Qerja lembur bagai qudha, vommentnya ya semua 💕💕
P.s: Gue pake bahasa baku buat part2 serius dan balik lagi pake bahasa non baku pas udah biasa oke? Jadi jangan kaget yaa
✴
Flashback
"Lo mau jadi pacar gue?"
Cowok dengan surai arang itu bersandar pada motornya. Di hadapannya ada pemuda lain dengan surai pirang yang menatapnya terperangah.
"S-serius kak?"
Pemuda dengan rambut pirang itu bertanya dengan wajah yang memerah sempurna.
"Kapan seorang Seo Changbin ga serius hmm? Jadi, lo mau ga jadi pacar gue?"
Changbin menggenggam tangan pemuda di hadapannya erat membuat pemuda itu semakin memerah malu.
"M-mau.."
"Maafin gue, maaf, maaf, maaf.."
"Kakak siapa ya?"
✴
Changbin melempar badannya ke kasur. Dia menatap langit-langit kamarnya yang sengaja dicat putih karena permintaan seseorang. Padahal Changbin itu darklovers, semuanya kudu serba hitam, bahkan cat sekalipun. Tapi demi orang itu Changbin mau merubah cat kamarnya menjadi sepenuhnya putih. Kalau di ingat-ingat dulu semuanya terasa manis. Changbin yang muram dulu justru penuh senyum, Changbin yang dingin dulu justru amat hangat. Tapi semuanya hanya dulu. Ibarat nasi kini sudah jadi bubur, sudah terlambat untuk disesali.
"Kapan semuanya bisa balik seperti semula?"
Changbin menutup matanya yang mulai panas. Dia lelaki sejati, mana boleh menangis kan?
Tapi Changbin juga manusia. Dia bisa lelah, dan saat ini dia lagi berada dalam titik terendahnya.
"SEGEDE APA SIH DOSA GUE SAMPE UJIANNYA KUDU KAYAK GINI?"
Changbin teriak. Dia emosi. Emosi pada dirinya, pada takdir yang seolah senang sekali bermain-main dengannya.
Dia menatap kalung dengan bandul 'FL' yang dipakainya. Kalung tersebut, sudah 3 tahun sejak ia mendapatkannya dari orang itu. Changbin menghela nafas pelan dan mengelus kalung tersebut, berharap dia bisa mendapatkan kekuatan dari sana.
"Gue ga peduli lo bakal lupa lagi, karena 1000 kali pun, gue bakal tetep berusaha bikin lo inget kalo kita selama ini sama-sama jatuh cinta."
✴
Felix masih tiduran di kasurnya bareng Hyunjin dan Jisung. Mereka bertiga diem-dieman.
Jisung ngelirik kedua temennya yang melek tapi ga buka suara. Gerah dia.
"Napa pada diem sih ah? Biasanya juga udah kek toa masjid!"
Hyunjin yang ada di sebelah Jisung langsung megangin telinganya yang sakit karena itu anak teriak pas di sampingnya.
"Woy bangsat gausah di telinga gue juga kali teriaknya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Babu // ChangLix
Fanfiction"M-maaf kak.. " "Lo kudu jadi babu gue selama sebulan!" "HAH!?"