh... hidup ini begitu tidak jelas! Aku bahkan tak tau raut wajah ayah dan ibu kandungku. Kata Dad, aku itu amnesia total. Katanya, aku tidak sama sekali ingat dengan apa-apa. Lalu, saat kutanya dad tau darimana? Dia jawab, instingnya saja lalu tertawa. Mungkin itu lelucon baginya. Tapi, bagiku?! Itu suatu hal menyebalkan yang selalu kutemui setiap hari.
I'm so sick of this fake love... fake love.. fake love...
I'm so sorry but it's fake love... fake love... fake love...
I wanna be good-
BELLA!!!!!!! Jangan apa-apakan dia bajingan!!!
CKKKKKKTTTTT!!! BBRRUUGG!!
Sontak aku membantingkan setirku, aku tabrakan mobilku pada rumah kosong. Kepalaku terbentur setir sangat keras. Kaca depan mobil pecah, lalu tak sengaja kaca itu menyabet kepalaku. Tak terasa darah sudah melumuri kepalaku. Aku mencari iPhoneku. Sial! Terjatuh, dan aku tak tahan dengan rasa sakit itu. Dan baru terasa, kakiku sangat sakit! Sepertinya terjepit. Lalu setelah itu, banyak orang yang mengerumuni mobilku. Ada seseorang yang membantuku. Tidak jelas. Semuanya rabun, lalu perlahan menggelap. Apa ini? Aku, mati?!Author :
Irene kecelakaan serius akibat sebuah ingatan yang tiba-tiba masuk dalam pikirannya. Dia terhentak dan membanting ke arah kiri yang dimana ada satu rumah kosong yang masih berdiri kokoh, hanya saja cat temboknya sudah hilang. Irene dibawa ke UGD, dia mempunyai luka parah dibagian kepalanya. Ini yang kedua kalinya bagi Irene. Saat dia kecil, sampai dia benar-benar amnesia permanen, dan sekarang. Semoga saja Irene tak amnesia lagi. Irene dibawa oleh seorang lelaki yang berbalut pakaian hitam, dia dibawa ke UGD dengan mobil sport hitam pula. Orang-orang sini membantu mengeluarkan Irene, karena kaki Irene terjepit oleh bagian depan mobil, sempat kehilangan akal karena sangat sulit untuk mengeluarkan kaki Irene. Untung saja polisi datang dengan cepat dan mengevakuasinya. Saat Irene berhasil dikeluarkan dari mobil sialan itu. Pria berpakaian hitam itu langsung menggendong Irene dan memasukan kedalam mobilnya. Pria itu melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, untung saja rumah sakit tidak terlalu jauh dari tempat kejadian. Tapi, tetap saja ada raut khawatir dari pria ini. Dan tetesan air dari matanya itu mengalir membasahi pipinya.
"Bella! Kau tidak boleh pergi! Aku tidak ingin dirimu lebih jauh lagi!" ucap pria itu,